Tiongkok Perketat Syarat Mobil Hybrid, Wajib Tempuh 100 Km Pakai Listrik Mulai 2026

Ilustrasi Mobil Hybrid. Foto: Wuling Indonesia
Pemerintah Tiongkok mengumumkan perubahan aturan insentif untuk mobil hybrid plug-in (PHEV) yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2026. Perubahan ini mensyaratkan agar PHEV mampu menempuh minimal 100 kilometer hanya dengan tenaga listrik untuk memenuhi syarat menerima insentif.
Keputusan itu diumumkan bersama oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT), Kementerian Keuangan, dan Administrasi Pajak Nasional pada awal Oktober 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mempercepat transisi menuju kendaraan rendah emisi dan mendorong peningkatan teknologi otomotif.
Sebelumnya, ambang batas jarak tempuh listrik untuk PHEV yang berhak mendapat keringanan pajak hanya 43 kilometer. Dengan revisi, angka itu naik menjadi 100 kilometer, lebih dari dua kali lipat ketentuan lama.
Perubahan ini diperkirakan berdampak pada hampir seluruh produsen mobil yang beroperasi di Tiongkok, terutama model-model PHEV generasi lama yang tidak memenuhi ambang baru.
Standar Konsumsi Energi Lebih Ketat
Selain memperbesar jarak tempuh listrik, pemerintah juga memperketat standar konsumsi energi untuk kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dan PHEV melalui ketentuan baru GB 36980.1-2025. Pemerintah menyebut standar baru ini sekitar 11 persen lebih ketat dibanding regulasi sebelumnya.
Aturan juga mengatur penyesuaian ambang batas menurut bobot kendaraan. Untuk PHEV dengan bobot di bawah 2.510 kg, konsumsi bahan bakar maksimum ditetapkan tidak boleh melebihi 70 persen dari batas standar nasional. Untuk kendaraan lebih berat, batas maksimum adalah 75 persen.
Sekretaris Jenderal China Passenger Car Association (CPCA), Cui Dongshu, mengatakan kebijakan ini bertujuan mendorong industri otomotif menuju “pertumbuhan berkualitas tinggi”.
“Pemerintah ingin produsen fokus pada peningkatan kemampuan teknologi, bukan sekadar mengejar volume produksi,” ujar Cui Dongshu, dikutip dari China News Agency.
Sejumlah analis memprediksi produsen akan melakukan penyesuaian harga atau diskon besar-besaran menjelang akhir 2025 untuk menghabiskan stok PHEV yang tidak memenuhi syarat 100 km.
Pemerintah menyatakan model yang telah masuk katalog bebas pajak sebelum 31 Desember 2025 dan memenuhi kriteria baru akan otomatis dimasukkan ke dalam katalog 2026. Sebaliknya, model yang gagal memenuhi ketentuan teknis akan dikeluarkan dari daftar penerima insentif.
Produsen diberi batas waktu hingga 12 Desember 2025 untuk mendaftarkan model yang ingin tetap memperoleh insentif di bawah peraturan baru.
Langkah ini dinilai bagian dari strategi Tiongkok mempertahankan posisi dominan di pasar kendaraan listrik global sekaligus menekan emisi karbon nasional dalam upaya mencapai target net zero pada 2060.
