Logo

Pengakuan John Terry soal Dampak Psikologis Gagal Penalti di Final Liga Champions 2008

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
9
Pengakuan John Terry soal Dampak Psikologis Gagal Penalti di Final Liga Champions 2008

Foto: Getty Images/Alex Livesey

Iklan

Mantan kapten Chelsea, John Terry, menceritakan momen terkelam dalam kariernya yang nyaris membuatnya nekat mengakhiri hidup. Peristiwa itu terjadi usai final Liga Champions 2007/2008 melawan Manchester United di Stadion Luzhniki, Moskow.

Momen Paling Buruk dalam Karier

Malam itu, Terry menjadi sorotan utama setelah terpeleset saat mengambil tendangan penalti dalam drama adu penalti. Bola tendangannya membentur tiang gawang, menggagalkan peluang Chelsea untuk meraih gelar Liga Champions pertamanya.

Kegagalan ini terasa lebih pahit karena Manchester United sempat gagal mengeksekusi penalti lebih dulu melalui tendangan Cristiano Ronaldo yang ditepis, namun kemudian Anderson berhasil memasukkan bola.

Peluang Chelsea kembali tertutup setelah tendangan Nicolas Anelka juga gagal, sementara Manchester United berhasil unggul melalui eksekusi Ryan Giggs. Kekalahan ini meninggalkan luka mendalam bagi Terry.

Pikiran Gelap di Kamar Hotel

Dalam sebuah siniar berjudul Mennie Talks, Terry mengaku sempat dihantui rasa bersalah dan putus asa. Ia bahkan sempat memiliki pikiran untuk melompat dari jendela hotel tempat timnya menginap.

“Setelah pertandingan, kami semua kembali ke hotel dan saya berada di lantai 25,” kata Terry, mengutip pemberitaan The Sun. “Saya melihat keluar jendela sambil berpikir, ‘Mengapa? Mengapa?#8217; Saya tidak mengatakan bahwa jika Anda memiliki kesempatan itu, Anda akan melompat. Tapi pikiran-pikiran itu melintas di kepala Anda pada saat itu.”

Beruntung, rekan-rekan setimnya segera menyadari kondisi Terry dan berusaha menenangkannya.

“Kemudian para pemain datang dan membawa saya ke bawah. Itu adalah momen ‘Apa yang terjadi jika?#8217; yang Anda takkan tahu,” ungkapnya.

Gelar Liga Champions Terwujud di 2012

John Terry akhirnya harus menunggu hingga tahun 2012 untuk merasakan gelar Liga Champions bersama Chelsea. Meskipun ia absen di final melawan Bayern Munich karena akumulasi kartu merah di semifinal, Terry tetap menjadi sosok sentral yang memimpin timnya meraih trofi Si Kuping Besar untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.

Iklan
Iklan