Snapdragon 8 Gen 5 vs Snapdragon 8s Gen 4: Perbandingan Performa, Fitur, dan Pilihan Chipset Flagship

Iklan

Qualcomm telah meluncurkan dua chipset kelas premium untuk pasar ponsel pintar tahun 2025, yakni Snapdragon 8 Gen 5 dan Snapdragon 8s Gen 4. Peluncuran kedua prosesor ini menandai strategi diferensiasi Qualcomm untuk memenuhi berbagai segmen pasar, mulai dari ponsel “flagship killer” hingga perangkat premium yang lebih terjangkau, dengan tetap menawarkan kinerja tinggi dan fitur-fitur canggih.

Pilihan chipset ini menimbulkan pertanyaan bagi produsen dan konsumen tentang perbedaan fundamental serta segmen pasar yang dibidik masing-masing. Snapdragon 8 Gen 5, yang secara resmi diperkenalkan pada 26 November 2025, diposisikan sebagai penawaran premium dengan performa mendekati chipset flagship tertinggi, Snapdragon 8 Elite Gen 5, namun dengan harga yang lebih kompetitif.

Di sisi lain, Snapdragon 8s Gen 4, yang diluncurkan lebih dahulu pada 2 April 2025, dirancang untuk mengisi celah antara seri 8 Elite dan seri 7, menawarkan kinerja setara dengan flagship tahun sebelumnya dengan efisiensi biaya yang lebih baik. Kedua chipset ini kini menjadi penentu performa berbagai ponsel pintar yang akan meluncur di akhir 2025 hingga awal 2026.

Perbedaan Fundamental Arsitektur dan Manufaktur

Perbedaan paling signifikan antara Snapdragon 8 Gen 5 dan Snapdragon 8s Gen 4 terletak pada arsitektur CPU dan proses manufakturnya. Snapdragon 8 Gen 5 ditenagai oleh CPU kustom Qualcomm Oryon generasi ketiga, yang terdiri dari delapan inti: dua inti Prime Oryon Gen 3 berkecepatan hingga 3.8 GHz dan enam inti Performance Oryon Gen 3 berkecepatan hingga 3.32 GHz. Prosesor ini diproduksi menggunakan teknologi 3nm (N3P) terbaru dari TSMC, yang menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya.

Sebaliknya, Snapdragon 8s Gen 4 mengadopsi inti CPU Kryo yang berbasis pada arsitektur Arm Cortex, bukan inti Oryon kustom. Konfigurasi CPU-nya adalah 1+3+2+2, dengan satu inti Prime Cortex-X4 berkecepatan 3.2 GHz, tiga inti Performance Cortex-A720 pada 3.0 GHz, dua inti A720 pada 2.8 GHz, dan dua inti efisiensi A720 pada 2.02 GHz. Chipset ini dibangun di atas proses 4nm N4P TSMC, yang meskipun canggih, satu generasi di bawah proses 3nm yang digunakan pada Snapdragon 8 Gen 5.

Di sektor grafis, Snapdragon 8 Gen 5 mengintegrasikan GPU Adreno 840, yang juga ditemukan pada Snapdragon 8 Elite Gen 5, menjanjikan kinerja gaming dan grafis yang lebih mulus dengan peningkatan 11% dibandingkan pendahulunya. Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 4 dilengkapi dengan GPU Adreno 825. Perbedaan GPU ini berkontribusi pada disparitas performa grafis yang cukup kentara di antara keduanya.

Performa Benchmark dan Implikasi Pengalaman Pengguna

Hasil uji benchmark menunjukkan bahwa Snapdragon 8 Gen 5 secara signifikan mengungguli Snapdragon 8s Gen 4. Dalam uji AnTuTu, Snapdragon 8 Gen 5 mencetak skor sekitar 2,88 juta hingga hampir 3 juta poin, sementara Snapdragon 8s Gen 4 mencapai sekitar 2,1 juta hingga 2,4 juta poin. Ini berarti Snapdragon 8 Gen 5 memiliki keunggulan performa keseluruhan sekitar 25% di AnTuTu.

Iklan

Pada uji Geekbench, Snapdragon 8 Gen 5 menunjukkan performa single-core sekitar 2.808 hingga 2.921 poin dan multi-core sekitar 9.198 hingga 9.753 poin. Angka ini jauh di atas Snapdragon 8s Gen 4 yang mencetak sekitar 2.158 hingga 2.164 poin untuk single-core dan 6.931 hingga 6.989 poin untuk multi-core. Perbandingan ini menunjukkan bahwa Snapdragon 8 Gen 5 bisa 31% lebih cepat dalam tugas single-core dan 34% lebih cepat dalam tugas multi-core dibandingkan 8s Gen 4.

Secara praktis, perbedaan ini berarti perangkat yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 5 akan menawarkan pengalaman yang lebih superior untuk tugas-tugas berat seperti gaming dengan grafis intensif, pengeditan video resolusi tinggi, dan aplikasi kecerdasan buatan (AI) yang kompleks. Qualcomm mengklaim peningkatan performa CPU hingga 36% dan responsivitas penjelajahan web 76% lebih cepat dengan Snapdragon 8 Gen 5.

Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 4, meskipun tidak sekuat “kakaknya”, tetap mampu memberikan performa yang sangat baik, sebanding dengan chipset flagship tahun 2023 seperti Snapdragon 8 Gen 3, menjadikannya pilihan solid untuk penggunaan sehari-hari, media sosial, dan gaming kasual.

Segmentasi Pasar dan Pilihan Konsumen

Qualcomm secara sengaja memposisikan kedua chipset ini untuk segmen pasar yang berbeda. Snapdragon 8 Gen 5 ditujukan untuk kategori “flagship killer“, yaitu ponsel yang menawarkan kinerja mendekati flagship premium namun dengan label harga yang sedikit lebih rendah. Perangkat pertama yang ditenagai chipset ini, seperti OnePlus 15R (dikenal sebagai OnePlus Ace 6T di Tiongkok), Motorola Edge 70 Ultra, Vivo S50 Pro Mini, dan OPPO K15 Turbo Pro, diharapkan meluncur pada Desember 2025 hingga kuartal pertama 2026.

Di sisi lain, Snapdragon 8s Gen 4 menargetkan segmen “affordable flagship” atau “premium mid-range“. Chipset ini ideal untuk konsumen yang menginginkan performa tinggi dan fitur-fitur canggih tanpa harus membayar harga penuh untuk perangkat flagship termahal. Produsen seperti iQOO (dengan Z10 Turbo Pro), Redmi (Turbo 4 Pro), Xiaomi (CIVI 5 Pro, POCO F7), OPPO (K13 Pro), Meizu, dan bahkan Nothing (Phone (3)) telah mengadopsi atau dijadwalkan mengadopsi chipset ini.

Strategi ini memungkinkan Qualcomm untuk memperluas jangkauan seri Snapdragon 8 ke lebih banyak perangkat dan titik harga. Konsumen yang memprioritaskan performa puncak absolut dan siap membayar lebih untuk teknologi terkini akan cenderung memilih perangkat dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 (yang merupakan chipset tertinggi).

Namun, bagi mereka yang mencari keseimbangan optimal antara performa premium dan harga yang lebih masuk akal, Snapdragon 8 Gen 5 menawarkan peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya. Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 4 menjadi pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan pengalaman flagship tahun lalu dengan harga yang lebih terjangkau dan efisiensi daya yang lebih baik.

Iklan