Logo

Thomas Tuchel Tegaskan Tak Menyesal Kritik Suporter Timnas Inggris di Wembley

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
13 November 20250
Thomas Tuchel Tegaskan Tak Menyesal Kritik Suporter Timnas Inggris Di Wembley

Sumber: David Rogers/Getty Images

Iklan

Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, menegaskan dirinya tidak menyesal atas komentar kontroversial yang sempat ia lontarkan terhadap para suporter Inggris. Tuchel sebelumnya mengkritik fans di Stadion Wembley karena dinilai terlalu diam meski Timnas Inggris menang meyakinkan 3-0 atas Timnas Wales pada laga persahabatan bulan lalu.

Dalam pertandingan tersebut, Inggris tampil dominan sejak awal dan mencetak tiga gol cepat hanya dalam waktu 20 menit. Namun, suasana di stadion menurut Tuchel terasa “datar” dan tidak mencerminkan antusiasme yang seharusnya hadir di laga tim nasional. “Saya merasa suasananya kurang hidup. Tim bermain baik, tapi atmosfernya seolah tak bergairah,” ucap Tuchel usai pertandingan.

Komentar tersebut memicu reaksi keras dari fans Inggris. Mereka menilai Tuchel tidak menghargai dukungan yang sudah diberikan dan bahkan menyindirnya lewat chant saat kemenangan Inggris atas Latvia. Beberapa pendukung melantunkan nyanyian bernada ejekan seperti “we’ll sing when we want” sebagai bentuk protes terhadap sang pelatih asal Jerman itu.

Tak Menyesal dan Tegaskan Kejujuran

Menjelang laga kontra Serbia di Wembley pekan ini, Tuchel kembali menanggapi kontroversi tersebut. Dengan tenang, ia menegaskan tidak menyesal dan menganggap pernyataannya sebagai bentuk kejujuran semata.

“Saya tidak menyesalinya. Itu reaksi yang jujur,” tegas Tuchel. “Kalau kita hanya mengatakan hal-hal yang ingin didengar orang lain, maka kita tidak akan pernah berkembang. Saya bukan tipe orang seperti itu. Kalau ada yang tidak suka, saya bisa memahaminya. Begitu juga sebaliknya.”

Tuchel menegaskan bahwa komentarnya bukan bentuk ketidakhormatan terhadap fans Inggris, melainkan dorongan agar atmosfer pertandingan bisa lebih hidup. “Saya ingin Wembley bergetar seperti pertandingan Boca Juniors melawan River Plate. Tapi saya tahu tidak semua laga bisa seperti itu. Kami sadar ini bukan semifinal atau laga Piala Dunia, jadi suasananya pasti berbeda,” lanjutnya.

Ia menambahkan, para pemain juga membutuhkan energi dari tribun, terutama saat tim mengalami kesulitan di lapangan. “Suporter adalah bagian dari tim. Saat permainan menurun, sorakan dan nyanyian mereka bisa menjadi bahan bakar bagi pemain untuk bangkit.”

Butuh Dukungan Saat Piala Dunia

Meski tetap berpegang pada ucapannya, Tuchel mengakui betapa pentingnya dukungan fans untuk performa tim. Ia mencontohkan bagaimana atmosfer luar biasa di laga tandang bisa mengangkat semangat para pemain Inggris.

“Saya sangat menghargai dukungan di Serbia, itu luar biasa. Begitu juga di Latvia, energi yang diberikan fans membuat kami semakin bersemangat,” ujar Tuchel. “Saya yakin saat Piala Dunia 2026 nanti, dukungan itu akan semakin besar dan membantu kami melangkah lebih jauh.”

Menurut Tuchel, suporter Inggris memiliki peran besar dalam menciptakan aura positif di sekitar tim. “Mereka tidak boleh meremehkan pengaruh mereka. Kadang satu chant, satu teriakan dukungan, bisa mengubah momentum pertandingan,” tutupnya.

Kini, menjelang laga berikutnya di Wembley, semua mata tertuju pada bagaimana publik Inggris akan menyambut kembalinya Thomas Tuchel ke stadion kebanggaan mereka apakah dengan tepuk tangan, atau dengan keheningan yang dulu sempat ia kritik.

Iklan
Iklan