Meski PSBS Belum Beranjak dari Zona Bawah, Divaldo Alves Ungkap Satu Hal yang Bikin Tim Tetap Pede

Iklan

Pelatih PSBS Biak, Divaldo Alves, menyatakan tekanan di dunia sepak bola merupakan hal biasa saat timnya masih berkutat di papan bawah BRI Super League 2025/2026. Pernyataan itu disampaikan menyusul kondisi PSBS yang belum lepas dari zona degradasi.

PSBS kini berada di peringkat ke-16 dari 18 tim dengan koleksi enam poin dari sembilan laga, hasil satu kemenangan, tiga imbang, dan lima kali kalah. Posisi itu memaksa klub merancang strategi untuk menghadapi putaran berikutnya tanpa mengubah fokus kerja tim.

Tekanan Dianggap Biasa

Divaldo menegaskan tekanan adalah bagian normal bagi pelatih dan pemain. “Saya rasa pressure itu hal biasa. Untuk pelatih dan pemain hal seperti itu, normal. Ini enggak ada rasa tekanan atau terganggu, enggak ada,” ujarnya dikutip dari Bola.com.

Pelatih berkebangsaan Portugal itu menambahkan, “Setiap pertandingan kami akan fight dan setiap pertandingan pasti ada pressure.” Pernyataan tersebut menggarisbawahi pendekatan PSBS yang tetap ingin tampil kompetitif di setiap laga meski posisi klasemen belum memuaskan.

Jadwal Berat Oktober

Oktober menjadi bulan berat bagi PSBS karena menghadapi tiga tim besar: Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan Persija Jakarta. Dari dua laga melawan Persib dan Persebaya, PSBS menelan satu kekalahan dan satu hasil imbang.

  • Kalah 0-3 dari Persib Bandung
  • Imbang 0-0 melawan Persebaya Surabaya

Pekan berikutnya, PSBS dijadwalkan melawan Persija pada pekan ke-11 di Stadion Manahan, Jumat (31/10/2025). Saat ini Persija menempati posisi kedua dengan 17 poin, sehingga pertandingan diprediksi berlangsung sulit bagi PSBS.

Iklan

Divaldo melihat pertemuan dengan tim-tim besar sebagai kesempatan bagi pemain muda menunjukkan kualitas. “Untuk pemain muda itu jadi motivasi. Kenapa? Ini mungkin untuk beberapa pemain pertama kali mereka lawan Persib, Persebaya, Persija. Berarti ini situasi yang bagus cuma bisa lihat positif saja untuk pemain muda,” katanya.

Masalah Markas dan Dukungan Suporter

Musim ini PSBS belum sekalipun menang di markas sementaranya, Stadion Maguwoharjo, Sleman. Dari enam pertandingan kandang, belum ada hasil positif yang tercatat.

PSBS menjadi salah satu tim musafir karena Stadion Cenderawasih Biak dinilai belum layak sebagai markas klub Super League. Akibatnya, tim mengungsi ke Sleman dan menjalani pertandingan tanpa penonton.

Divaldo menyampaikan kerinduan terhadap dukungan suporter: “Kami rindu suporter. Itu hal yang penting sekali kalau ada suporter kita merasa mendapat dukungan langsung. Kami rasa dalam kekeluargaan, jadi tentu beda.”

Ia juga menyinggung komunitas Papua di Yogyakarta yang memberi dukungan moral: “Ini di zona yang kita ada sekarang di Yogyakarta, banyak ada beberapa saudara Papua di sini. Ada banyak sebenarnya. Saya kira enggak ada masalah di sini pun bisa.”

Soal idealnya bermain di Biak, Divaldo mengakui preferensi itu tetap ada. “Ya, pasti lebih bagus kalau tim main di sana (Biak) tapi stadion tidak bisa. Tapi di sini, di Jogja banyak saudara-saudara Papua. Kami rindu saudara Papua supaya bisa kasih motivasi, beri motivasi ekstra untuk pemain,” imbuhnya.

Iklan