Marc Marquez Akui Sudahi Konflik dengan Valentino Rossi, Tak Bisa Terus Hidup Dalam Dendam
Juara dunia MotoGP tujuh kali, Marc Marquez, secara terang-terangan menyatakan bahwa sulit untuk terus hidup dalam bayang-bayang dendam. Pernyataan ini menandai babak baru dalam rivalitas panjangnya dengan legenda balap, Valentino Rossi, yang telah memanas selama satu dekade terakhir.
Ketegangan antara Marquez dan Rossi, yang juga sembilan kali juara dunia Grand Prix, pertama kali mencuat pada tahun 2015 dan kembali menjadi sorotan sepanjang tahun 2025. Tahun ini tidak hanya memperingati satu dekade insiden kontroversial mereka, tetapi juga menjadi momen bersejarah ketika Marquez berhasil menyamai jumlah gelar dunia yang diraih Rossi.
Marquez Tegaskan Hormati Rival
Meskipun Rossi telah pensiun dari dunia balap pada tahun 2021, perseteruan verbal antara keduanya kerap muncul ke permukaan. Beberapa wawancara Rossi tahun lalu bahkan sempat kembali menyulut api ketegangan. Namun, dalam sebuah wawancara televisi usai mengamankan gelar MotoGP 2025, Marquez sempat menyatakan ketidakpeduliannya terhadap opini Rossi, dan meyakini Rossi pun merasakan hal serupa.
Kini, dalam wawancara terbaru dengan media Spanyol, El Periodico, Marquez kembali menyinggung rivalitas tersebut, namun dengan nada yang lebih damai. Ia menegaskan telah berupaya menutup babak perseteruan tersebut.
“Salah satu hal yang saya pelajari sepanjang karier saya adalah menghormati rival,” kata Marquez.
Pembalap berusia 32 tahun itu melanjutkan, “Di lintasan, setiap orang berusaha maksimal, dan setiap situasi atau kecelakaan yang terjadi, baik yang kita atau orang lain sebabkan, selalu tidak disengaja karena kami semua mendorong diri hingga batas kemampuan.”
“Penggemar menghargai tontonan ini, tapi risiko selalu ada,” tambahnya. “Banyak kali, seorang pembalap, dengan adrenalin tinggi, melakukan kesalahan, kena penalti, dan selesai.”
Marquez menyimpulkan pandangannya dengan kalimat tegas: “Salah satu pelajaran yang saya dapat adalah sulit hidup dengan dendam; itu tidak mungkin.”
Ketegangan di Kalangan Penggemar Masih Terasa
Kendati kedua pembalap tersebut menunjukkan sinyal perbaikan hubungan, ketegangan masih kentara di kalangan penggemar. Marquez sempat menerima cemoohan saat naik podium setelah memenangkan balapan sprint di Mugello pada tahun ini.
Di sisi lain, persepsi penggemar juga mulai bergeser, terbukti saat Rossi justru mendapat cemoohan ketika segmen videonya diputar di gala penghargaan akhir musim MotoGP.
Sebelumnya, Marquez juga sempat meminta penggemarnya untuk menahan diri. Permintaan itu muncul setelah ia mengalami cedera bahu akibat tabrakan dengan Marco Bezzecchi dari Aprilia di Grand Prix Indonesia, di mana Rossi menerima kritik dan serangan di media sosial terkait insiden tersebut.
Musim balap 2025 sendiri menjadi milik Marquez, dengan raihan 11 kemenangan balapan utama dan 14 kemenangan sprint. Pencapaian impresif ini diraihnya meskipun ia harus absen pada empat seri terakhir akibat cedera yang dialaminya di GP Indonesia.