Penjualan BYD Atto 1 Tembus 9.000 Unit dalam 4 Bulan, Harga Naik ke IDR 199 Juta tapi Permintaan Stabil

Iklan

Pasar mobil listrik Indonesia kembali diwarnai dengan capaian penjualan impresif dari BYD Atto 1. Model kendaraan listrik mungil ini berhasil menembus angka lebih dari 9.000 unit penjualan hanya dalam kurun waktu empat bulan sejak resmi mengaspal di Tanah Air, hingga Oktober 2025.

Fenomena ini cukup mengejutkan, mengingat performa penjualan Atto 1 justru kian menanjak di tengah adanya penyesuaian harga. Varian terendah mobil listrik ini kini dibanderol Rp199 juta, naik Rp4 juta dari harga peluncuran, namun animo konsumen tetap stabil bahkan cenderung meningkat.

BYD Atto 1 Terjual 9.396 Unit di Oktober 2025, Apa yang Bikin Mobil Listrik Ini Begitu Diminati?

BYD Motor Indonesia mengakui bahwa permintaan terhadap model entry-level ini menunjukkan tren positif yang konsisten. Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, menegaskan bahwa perusahaan kini fokus mengatur strategi distribusi.

Fenomena “Iklan Berjalan” yang Mendorong Gelombang Pembelian Baru

“Tren permintaan terus bergerak positif, sehingga perusahaan perlu mengatur strategi distribusi agar masa inden tidak memanjang,” ujar Luther. Ia juga memperkirakan tingginya permintaan ini akan bertahan hingga akhir tahun.

Pada awal kemunculannya, daya tarik utama Atto 1 bersumber dari banderol harga yang kompetitif dan desain modern yang segar. Kombinasi tersebut mampu menarik perhatian segmen pasar yang mencari alternatif kendaraan ramah lingkungan dengan harga terjangkau.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir, pola pembelian konsumen mengalami pergeseran signifikan. Gelombang pembelian baru kini banyak dipicu oleh visibilitas Atto 1 yang semakin mudah ditemui di jalan-jalan raya kota besar.

Iklan

Fenomena ini menciptakan efek “iklan berjalan” yang sangat efektif, di mana konsumen menjadi lebih yakin untuk membeli setelah melihat model ini banyak digunakan oleh pengguna lain.

Dealer-dealer BYD juga melaporkan peningkatan jumlah calon pembeli yang datang setelah menyaksikan langsung keberadaan Atto 1 di jalanan, memperkuat kepercayaan mereka terhadap popularitas dan penerimaan pasar model ini.

Kenaikan Harga Dipicu Fluktuasi Kurs dan Status CBU

Di balik kesuksesan penjualan, BYD harus menghadapi tantangan berupa penyesuaian harga. Status Atto 1 sebagai unit CBU (Completely Built Up) membuatnya sangat rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Kenaikan harga sebesar Rp4 juta pada varian Dynamic menjadi langkah yang tak terhindarkan untuk mengimbangi biaya impor yang meningkat.

Meskipun Atto 1 berada di segmen entry-level yang dikenal sangat sensitif terhadap harga, respons pasar menunjukkan hal yang berbeda. Kenaikan harga tersebut terbukti tidak signifikan menggoyahkan minat konsumen.

Simulasi Kredit BYD Atto 1 di GJAW 2025: Cicilan Mulai Rp 4 Jutaan, Varian Lengkap hingga Paket Home Charging

Hal ini mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap merek BYD dan performa Atto 1 telah terbangun kuat, menjaga permintaan tetap solid bahkan ketika harganya mendekati ambang psikologis Rp200 juta.

Dengan perpaduan harga yang tetap kompetitif, desain atraktif, dan kepercayaan konsumen yang terus menguat, BYD Atto 1 berhasil mempertahankan momentumnya. Model ini kini kokoh menempati posisi strategis di pasar kendaraan listrik nasional, siap melaju kencang di tengah ketatnya persaingan.

Iklan