Investor Asing Masuk Rp2,6 T, IHSG Dibuka Menguat Tipis ke 8.628

Iklan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Senin, 22 Desember, dengan penguatan tipis. Indeks tercatat berada di level 8.628,71, naik 19,16 poin atau 0,22 persen dari penutupan sebelumnya. Pergerakan pasar masih diwarnai kehati-hatian investor.

Sepanjang sesi pagi, IHSG bergerak dalam rentang 8.625,70 hingga 8.639,35. Level pembukaan tercatat di 8.629,25. Total volume perdagangan mencapai 6,94 miliar saham dengan nilai transaksi Rp554,76 triliun dan frekuensi 111.860 kali.

Aliran dana asing kembali membanjiri pasar saham domestik. Investor asing mencatat net buy sebesar Rp2,67 triliun, dengan total pembelian Rp29,79 triliun dan penjualan Rp27,12 triliun. Di pasar reguler, net buy asing mencapai Rp438,07 miliar, sementara di pasar tunai dan negosiasi tercatat Rp2,24 triliun.

Aktivitas investor asing mendominasi sekitar 60,45 persen dari total transaksi, sementara investor domestik menguasai 39,55 persen.

Kinerja Saham Beragam

Penguatan IHSG pagi ini diiringi pergerakan saham-saham unggulan yang bervariasi. Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di sektor keuangan terpantau stagnan di level 3.770. Meski demikian, BBRI tetap menjadi salah satu saham dengan nilai transaksi terbesar.

Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) dari sektor properti memimpin daftar top gainer dengan kenaikan 24,55 persen ke level 416. Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) di sektor industri naik 18,18 persen ke 78.

Saham Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) dari sektor perdagangan dan jasa menguat 15,48 persen ke 179. Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA) di sektor keuangan naik 11,76 persen ke 171, disusul Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) di sektor industri dasar yang menguat 8,65 persen ke 226.

Iklan

Di sisi lain, Tunas Alfin Tbk (TALF) dari sektor perdagangan memimpin daftar top loser dengan koreksi 14,40 persen ke 535. Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) di sektor properti melemah 11,88 persen ke 2.300.

Saham Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di sektor perbankan digital turun 11,79 persen ke 1.085. Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) di sektor industri dasar turun 10,81 persen ke 198, serta Asuransi Jasa Tania Tbk (ASJT) di sektor keuangan melemah 10,71 persen ke 150.

Sektor Energi dan Barang Baku Memimpin

Pergerakan indeks saham sektoral menunjukkan tren variatif. Sektor energi mencatatkan penguatan tertinggi 0,94 persen, diikuti sektor barang baku (basic industry) 1,00 persen. Sektor siklikal menguat 0,67 persen, transportasi 0,54 persen, teknologi 0,41 persen, kesehatan 0,27 persen, dan keuangan 0,18 persen.

Sementara itu, sektor industri melemah 0,22 persen dan sektor non-siklikal turun 0,21 persen. Hal ini mengindikasikan adanya rotasi sektor di awal perdagangan.

Analisis Teknikal: Peluang Koreksi Lanjutan

Riset analis MNCS dalam Daily Scope Wave edisi 22 Desember memandang IHSG masih dalam fase koreksi lanjutan. IHSG sebelumnya tercatat melanjutkan koreksi 0,10 persen ke level 8.609 dan menembus rata-rata pergerakan 20 hari (MA20).

Tekanan jual dinilai masih mendominasi meski mulai mengecil. Secara struktur gelombang, IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam.

Indeks berpeluang melanjutkan koreksi untuk menguji area 8.464 hingga 8.560 guna menutup gap tipis yang terbentuk sebelumnya. Dalam skenario terburuk, jika IHSG telah menyelesaikan wave (1), koreksi lebih dalam berpotensi membawa indeks turun ke area 8.000-an.

Level support IHSG berada di kisaran 8.553 dan 8.493. Sementara itu, level resistance terdekat berada di area 8.714 dan 8.821.

Pergerakan IHSG ke depan diperkirakan tetap dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknikal, rotasi sektor, serta respons investor terhadap dinamika global menjelang akhir tahun, di tengah derasnya aliran dana asing masuk.

Iklan