Toyota bZ4X Rakitan Lokal Siap Meluncur, Harga Diprediksi Mulai Rp 700 Jutaan

Foto: Toyota Astra Motor
Toyota berencana merakit mobil listrik bZ4X di dalam negeri, dengan indikasi harga yang jauh lebih kompetitif dibanding versi impor. Informasi awal soal nilai jual muncul dari laman Samsat DKI Jakarta yang mencantumkan NJKB untuk beberapa varian bZ4X lokal.
Langkah ini mengikuti pengumuman produksi lokal pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Menurut Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Jap Ernando Demily, produksi di Indonesia dirancang untuk mendorong efek berganda pada perekonomian nasional.
“Dengan local production akan ada multiplier effect, menciptakan efek employment rate, consumption akan bergerak, investasi akan bergerak. Dengan demikian spiral effect-nya tumbuh bareng, Indonesia tumbuh, kita semua kan tumbuh bareng,” ujar Demily yang kami kutip dari KataData Otomotif, Selasa (28/10).
Toyota sendiri belum mengumumkan tanggal resmi peluncuran bZ4X rakitan lokal, namun banyak pihak meyakini hal tersebut kemungkinan dilakukan bersamaan dengan even Gaikindo Jakarta Auto Week 2025. Spesifikasi yang akan dijual mengikuti versi global, dengan fokus pada tipe Front Wheel Drive (FWD).
Berdasarkan data yang tercantum di laman Samsat, beberapa kode varian Toyota bZ4X rakitan lokal tercatat dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor sebagai berikut:
| Varian | NJKB |
|---|---|
| BZ4XAT XEAM11RMWDHQW | Rp 751.000.000 |
| BZ4XAWDXEAM15RMWDHQW | Rp 803.000.000 |
| BZ4XTURXEAM17RMWDHNW | Rp 817.000.000 |
| BZ4XAT XEAM10RMWDHSW | Rp 957.000.000 |
Perlu dicatat, NJKB bukanlah harga ritel akhir. NJKB digunakan sebagai dasar penghitungan pajak kendaraan bermotor, sehingga harga jual nanti diperkirakan lebih tinggi. Meski demikian, Toyota menyatakan versi rakitan dalam negeri akan dibanderol lebih murah dibanding bZ4X Completely Built Up (CBU) yang saat ini dipasarkan sekitar Rp 1,2 miliar.
Strategi Harga Dan TKDN
Menurut catatan, produksi lokal bZ4X akan menitikberatkan pada varian Front Wheel Drive (FWD). Toyota juga menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.
Dengan angka TKDN tersebut, bZ4X berpeluang memperoleh insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Jika insentif diberikan, harga jual dapat menjadi lebih kompetitif di segmen SUV crossover listrik.
Toyota belum menetapkan tanggal peluncuran resmi untuk bZ4X rakitan lokal, namun sumber industri menyebut kemungkinan peluncuran berlangsung akhir tahun ini.
Masuknya bZ4X rakitan lokal memperketat persaingan di segmen SUV listrik. Hyundai yang juga merakit model lokal, Ioniq 5, menjadi pesaing langsung dengan banderol saat ini mulai dari Rp 738,3 juta hingga Rp 911,2 juta (varian berbeda).
Selain itu, pasar juga diisi model lain seperti Chery E5, Neta X, dan Kia EV6. Untuk Chery E5, catatan pasar menunjukkan penurunan harga signifikan pasca pembaruan — dari Rp 505 juta menjadi Rp 399 juta on the road Jakarta.
Dengan produksi lokal dan potensi insentif, Toyota menempatkan bZ4X sebagai opsi yang lebih terjangkau bagi konsumen yang mencari SUV listrik berkualitas dengan harga lebih kompetitif.
