POCO dikabarkan mengubah total rencana peluncuran POCO F8 yang telah dinanti jutaan pengguna. Ponsel yang digadang-gadang menjadi flagship killer tersebut tampaknya telah dibatalkan.
Informasi mengejutkan muncul dari basis data GSMA IMEI. Sebuah perangkat dengan nomor model 2602BPC18G kini terdaftar resmi sebagai ‘POCO X8 Pro Max’. Perubahan ini tidak hanya menandakan pergeseran strategi penamaan POCO, tetapi juga menambah dimensi baru dalam persaingan pasar ponsel pintar.
Era POCO ‘Pro Max’ Dimulai
Perangkat yang sebelumnya dikenal dengan nama POCO F8 dan nomor model 2602BPC18G, kini terdaftar di basis data IMEI resmi dengan nama yang mengejutkan: POCO X8 Pro Max. Perubahan ini mengindikasikan POCO menghentikan konvensi penamaan POCO F8 dan mengadopsi strategi penamaan yang lebih kuat.
POCO X8 Pro Max akan mengelompokkan perangkat top-tier mereka di bawah seri X. Ponsel ini juga direncanakan akan diumumkan di India.
Berikut rincian nomor modelnya:
- POCO X8 Pro Max (Global): 2602BPC18G
- POCO X8 Pro Max (India): 2602BPC18I
Menurut informasi yang diperoleh, POCO X8 Pro Max (sebelumnya diduga POCO F8) dikenal dalam kode HyperOS dengan nama kode ‘dash’ dan nomor model internal ‘P10U’. Perangkat ini diharapkan mewarisi warisan POCO yang berfokus pada kinerja dan menjadi model teratas dari seri POCO X.
Langkah Baru dalam Sejarah POCO
Aspek paling mencolok dari bocoran ini adalah perubahan nama. Untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, POCO akan menggunakan akhiran ‘Pro Max’ pada salah satu ponselnya. Strategi ini sebenarnya bukan hal baru bagi Xiaomi dan Redmi.
Sebelumnya, Xiaomi 17 Pro Max telah diumumkan dalam seri Xiaomi 17. Di sisi Redmi, terdapat REDMI K90 Pro Max dan Redmi Note 9 Pro Max. Xiaomi pertama kali menggunakan penamaan ‘Pro Max’ pada tahun 2020.
Kini, tren ini merambah ke POCO. Merek tersebut bertujuan memberikan pesan ‘terbesar dan terkuat’ dengan memposisikan perangkat segmen flagship killer mereka sebagai ‘X8 Pro Max’.
Strategi Penamaan Apple dan Persaingan POCO
Ketika mendengar nama ‘Pro Max’, merek pertama yang terlintas adalah Apple. Hal ini tentu akan memicu diskusi di forum teknologi mengenai klaim ‘POCO meniru Apple’. Namun, perlu diingat bahwa di masa lalu, Apple mendapat kritik karena diduga menggunakan garis desain ikonik POCO X5 Pro pada model mereka.
Alih-alih membahas ‘siapa meniru siapa’, lebih akurat untuk fokus pada dampak interaksi ini pada industri. Produsen Android kerap meminjam dari iOS, dan Apple terus meminjam fitur atau desain dari dunia Android. Konvergensi strategi penamaan adalah bagian alami dari persaingan ini.
Pada akhirnya, merek yang saling mendorong untuk menghasilkan model yang lebih ambisius (seperti Pro Max) menguntungkan pengguna, yang mendapatkan akses ke perangkat yang lebih baik. Mereka yang menunggu POCO F8 tidak perlu kecewa; perangkat tersebut tidak dibatalkan, hanya namanya yang berubah.
POCO bersiap mendominasi pasar ponsel pintar dalam periode mendatang dengan POCO X8 Pro, POCO X8 Pro Iron Man Edition, dan pendatang baru POCO X8 Pro Max.