Detak.Media — Gelaran MotoGP Mandalika 2025 menghadapi tantangan besar dalam penjualan tiket. Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB mengungkapkan penjualan tiket tahun ini anjlok signifikan jika dibandingkan dengan event sebelumnya. Kondisi ini mengundang perhatian terutama karena potensi besar yang dimiliki Mandalika sebagai destinasi balap internasional.
Hingga dua hari sebelum balapan, nilai penjualan tiket hanya mencapai sekitar Rp600 juta, jauh di bawah capaian di tahun sebelumnya yang bisa menembus Rp6-7 miliar pada periode yang sama. Penurunan drastis ini menimbulkan kekhawatiran bagi para pelaku industri pariwisata dan penyelenggara event.
Waktu Promosi Terlalu Singkat
Ketua Astindo NTB, Sahlan M. Saleh, menjelaskan salah satu faktor utama penurunan penjualan adalah waktu promosi yang sangat terbatas. Meskipun tiket MotoGP Mandalika sudah mulai dijual sejak Februari 2025, hak pengelolaan penjualan baru diserahkan kepada Astindo NTB pada September 2025. Hal ini membuat upaya pemasaran di pasar domestik maupun internasional menjadi kurang maksimal.
“Kalau dulu, H-2 minggu penjualan tiket sudah mencapai sekitar Rp6-7 miliar. Tahun ini, sampai hari ini kami baru sekitar Rp600 juta. Salah satunya karena waktu promosi yang terlalu singkat,” ujar Sahlan saat ditemui di Mataram, Selasa (23/9/2025).
Minimnya Informasi dan Promosi Resmi
Sahlan juga menyoroti lemahnya promosi resmi yang disampaikan kepada publik, yang berimbas pada menurunnya minat penonton. Ia membandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang melakukan promosi secara agresif hingga ke daerah-daerah, termasuk Lombok. “Sepang dan Formula 1 Singapura tidak hanya promosi di Jakarta, tapi juga sampai ke daerah-daerah. Sementara kita, promosi masih sangat terbatas,” jelasnya.
Faktor Harga dan Aksesibilitas
Selain promosi, faktor aksesibilitas juga menjadi kendala. Harga tiket pesawat menuju Lombok dinilai relatif mahal, berkisar Rp1,2 hingga Rp1,5 juta untuk sekali jalan pada masa penyelenggaraan MotoGP. Tarif ini lebih tinggi dibandingkan beberapa destinasi populer lain di Indonesia, sehingga berpotensi menekan jumlah penonton dari luar daerah.
Dari total 50.700 tiket yang dilepas oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Astindo mencatat baru sekitar 16-17 persen yang terjual hingga saat ini. Meski demikian, Sahlan tetap optimis penjualan tiket akan meningkat mendekati hari-H.
Optimisme dan Harapan Sinergi
“Kami akan berupaya maksimal agar penonton MotoGP Mandalika tetap ramai. Ini tanggung jawab bersama agar penyelenggaraan MotoGP sukses dan menjadi kebanggaan kita,” tegas Sahlan.
Astindo berharap adanya sinergi yang lebih baik antara penyelenggara, pemerintah, dan pelaku industri pariwisata untuk menggenjot penjualan tiket dan mendongkrak dampak ekonomi dari event MotoGP Mandalika 2025. Kolaborasi ini dinilai krusial agar target penonton dan manfaat ekonomi bisa tercapai sesuai harapan.