Skandal Besar Guncang Sepak Bola Turki: 371 Wasit Disanksi karena Judi, Peringatan Mourinho Terbukti Benar

Sumber: Steven Paston/PA via AP
Sepak bola Turki tengah diguncang badai besar yang mengguncang fondasi integritas kompetisi domestik mereka. Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengumumkan keputusan mengejutkan dengan menangguhkan 371 wasit profesional pada akhir Oktober 2025 akibat dugaan keterlibatan dalam praktik taruhan ilegal. Keputusan ini menjadi salah satu skandal perwasitan terbesar dalam sejarah sepak bola Eropa modern.
Penyelidikan ini bermula dari laporan lembaga pemantau integritas taruhan internasional yang menemukan pola taruhan mencurigakan dalam sejumlah laga di Liga Turki. Setelah dilakukan penelusuran mendalam, terungkap bahwa ratusan wasit diduga ikut memasang taruhan pada pertandingan termasuk beberapa yang mereka pimpin langsung atau memiliki akses terhadap informasi internal yang bersifat rahasia.
Skandal Taruhan Terbesar dalam Sejarah Sepak Bola Turki
TFF mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan 371 wasit dari total 571 wasit profesional yang aktif di berbagai tingkatan kompetisi. Temuan mengejutkan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kredibilitas hasil pertandingan selama beberapa musim terakhir.
Menurut hasil investigasi, 152 dari 371 wasit tersebut aktif bertaruh secara rutin, dan salah satu di antaranya bahkan diketahui telah melakukan lebih dari 18.000 kali transaksi taruhan. Skala praktik ilegal ini memperlihatkan betapa parahnya krisis kepercayaan yang kini dihadapi sepak bola Turki.
Ketua TFF, Mehmet Büyükekşi, dalam konferensi pers menegaskan bahwa federasi akan menerapkan kebijakan “zero tolerance” terhadap segala bentuk pelanggaran integritas olahraga. Ia juga menyebutkan bahwa para wasit yang terbukti bersalah tidak hanya akan dikenai larangan seumur hidup, tetapi juga dapat dijerat pidana karena melanggar hukum terkait perjudian dan manipulasi hasil pertandingan.
“Ini adalah hari paling kelam dalam sejarah sepak bola Turki. Kami tidak akan membiarkan siapa pun merusak kejujuran olahraga kami,” tegas Büyükekşi dalam pernyataannya.
Peringatan Jose Mourinho Akhirnya Terbukti
Menariknya, skandal besar ini tampak seolah menjadi pembenaran atas peringatan Jose Mourinho yang disampaikan lebih dari setahun lalu. Pelatih yang kini menukangi Fenerbahce tersebut sudah lama menyuarakan kekhawatiran terhadap kualitas dan integritas perwasitan di Turki.
Saat masih di awal masa kepelatihannya, Mourinho beberapa kali mengkritik keras keputusan wasit yang menurutnya tidak konsisten dan penuh kejanggalan. Ia bahkan menyebut bahwa ada “sesuatu yang tidak wajar” dalam cara pertandingan diatur. Saat itu, peringatannya dianggap sebagai strategi psikologis semata untuk menekan wasit dan lawan.
Kini, setelah TFF mengungkap jaringan besar perjudian di antara wasit, komentar Mourinho terbukti memiliki dasar yang kuat. Apa yang dulu dianggap sebagai “mind games” ternyata merupakan refleksi nyata dari masalah sistemik yang telah lama mengakar dalam dunia perwasitan Turki.
Sejumlah media lokal bahkan menulis bahwa “The Special One melihat bahaya yang tidak dilihat orang lain,” mengingat keberaniannya menyoroti masalah tersebut jauh sebelum skandal ini meledak.
Dampak Serius dan Masa Depan Perwasitan Turki
Terungkapnya praktik taruhan ilegal ini memberikan dampak besar terhadap kredibilitas sepak bola Turki di mata publik dan komunitas internasional. Kepercayaan terhadap keadilan pertandingan kini menjadi sorotan utama. Banyak klub dan penggemar menyerukan reformasi total, termasuk pembersihan besar-besaran terhadap struktur perwasitan nasional.
Federasi kini dihadapkan pada tugas berat untuk memulihkan citra sepak bola Turki. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah membentuk komisi independen pengawasan wasit, bekerja sama dengan badan antikorupsi olahraga Eropa. Selain itu, sistem pelacakan finansial wasit juga akan diperketat agar potensi pelanggaran bisa dideteksi lebih dini.
TFF juga berencana meluncurkan program pendidikan integritas olahraga bagi wasit muda, guna menanamkan nilai profesionalisme sejak dini. Beberapa pejabat bahkan mengusulkan agar wasit asing sementara dilibatkan di liga utama untuk menjamin keadilan selama masa transisi.
