Ricuh Jumpa Fans Lionel Messi di Kolkata, Dampaknya Pejabat Mundur dan Polisi Disanksi

Foto: REUTERS/Sahiba Chawdhary
Kunjungan Lionel Messi ke India untuk jumpa penggemar di Salt Lake Stadium, Kolkata, pada Sabtu (13/12) diwarnai insiden kericuhan. Akibatnya, seorang pejabat mengundurkan diri dan sejumlah petinggi kepolisian menerima sanksi.
Menteri Olahraga Bengal Barat, Aroop Biswas, menjadi sorotan utama dalam acara tersebut. Ia terlihat terus menerus berada di dekat Lionel Messi, bahkan setelah diingatkan oleh panitia untuk menjaga jarak. Tindakan Aroop ini menuai kecaman keras dari para penggemar Messi di Kolkata.
Para penggemar menilai Aroop telah merusak suasana acara yang seharusnya menjadi momen spesial untuk melihat sang bintang. Kekecewaan memuncak karena Messi hanya bertahan sekitar 20 menit di lapangan, dan kehadiran banyak pejabat membuat penggemar sulit melihatnya.
Situasi semakin memanas ketika Aroop Biswas tertangkap kamera mengajak kerabat dan keluarganya untuk berfoto bersama Messi, padahal hal tersebut tidak termasuk dalam agenda acara. Ia bahkan dilaporkan memaksa Messi untuk berfoto dan sempat membentak panitia yang menegurnya dengan mengatakan, “Saya menteri olahraga.”
Pengunduran Diri dan Sanksi Disiplin
Menyusul gelombang kecaman, Aroop Biswas mengajukan pengunduran dirinya pada Selasa (16/12) dari jabatan Menteri Olahraga Bengal Barat. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah Bengal Barat atas tindakannya.
Pemerintah Bengal Barat tidak tinggal diam. Tindakan administratif besar-besaran diambil setelah insiden di stadion. Direktur Jenderal Kepolisian (DGP) Bengal Barat, Rajeev Kumar, menerima surat peringatan dari pemerintah.
Selain itu, proses disiplin internal juga diluncurkan terhadap Aneesh Sarkar dari Indian Police Service dan Wakil Komisaris Polisi. Keduanya diduga lalai dalam menjalankan tugas pengamanan.
Beberapa petugas polisi dilaporkan kedapatan mencuri momen untuk berfoto dengan Messi dari jarak dekat. Hal ini semakin memicu kemarahan penggemar hingga berujung pada perusakan fasilitas stadion.
