Logo

Tak Tertandingi: Bayern Munchen Layak Jadi Kandidat Juara Liga Champions 2025/2026

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
5 November 20250
Tak Tertandingi Bayern Munchen Layak Jadi Kandidat Juara Liga Champions 2025 2026

Sumber: Stuart Franklin/Getty Images

Iklan

Bayern Munchen kembali menunjukkan kualitasnya sebagai kandidat kuat juara Liga Champions 2025/2026 setelah menumbangkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 2-1 di Parc des Princes, Rabu (5/11/2025) dini hari WIB. Kemenangan ini terasa semakin istimewa karena Die Roten harus bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama, namun tetap mampu mempertahankan keunggulan hingga akhir laga.

Bermain di hadapan publik Paris, Bayern tampil penuh determinasi sejak menit awal. Dua gol cepat dari Luis Diaz di babak pertama membungkam tekanan tuan rumah. Meski penyerang asal Kolombia itu kemudian diusir wasit menjelang turun minum karena pelanggaran keras terhadap Achraf Hakimi, semangat dan disiplin Bayern tidak goyah. Mereka bertahan dengan rapat dan tampil efisien hingga peluit akhir.

Bayern Unggul di Babak Pertama

Pertandingan baru berjalan empat menit ketika Luis Diaz membuka keunggulan Bayern. Gol bermula dari serangan balik cepat yang diprakarsai Michael Olise, sebelum Diaz menuntaskannya dengan sepakan kaki kanan ke pojok bawah gawang.

PSG yang berusaha membalas justru kesulitan membongkar pertahanan Bayern. Upaya Ousmane Dembele sempat menghasilkan gol di menit ke-18, tetapi dianulir wasit karena offside.

Bayern kemudian menggandakan keunggulan di menit ke-32, lagi-lagi melalui Diaz. Kali ini, ia memanfaatkan kesalahan Marquinhos dalam mengontrol bola, merebutnya, dan langsung menaklukkan Gianluigi Donnarumma untuk membuat skor menjadi 2-0.

Namun, kebahagiaan Bayern tidak berlangsung lama. Menjelang akhir babak pertama, Diaz diganjar kartu merah langsung setelah tekel kerasnya mengenai pergelangan kaki Hakimi. Momen ini mengubah arah permainan, membuat Bayern harus bermain dengan sepuluh pemain selama babak kedua.

Kompany: “Kami Mulai Lagi dari Nol”

Meski unggul jumlah pemain, PSG tetap kesulitan menembus lini pertahanan Bayern. Manuel Neuer, yang akan berusia 40 tahun pada Maret mendatang, tampil luar biasa di bawah mistar. Ia menggagalkan beberapa peluang emas dari Vitinha dan Lee Kang-In yang berpotensi mengubah hasil.

Pelatih Bayern, Vincent Kompany, mengaku bangga dengan mental juang anak asuhnya.

“Kami sudah menang 16 kali beruntun, tapi besok kami mulai lagi dari nol. Ini pelajaran penting bagaimana bertahan bersama dan tidak panik dalam tekanan,” ujar Kompany.

Pelatih berusia 39 tahun itu juga menekankan pentingnya keseimbangan antara euforia dan fokus.

“Ketika banyak pujian datang, jangan percaya kalian sudah sehebat itu. Dan kalau tampil buruk, jangan juga merasa seburuk itu.”

PSG Akui Keunggulan Bayern

Pelatih PSG, Luis Enrique, tak menampik bahwa timnya kalah dari lawan yang lebih solid.

“Dalam situasi 11 lawan 11, Bayern memang tampil lebih baik. Mereka lebih tajam dan disiplin,” ujar mantan pelatih Barcelona itu.

Enrique juga menyoroti efektivitas serangan Bayern yang memanfaatkan setiap kesalahan kecil untuk mencetak gol. Sementara PSG harus puas dengan satu gol hiburan lewat Joao Neves di babak kedua.

Bayern Makin Kokoh di Puncak

Kemenangan ini memperpanjang rekor luar biasa Bayern menjadi 16 kemenangan beruntun di semua kompetisi, termasuk sembilan kemenangan di Bundesliga. Dengan performa konsisten di Eropa, Die Roten kini dianggap sebagai tim paling komplet memiliki serangan tajam lewat Harry Kane, Olise, dan Diaz, serta pertahanan solid yang dikomandoi oleh Neuer, Jonathan Tah, dan Upamecano.

“Pemenang Liga Champions belum ditentukan sekarang,” tegas Kompany. “Yang penting, kami terus berkembang dan siap dalam performa terbaik saat musim berakhir.”

Bayern kini memuncaki klasemen grup dengan 12 poin sempurna, sementara PSG harus kembali menata langkah demi menjaga asa lolos ke babak 16 besar.

Iklan
Iklan