Logo

Luka Modric Ungkap Peran Carlo Ancelotti di Balik Keputusannya Gabung AC Milan

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
22 Oktober 20250
Luka Modric Ungkap Peran Carlo Ancelotti di Balik Keputusannya Gabung AC Milan

Sumber: Instagram Luka Modric

Iklan

Luka Modric resmi memulai babak baru dalam perjalanan panjang kariernya dengan bergabung ke AC Milan. Setelah lebih dari satu dekade menjadi jantung permainan di Real Madrid, maestro asal Kroasia itu kini mengenakan seragam merah-hitam kebanggaan publik San Siro.

Meski sudah berusia 40 tahun, Modric tetap mampu memperlihatkan sentuhan dan visi bermain kelas dunia. Dalam waktu singkat, ia menjelma menjadi figur penting di lini tengah Rossoneri, membantu para pemain muda memahami ritme dan karakter permainan Milan.

Kedatangannya ke Serie A sempat diragukan oleh sebagian pengamat yang menilai usianya sudah tak lagi muda untuk bersaing di liga yang menuntut fisik tinggi. Namun, Modric menjawab semua keraguan itu lewat performa konsisten di lapangan. Ia bukan hanya menjaga keseimbangan permainan, tapi juga menjadi pemimpin yang menginspirasi di setiap laga.

“Ini tantangan baru yang saya nantikan,” ujar Modric dalam wawancara singkat dengan TG1. “Saya ingin terus menikmati sepak bola di level tertinggi dan memberikan kontribusi bagi tim sebesar Milan.”

Ancelotti Jadi Alasan Utama di Balik Kepindahan

Kepindahan Modric ke AC Milan ternyata tidak terjadi begitu saja. Dalam pengakuannya, pemain peraih Ballon d’Or 2018 itu menyebut Carlo Ancelotti sebagai sosok penting di balik keputusannya meninggalkan Real Madrid.

Ancelotti, yang pernah menjadi pelatihnya di Madrid, diyakini memberikan dorongan besar agar Modric menerima tantangan baru di Italia. Hubungan keduanya memang terjalin erat sejak lama, dan pelatih asal Italia itu menjadi figur yang sangat dihormati oleh Modric.

“Bernabeu selalu punya tempat spesial di hati saya, tetapi San Siro punya sejarah besar. Ancelotti mengatakan kepada saya bahwa saya akan bahagia di sini dia adalah salah satu pelatih terbaik yang pernah saya temui,” ungkap Modric seperti dikutip MilanNews.

Bagi Modric, keputusan untuk bergabung dengan Milan bukan semata-mata karena faktor finansial, melainkan karena dorongan emosional dari sosok yang sangat memahami karakternya. Ia menilai Ancelotti bukan hanya pelatih hebat, tetapi juga mentor yang memberikan panduan dalam mengambil keputusan penting di kariernya.

“Saya percaya pada kata-kata Carlo. Dia tahu kapan pemainnya membutuhkan perubahan suasana. Milan adalah klub dengan filosofi yang kuat dan gaya bermain yang sangat saya sukai,” lanjut Modric.

Adaptasi Cepat dan Pengaruh di Ruang Ganti

Meski baru beberapa pekan memperkuat Milan, Modric langsung menunjukkan pengaruh besar di ruang ganti. Ia menjadi panutan bagi para pemain muda seperti Yunus Musah, Tijjani Reijnders, dan Rafael Leão. Pengalaman panjangnya di level tertinggi membuatnya mudah dihormati oleh rekan satu tim.

Pelatih Milan, Stefano Pioli, bahkan menyebut kehadiran Modric sebagai “keberuntungan besar” bagi tim. “Ia membawa ketenangan dan kebijaksanaan dalam mengatur permainan. Tidak banyak pemain di dunia yang bisa memengaruhi ritme tim seperti dia,” ujar Pioli dalam konferensi pers.

Dari sisi statistik, Modric juga masih kompetitif. Dalam tiga laga terakhir Serie A, ia mencatatkan akurasi umpan 91% dan menciptakan lima peluang matang. Bagi pemain yang sudah menginjak usia 40 tahun, angka itu menjadi bukti bahwa kualitas tidak lekang oleh waktu.

Modric Akui Ketatnya Persaingan di Serie A

Setelah merasakan beberapa pertandingan di Serie A, Modric mengakui bahwa kompetisi di Italia memberikan tantangan berbeda dibanding La Liga atau Premier League. Menurutnya, setiap laga di Serie A menuntut kesiapan taktis dan konsentrasi tinggi.

“Level kompetisi di sini luar biasa. Tidak ada pertandingan yang mudah. Setiap tim punya taktik yang matang dan pertahanan yang kuat. Saya harus berpikir lebih cepat dan bermain lebih cerdas,” ungkap Modric.

Ia juga memuji atmosfer sepak bola Italia yang disebutnya penuh gairah dan tradisi. “Di sini, sepak bola bukan hanya permainan ini budaya. Saya menikmati setiap momennya,” tambahnya.

Babak Baru, Semangat Lama

Kepindahan ke AC Milan menjadi bukti bahwa Luka Modric masih haus akan tantangan. Setelah menjuarai segalanya bersama Real Madrid, ia kini bertekad menulis bab baru dalam kariernya bersama Rossoneri.

Bagi Milan, kehadiran Modric bukan hanya soal pengalaman, tetapi juga tentang mentalitas juara yang bisa menular ke seluruh skuad. Dengan visi dan ketenangan yang ia miliki, Modric diyakini masih akan menjadi pusat permainan Milan di sisa musim ini.

Iklan
Iklan