Xiaomi 17 Versi Global Terdaftar di Database GSMA, Ini Bedanya dengan Versi China

Xiaomi semakin mantap memperluas lini flagship-nya ke pasar internasional. Model terbarunya, Xiaomi 17, kini resmi tercatat di database GSMA IMEI, langkah penting yang biasanya menjadi tanda menjelang peluncuran global.
Ponsel ini sebenarnya sudah lebih dulu dirilis di China pada 25 September, dan mendapat sambutan positif berkat desainnya yang ringkas dan performa kelas atas. Kini, Xiaomi mulai menyiapkan versi globalnya untuk wilayah Asia, termasuk Indonesia, setelah munculnya kode uji HyperOS 3 dengan label OS3.0.0.3.WPCIDXM di server resmi perusahaan.
Berdasarkan pola rilis sebelumnya, peluncuran global Xiaomi 17 diperkirakan berlangsung akhir November atau awal Desember 2025, berdekatan dengan musim belanja akhir tahun.
Desain Elegan, Ukuran Lebih Nyaman
Berbeda dari banyak ponsel flagship yang cenderung besar, Xiaomi 17 hadir dengan layar LTPO OLED 6,3 inci beresolusi tinggi dan refresh rate 120 Hz. Layarnya yang datar dan bingkai tipis membuat ponsel ini terlihat elegan sekaligus nyaman digenggam.
Bodinya terbuat dari material logam dan kaca dengan sentuhan premium khas seri flagship Xiaomi. Di dalamnya, terpasang chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 berbasis fabrikasi 3 nm, yang menawarkan kinerja tinggi sekaligus efisiensi daya lebih baik dibanding generasi sebelumnya.
Kamera Leica Jadi Andalan
Xiaomi melanjutkan kerja samanya dengan Leica pada sistem kamera Xiaomi 17. Ponsel ini membawa konfigurasi tiga kamera 50 MP, mencakup lensa utama, ultra-wide, dan telefoto dengan zoom optik hingga 2,6×.
Kualitas gambar menjadi salah satu daya tarik utama perangkat ini. Kombinasi algoritma Leica dan AI Image Engine menghasilkan warna natural dan detail tajam, baik dalam kondisi cahaya terang maupun minim.
Perbedaan Versi Global dan China
Meski tampak identik, versi global Xiaomi 17 membawa beberapa penyesuaian penting dibanding versi yang dirilis di China.
Kapasitas Baterai
Model China menggunakan baterai 7.000 mAh dengan pengisian cepat 100 W dan nirkabel 50 W. Sementara itu, versi global disebut memiliki kapasitas sedikit lebih kecil, 6.330 mAh, untuk menyesuaikan regulasi efisiensi dan keamanan di beberapa pasar.
Sistem Operasi dan Layanan Google
Versi China menjalankan HyperOS berbasis Android 15 tanpa layanan Google (GMS) dan hanya menyediakan bahasa Mandarin serta Inggris. Sedangkan versi global akan hadir lengkap dengan Google Mobile Services, dukungan multi-bahasa, dan aplikasi bawaan yang lebih disesuaikan dengan pasar lokal, termasuk Indonesia.
Harga dan Ketersediaan
Di China, Xiaomi 17 dijual mulai CNY 4.499 atau sekitar Rp9 juta untuk varian 12 GB/256 GB. Untuk pasar global, termasuk Indonesia, harganya diperkirakan sedikit lebih tinggi karena biaya distribusi dan sertifikasi.
Dengan pendaftaran resmi di database GSMA dan pengujian sistem HyperOS 3 di sejumlah wilayah, Xiaomi 17 global kini hanya menunggu waktu untuk meluncur. Jika sesuai jadwal, flagship ringkas ini berpotensi hadir di Indonesia sebelum akhir 2025, menjadi penantang baru di kelas premium dengan harga yang masih bersahabat.
