Logo

Raphinha Ungkap Persaingan Positif dengan Lamine Yamal di Barcelona dan Mimpi yang Belum Tercapai di Ballon d’Or

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
5 November 20250
Raphinha Ungkap Persaingan Positif Dengan Lamine Yamal Di Barcelona Dan Mimpi Yang Belum Tercapai Di Ballon D’or

Sumber: Hesham Elsherif/Anadolu via Getty Images

Iklan

Berbagi panggung di tim sebesar Barcelona sering kali menimbulkan rivalitas internal, namun hal itu tidak berlaku bagi Raphinha dan Lamine Yamal. Kedua pemain sayap tersebut justru menjalin hubungan yang kuat, baik di dalam maupun luar lapangan.

Dalam dua musim terakhir, mereka menjadi kombinasi andalan di sektor sayap Blaugrana. Duet Raphinha dan Yamal bahkan dianggap sebagai salah satu kolaborasi paling berbahaya di Eropa berkat kecepatan, kreativitas, dan penyelesaian akhir yang mematikan.

Tidak Ada Rivalitas Negatif

Dalam wawancaranya dengan majalah GQ, Raphinha menegaskan bahwa persaingan antara dirinya dan Yamal tidak pernah berubah menjadi ketegangan.

“Tidak, rivalitas dengan Lamine sama sekali tidak ada,” ucap pemain asal Brasil itu. “Saya sangat menghormatinya, baik sebagai pemain maupun pribadi. Banyak orang mengira kami bersaing ketat untuk posisi yang sama, padahal kenyataannya kami saling mendukung.”

Raphinha menambahkan bahwa kehadiran Yamal justru menjadi sumber motivasi baginya. “Kami berdua punya ambisi besar, tapi itu bukan berarti kami bermusuhan. Kami hanya ingin membantu tim menang, dan semangat itu yang menyatukan kami.”

Saling Dorong dan Menginspirasi

Raphinha juga menyebut hubungan mereka seperti saudara. Ia mengaku sering memberi saran kepada Yamal tentang cara menghadapi tekanan di level tertinggi, sementara sang pemain muda memberikan energi baru yang menular ke seluruh tim.

“Lamine sudah seperti adik bagi saya,” ujarnya. “Dia membuat suasana latihan lebih menyenangkan, dan gaya bermainnya menginspirasi saya untuk terus berkembang.”

Musim lalu, kolaborasi keduanya berperan besar dalam keberhasilan Barcelona meraih treble domestik. Raphinha dan Yamal mencatat kontribusi total 102 gol dan assist, angka luar biasa yang menegaskan efektivitas duet mereka di bawah arahan pelatih Hansi Flick.

Reaksi Raphinha Soal Ballon d’Or

Meski tampil impresif, Raphinha harus puas menempati posisi kelima dalam penghargaan Ballon d’Or 2025. Ia kalah dari rekan setimnya, Yamal, yang finis di posisi kedua di bawah Ousmane Dembélé.

“Ya, jujur saya sedikit kecewa,” aku Raphinha. “Saya merasa menjalani musim terbaik dalam karier saya. Tapi finis di posisi kelima tetap sebuah kebanggaan besar.”

Alih-alih kecewa berlebihan, pemain berusia 28 tahun itu memilih menjadikannya pelajaran. “Itu motivasi tambahan untuk musim depan. Saya belajar bahwa kerja keras dan kerendahan hati harus berjalan seimbang,” tambahnya.

Fokus Pulih dan Kejar Mimpi Besar

Saat ini, Raphinha masih menjalani pemulihan cedera hamstring yang membuatnya absen lebih dari sebulan. Ia menargetkan bisa kembali bermain sebelum akhir November agar dapat membantu Barcelona di Liga Champions.

Selain itu, Raphinha juga memendam ambisi besar bersama Timnas Brasil di Piala Dunia 2026. “Itu mimpi terbesar dalam hidup saya,” ujarnya. “Saya ingin membawa Brasil juara dunia dan membantu Barcelona merebut trofi Eropa lagi. Jika saya bisa melakukan keduanya, mungkin Ballon d’Or bukan hal mustahil.”

Dengan semangat dan rasa saling menghormati antara Raphinha dan Yamal, Barcelona tampaknya memiliki fondasi kuat di lini depan untuk terus bersaing di level tertinggi.

Iklan
Iklan