BYD Atto 1 Terjual 9.396 Unit di Oktober 2025, Apa yang Bikin Mobil Listrik Ini Begitu Diminati?

Pasar mobil listrik Indonesia mencatat perubahan besar pada Oktober 2025. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa BYD Atto 1 mencapai penjualan sebesar 9.396 unit, menempatkannya sebagai mobil listrik terlaris di Tanah Air.

Lonjakan penjualan ini sekaligus menjadi rekor bagi pabrikan asal Tiongkok tersebut dan menandai pergeseran persaingan, di mana merek-merek baru mulai meraih pangsa pasar signifikan berkat kombinasi harga kompetitif, desain modern, dan teknologi baterai.

Desain Eksterior Yang Menonjol

Atto 1 hadir sebagai SUV kompak dengan bahasa desain futuristik dan proporsional. Grille tertutup berwarna senada bodi menjadi identitas visual bahwa kendaraan ini berlistrik murni.

Bagian depan dipertegas lampu depan full LED yang tajam, terhubung oleh garis tipis krom. Siluet samping menonjolkan lekuk halus dan velg aerodinamis berukuran besar yang mendukung efisiensi.

Di belakang, lampu LED melintang penuh memberikan kesan modern. Perpaduan spoiler dan diffuser menambah nuansa sporty tanpa mengorbankan fungsi aerodinamika.

Interior Modern Berbasis Teknologi

Kabin BYD Atto 1 dibangun dengan pendekatan minimalis yang menyerlahkan teknologi. Dashboard didominasi layar sentuh besar 12,8 inci yang bisa diputar secara otomatis antara mode potret dan lanskap.

Instrumen digital beresolusi tinggi menyajikan informasi kendaraan dengan jelas. Jok berlapis material sintetis berkualitas dan ambient light multicolor menambah rasa nyaman serta nuansa premium di kabin.

Desain lantai datar khas mobil listrik memberi ruang kaki lebih lega bagi penumpang, sementara tata letak kontrol yang ergonomis memudahkan pengemudi mengoperasikan fitur tanpa terganggu.

Performa dan Teknologi Baterai

Atto 1 dibangun di atas platform e-Platform 3.0 BYD dan dipasok motor listrik dengan daya 150 kW (sekitar 201 hp) serta torsi sekitar 310 Nm. Penggerak roda depan memberi akselerasi solid, 0–100 km/jam tercatat sekitar 7,3 detik.

Sumber tenaga adalah baterai tipe Blade Lithium Iron Phosphate (LFP) buatan BYD. Baterai LFP dikenal lebih tahan panas, memiliki umur pakai panjang, dan tingkat keamanan tinggi dibanding beberapa teknologi baterai lain.

Untuk jarak tempuh, Atto 1 mencapai sekitar 420 km dalam sekali pengisian penuh berdasarkan siklus NEDC. Dukungan pengisian cepat DC memungkinkan baterai terisi dari 30% ke 80% dalam sekitar 30 menit.

Fitur Keselamatan dan Sistem Pintar

BYD membekali Atto 1 dengan paket keselamatan DiPilot, rangkaian Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang meliputi Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, Blind Spot Monitoring, Automatic Emergency Braking, dan Traffic Sign Recognition.

Kelengkapan lain mencakup kamera 360 derajat, sensor parkir depan-belakang, serta sistem pengereman ABS, EBD, dan Brake Assist. Struktur bodi menggunakan baja bertekanan tinggi dengan pelindung baterai berlapis untuk meningkatkan keselamatan penumpang.

Sisi konektivitas tidak ketinggalan: voice command, pembaruan perangkat lunak lewat over-the-air (OTA), serta dukungan Apple CarPlay dan Android Auto tersedia untuk pengalaman berkendara yang lebih modern.

Varian dan Harga Di Indonesia

Untuk pasar Indonesia, Atto 1 dipasarkan dalam dua varian: Standard dan Premium. Perbedaan utama berada pada tingkat kenyamanan dan kelengkapan interior.

Harga on the road (OTR) Jakarta tercatat mulai dari Rp 195 juta untuk varian Standard, sementara varian Premium dipasarkan sekitar Rp 235 juta. Kedua varian tetap mengandalkan baterai Blade dan paket keselamatan DiPilot.

Lonjakan Penjualan dan Dampaknya

Kenaikan penjualan Atto 1 dari ratusan unit pada bulan sebelumnya menjadi 9.396 unit pada Oktober 2025 mencerminkan strategi distribusi dan penetapan harga mobil listrik BYD yang agresif. Ekspansi jaringan dealer dan layanan purna jual turut mendorong permintaan.

Faktor pendukung lain termasuk insentif fiskal serta peningkatan infrastruktur pengisian daya di sejumlah kota besar. Keberhasilan ini menegaskan pergeseran kekuatan di pasar kendaraan listrik Indonesia, dengan merek Tiongkok semakin dominan.