Soroti Perbedaan Emas Antam dan UBS: Kualitas, Sertifikasi, Likuiditas, dan Kemudahan Jual Kembali

Ilustrasi Emas UBS. Foto: Wikimedia
Minat masyarakat Indonesia terhadap emas tetap meningkat, baik sebagai instrumen investasi maupun perhiasan. Fluktuasi ekonomi global dan kebutuhan lindung nilai mendorong permintaan pada produk emas fisik.
Di pasar domestik, dua merek yang paling sering muncul adalah PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT UBS Gold. Meski keduanya menawarkan emas murni, ada perbedaan praktis yang perlu dipahami calon pembeli sebelum menentukan pilihan.
Emas Antam: Produk BUMN Dengan Jaringan Luas dan Reputasi Tinggi
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memasarkan emas batangan dengan kadar 99,99%. Ukuran produk berkisar dari 0,5 gram hingga 1 kilogram, dan setiap batang disertai sertifikat resmi yang mencantumkan nomor seri, logo, dan kadar.
Produk Antam dikenal memiliki likuiditas tinggi dan mudah dijual kembali. Selain di gerai Antam, pembelian dan penjualan sering dilayani di Pegadaian serta pedagang emas resmi yang mengakui produk ini.
Emas UBS: Alternatif Perusahaan Swasta Dengan Pilihan Digital
PT UBS Gold menyediakan emas batangan mulai 1 gram hingga 500 gram. Selain batangan, UBS juga menawarkan koin dan layanan tabungan emas digital yang menarik bagi sebagian investor.
Kadar emas UBS sama-sama 99,99% dan dilengkapi sertifikat resmi. Distribusi UBS belum seluas Antam, tetapi penerimaan produk ini cukup baik di outlet UBS, Pegadaian, dan beberapa toko emas tertentu.
Perbandingan Kualitas dan Sertifikasi
Dari segi kemurnian fisik, Antam dan UBS setara karena sama-sama menyatakan kadar 24K atau 99,99%. Perbedaan utama terletak pada aspek sertifikasi, standar produksi, dan pengenalan merek di pasar.
Antam memiliki sertifikasi yang jelas disertai nomor seri dan stempel logo yang mudah dikenali. UBS juga menerbitkan sertifikat resmi dan memenuhi standar produksi internasional, namun pengenalan merek di kalangan masyarakat masih di bawah Antam.
Kemudahan Penjualan
Kemudahan menjual kembali menjadi faktor penentu bagi banyak investor. Emas Antam cenderung lebih mudah dicairkan karena reputasi BUMN dan jaringan distribusi yang luas.
Emas UBS memiliki likuiditas yang cukup tinggi, tetapi keterbatasan outlet penjualan mengharuskan penjual memperhatikan lokasi dan penerimaan pasar saat hendak melepas aset.
Pilihan emas Antam ataupun UBS ditentukan dengan tujuan pembelian. Jika prioritas adalah likuiditas dan kemudahan akses, emas Antam dianggap lebih praktis.
Sementara jika investor mencari alternatif dengan harga kompetitif dan lebih familiar dengan transaksi digital, UBS bisa menjadi pilihan. Penting pula memeriksa sertifikat, kadar emas, dan nomor seri untuk memastikan keaslian produk sebelum membeli.
