Lebih Dekat dengan i2C, Calon Mobil Listrik Nasional Indonesia
i2C muncul sebagai salah satu kandidat mobil listrik nasional dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah. SUV listrik ini diklaim memiliki hak kekayaan intelektual yang sepenuhnya dimiliki oleh pihak Indonesia dan telah dipamerkan kepada publik.
Pameran terakhir di GIIAS memicu perhatian karena pemerintah menyebut i2C sebagai calon mobil nasional. Menteri Perindustrian memberi keterangan bahwa model tersebut sudah pernah tampil di panggung otomotif nasional.
Menanggapi kemunculan i2C, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa kendaraan tersebut pernah ditunjukkan ke publik pada ajang otomotif nasional.
“Waktu itu sudah ditampilkan di GIIAS terakhir kemarin, itu sudah ditampilkan. Jadi calon mobil nasional yang disampaikan Bapak Presiden dalam rapat paripurna kabinet sebenarnya sudah pernah ditampilkan ke publik,” ujar Agus di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Desain Dan Identitas Budaya

i2C dirancang sebagai SUV listrik dengan kapasitas tujuh penumpang. Tim desain menyelaraskan unsur teknologi modern dengan elemen budaya Nusantara untuk menegaskan identitas nasional kendaraan ini.
Presiden dan CEO PT Teknologi Militer Indonesia (TMI), Harsusanto, menyebut desain dibuat sejak awal oleh desainer Indonesia yang bekerja sama dengan institusi lokal seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
“Yang mendesain tetap orang Indonesia. Kami hanya meminta advice dari ItalDesign,” sebagaimana dikutip dari Paultan, Jumat (24/10)
Beberapa elemen desain mencolok antara lain lampu depan yang terinspirasi kepakan sayap Garuda dan lampu belakang yang melambangkan bulan Agustus, sebagai simbol kemerdekaan. Motif batik dan grille bernuansa Garuda turut memperkuat karakter nasional pada eksterior dan interior.
Secara teknis, i2C memakai motor listrik tunggal yang menghasilkan 204 PS dan torsi 310 Nm. Akselerasinya diklaim mencapai 0–100 km/jam dalam sekitar 9 detik.
Untuk penyimpanan energi, i2C menggunakan baterai NMC berkapasitas 83,4 kWh yang disebut mampu menempuh hingga 617 km menurut siklus CLTC. Fitur pengisian cepat tersedia dengan DC 150 kW, sedangkan pengisian AC domestik mencapai 11 kW.
Beberapa komponen utama kendaraan, termasuk baterai dan motor, masih dipasok oleh vendor global. Namun, integrasi sistem, pengembangan perangkat lunak, dan platform dirancang langsung oleh tim TMI.
Dengan demikian, TMI menegaskan bahwa hak kekayaan intelektual terkait platform dan perangkat lunak tetap berada pada pihak Indonesia.
Rencana Uji dan Produksi
Untuk menyongsong produksi massal, TMI berencana membuat 40–50 unit purwarupa untuk keperluan uji tabrak dan simulasi digital, menggunakan standar yang serupa dengan industri dirgantara.
Target produksi massal ditetapkan pada akhir 2027 atau awal 2028. Harga diperkirakan berada di bawah Rp 500 juta, sehingga diposisikan sebagai pilihan yang lebih terjangkau bagi pemerintah maupun konsumen umum.