Luka Modric Ungkap 3 Pemain Idola yang Menginspirasinya Sepanjang Karier

Sumber: Marco Luzzani/Getty Images
Bintang baru AC Milan, Luka Modric, membuat pengakuan menarik soal tiga pemain sepak bola favoritnya sepanjang masa. Dalam wawancara terbaru, gelandang asal Kroasia itu mengejutkan publik karena tidak memasukkan nama Cristiano Ronaldo maupun Lionel Messi dua pemain yang mendominasi dunia sepak bola selama dua dekade terakhir.
Modric, yang kini berusia 40 tahun, baru saja memulai babak baru dalam kariernya setelah meninggalkan Real Madrid pada musim panas 2025. Bersama Los Blancos, ia memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk lima trofi Liga Champions dan satu Ballon d’Or pada 2018.
Meski usianya tak lagi muda, Modric tetap menunjukkan kualitasnya bersama AC Milan di Serie A. Ia masih dipercaya menjadi pengatur tempo permainan dan inspirasi bagi para pemain muda di klub tersebut.
Namun, ketika diminta menyebut tiga pemain yang paling ia kagumi sepanjang hidupnya, Modric memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
1. Francesco Totti, Legenda yang Dihormati
Nama pertama dalam daftar Modric adalah Francesco Totti, legenda sekaligus simbol abadi AS Roma. Modric mengaku sangat mengagumi gaya bermain dan loyalitas sang pemain terhadap klub ibu kota Italia itu.
Modric pernah dua kali menghadapi Totti di ajang Liga Champions saat masih memperkuat Real Madrid. Dalam laga antara Madrid dan Roma pada 2016, Modric berhasil bertukar jersey dengan sang legenda Italia momen yang disebutnya sangat berkesan.
“Dia adalah salah satu pesepak bola asing favorit saya,” ujar Modric.
“Saya menyukai cara Totti bermain, visi, dan tekniknya. Bisa bermain melawannya adalah pengalaman yang luar biasa. Bertukar kaus dengannya adalah momen yang unik bagi saya.”
Bagi Modric, Totti bukan hanya ikon sepak bola Italia, tetapi juga contoh nyata dedikasi dan cinta terhadap satu klub sesuatu yang jarang ditemui di era modern.
2. Ronaldo Nazario, Inspirasi Masa Kecil
Pemain kedua yang menjadi favorit Modric adalah Ronaldo Nazario, striker legendaris asal Brasil. Modric yang tumbuh besar di era 1990-an mengaku sangat terinspirasi oleh kemampuan luar biasa sang penyerang.
Ronaldo dikenal karena kombinasi sempurna antara kecepatan, teknik tinggi, dan ketenangan dalam penyelesaian akhir. Ia menjadi sosok yang mengubah pandangan dunia terhadap posisi penyerang modern.
“Ronaldo adalah pemain yang membuat saya jatuh cinta pada sepak bola,” ungkap Modric.
“Ketika masih kecil, saya sering menonton cuplikan aksinya di televisi. Cara dia menembus pertahanan dan mencetak gol sungguh luar biasa. Tak banyak pemain yang bisa menyamai levelnya.”
Ronaldo Nazario memang meninggalkan jejak mendalam di dunia sepak bola. Ia pernah membela klub-klub besar seperti Barcelona, Inter Milan, Real Madrid, dan AC Milan dua di antaranya kini pernah dibela oleh Modric sendiri.
3. Diego Maradona, Sosok yang Menginspirasi Sejak Kecil
Nama terakhir dalam daftar Modric adalah Diego Maradona, legenda sepak bola asal Argentina yang dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Meski tak memasukkan Lionel Messi yang sering dibandingkan dengan Maradona, Modric tetap menaruh kekaguman besar pada sang legenda Napoli itu.
“Saya pernah bertemu dengan Maradona dan berbicara dengannya beberapa kali,” kenang Modric dalam wawancara pada 2017.
“Ia adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola. Saya tumbuh dengan menonton cuplikan-cuplikan permainannya dan merasa sangat terinspirasi.”
Bagi Modric, Maradona bukan sekadar pemain hebat, melainkan simbol dari keajaiban sepak bola. Karisma, visi, dan kemampuannya membawa tim biasa menjadi juara membuat Maradona menjadi panutan sejati bagi banyak pemain, termasuk dirinya.
Tak Ada Ronaldo dan Messi, Ini Alasannya
Ketidakhadiran nama Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi dalam daftar tersebut tentu mengundang tanda tanya besar. Modric sendiri sempat bermain bersama Ronaldo selama bertahun-tahun di Real Madrid, di mana keduanya membentuk salah satu era tersukses klub tersebut.
Namun, pilihan Modric tampaknya lebih bersifat emosional dan personal ketimbang sekadar prestasi di lapangan. Ia memilih pemain-pemain yang membentuk pandangan dan kecintaannya terhadap sepak bola sejak kecil, bukan hanya mereka yang sukses di masa modern.
Dengan tiga nama legendaris Totti, Ronaldo Nazario, dan Maradona. Luka Modric menunjukkan bahwa meski ia bermain di era Ronaldo dan Messi, inspirasi sejatinya datang dari generasi sebelumnya yang membangun dasar kecintaannya terhadap permainan indah ini.
