Michael Carrick Nilai Casemiro Masih Punya Peran Vital di MU Berkat Sentuhan Taktik Ruben Amorim

Sumber: Getty Images
Legenda Manchester United, Michael Carrick, memberikan pembelaan terhadap Casemiro yang sempat diragukan kontribusinya di skuad Setan Merah. Menurut Carrick, pemain asal Brasil itu masih memiliki peran vital di bawah racikan taktik baru pelatih Ruben Amorim.
Casemiro sempat menuai kritik karena dianggap tak lagi memiliki kecepatan dan intensitas seperti saat masih berseragam Real Madrid. Namun, performanya ketika Manchester United mengalahkan Brighton & Hove Albion di Liga Inggris pekan lalu membuktikan bahwa ia masih mampu tampil kompetitif di level tertinggi.
Carrick menilai kebangkitan Casemiro tidak lepas dari cara Amorim menyesuaikan sistem permainan agar sang gelandang tetap efektif di tengah lapangan. Dalam wawancaranya bersama Match of the Day, Carrick mengatakan bahwa pelatih asal Portugal itu sukses memaksimalkan pengalaman Casemiro dengan dukungan taktik yang lebih seimbang.
“Ada hal menarik dari cara mereka bermain. Sekarang Casemiro tidak dibiarkan bekerja sendirian. Amorim membuat para pemain depan ikut turun membantu zona tengah, sehingga Bruno Fernandes dan Casemiro bisa saling menopang,” ujar Carrick.
Peran Luke Shaw dan Fleksibilitas Sistem Baru
Carrick juga memuji kontribusi Luke Shaw dalam sistem baru yang diterapkan Amorim. Bek kiri asal Inggris itu kini memiliki peran lebih dinamis, kerap naik ke lini tengah untuk membantu Casemiro dalam situasi bertahan.
“Luke Shaw naik ke tengah dan bertahan di posisi itu, membuat MU seperti memiliki tiga gelandang. Mereka kini lebih seimbang karena Bruno, Casemiro, dan Luke mengisi ruang berbeda,” jelas Carrick.
Menurut mantan kapten MU itu, perubahan tersebut membuat struktur permainan Setan Merah jauh lebih fleksibel. Amorim tidak lagi terpaku pada formasi klasik, melainkan menyesuaikan posisi sesuai situasi di lapangan.
“Anda bisa lihat sekarang, Luke Shaw kadang berada di posisi seperti gelandang kanan. Sementara Matheus Cunha turun untuk menjaga kedisiplinan di lini tengah. Ini sistem yang cair, dan para pemain memahaminya dengan baik,” lanjut Carrick.
Ia menambahkan bahwa salah satu kunci sukses sistem baru ini adalah semangat kolektif dalam bertahan. Semua pemain kini aktif membantu menutup ruang dan mengurangi tekanan terhadap lini tengah.
“Ketika kehilangan bola, semua pemain langsung turun menutup area berbahaya. Bruno, Casemiro, hingga Luke Shaw bergerak kompak. Ini hal yang sangat berbeda dari musim lalu,” tambah Carrick.
Peran Casemiro dalam Sistem Amorim
Carrick menegaskan bahwa perubahan gaya bermain membuat Casemiro tidak lagi terbebani tugas menutup ruang sendirian. Dengan adanya dukungan struktur dan rotasi pemain yang baik, gelandang berusia 33 tahun itu bisa tampil lebih efisien tanpa harus bekerja berlebihan.
“Casemiro kini bisa fokus membaca permainan dan mengatur tempo. Dia tidak perlu berlari ke setiap sudut lapangan untuk menutup celah, karena sistemnya membantu dia tetap efektif,” ujar Carrick.
Menurutnya, pengalaman dan kecerdasan taktis Casemiro masih menjadi aset besar bagi Manchester United. “Dia belum habis, justru ini saatnya dia menunjukkan bahwa dirinya masih salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia,” tegas Carrick.
MU Masih Perlu Gelandang Baru?
Meski performa Casemiro mulai membaik, pertanyaan soal kebutuhan Manchester United akan gelandang baru tetap muncul. Sebelumnya, klub dikabarkan mengincar Carlos Baleba dari Brighton dengan nilai transfer mencapai 100 juta paun. Namun, Brighton menolak melepas pemain muda tersebut pada bursa transfer musim panas lalu.
Carrick menilai bahwa selama Amorim bisa mempertahankan keseimbangan permainan seperti saat melawan Brighton, kebutuhan akan tambahan pemain di lini tengah tidak terlalu mendesak.
“Jika mereka terus bermain seimbang seperti ini, Casemiro akan tetap menjadi bagian penting tim. Tidak semua solusi datang dari bursa transfer, kadang cukup dengan sistem yang tepat,” ujarnya.
Carrick menutup analisanya dengan penegasan bahwa Ruben Amorim telah mengembalikan identitas permainan Manchester United. “Amorim membuat MU lebih solid dan terorganisir. Dan Casemiro, dengan pengalamannya, masih punya banyak hal untuk ditawarkan,” pungkasnya.
