Juventus Resmi Umumkan Pemecatan Igor Tudor Setelah Serangkaian Hasil Mengecewakan

Sumber: Getty Images
Kesabaran Juventus akhirnya habis. Klub raksasa Serie A itu secara resmi mengumumkan pemecatan Igor Tudor dari kursi pelatih kepala pada Senin (27/10/2025) pagi waktu setempat. Keputusan ini diambil menyusul hasil buruk yang dialami tim dalam beberapa pekan terakhir, di mana Bianconeri gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan beruntun di semua kompetisi.
Puncak kekecewaan manajemen Juventus terjadi setelah tim kembali menelan kekalahan 0-1 dari Lazio pada laga Serie A, Senin (27/10/2025) dini hari WIB. Hasil tersebut memperpanjang catatan buruk klub yang kini merosot ke posisi delapan klasemen sementara dengan raihan 12 poin dari delapan pertandingan.
Dalam pernyataan resmi di situs klub, Juventus menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi menyelamatkan performa tim yang terus menurun. “Juventus FC mengumumkan bahwa klub telah memberhentikan Igor Tudor dari jabatannya sebagai pelatih kepala tim utama putra, bersama stafnya Ivan Javorcic, Tomislav Rogic, dan Riccardo Ragnacci,” tulis pernyataan tersebut.
Sebagai langkah sementara, Juventus menunjuk pelatih tim NextGen (U-23), Massimo Brambilla, untuk memimpin tim utama dalam dua hari ke depan. Brambilla akan mendampingi skuad saat menghadapi Udinese di Allianz Stadium pada Rabu malam waktu setempat.
Catatan Buruk Tudor Jadi Alasan Pemecatan
Performa Juventus di bawah asuhan Igor Tudor memang jauh dari ekspektasi. Sejak menggantikan Thiago Motta pada Maret 2025, pelatih asal Kroasia itu hanya mampu meraih 10 kemenangan dari 24 pertandingan. Statistik tersebut dianggap terlalu buruk untuk klub sekelas Juventus yang memiliki ambisi besar di Serie A maupun kompetisi Eropa.
Dalam empat pertandingan terakhir, Bianconeri bahkan gagal mencetak satu gol pun. Kondisi ini semakin memperlihatkan tumpulnya lini serang Juventus yang sebelumnya dikenal sebagai tim dengan serangan cepat dan efektif.
Tudor sempat mendapat dukungan dari manajemen di awal musim karena gaya mainnya yang menekankan pressing tinggi dan transisi cepat. Namun, setelah serangkaian hasil negatif dan kehilangan ruang ganti, kesabaran klub pun mencapai batas.
Sumber internal klub menyebutkan bahwa beberapa pemain senior mulai kehilangan kepercayaan terhadap metode latihan Tudor. Hubungan sang pelatih dengan sejumlah bintang seperti Dusan Vlahovic dan Adrien Rabiot dilaporkan memburuk dalam beberapa pekan terakhir.
Terakhir kali Juventus mencatat kemenangan adalah pada 13 September 2025, saat menumbangkan Inter Milan 4-3. Sejak itu, performa tim menurun drastis dengan tiga kekalahan beruntun di liga dan serangkaian hasil imbang yang membuat posisi Tudor kian goyah.
Langkah Juventus Selanjutnya
Pemecatan Igor Tudor menandai perubahan besar di tubuh Juventus yang tengah berusaha mengembalikan kejayaan mereka di level domestik dan Eropa. Penunjukan Massimo Brambilla sebagai pelatih sementara diharapkan bisa menstabilkan suasana ruang ganti sebelum klub menunjuk pelatih tetap.
Brambilla sendiri bukan sosok asing bagi Juventus. Ia telah menangani tim NextGen sejak 2022 dan dikenal memiliki filosofi permainan menyerang yang modern. Meski demikian, tugas yang diembannya tidak mudah, mengingat jadwal padat dan tekanan tinggi dari para penggemar yang menuntut hasil instan.
Media Italia seperti La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa beberapa nama mulai dipertimbangkan untuk menjadi pelatih permanen. Antonio Conte, yang pernah membawa Juventus juara Serie A tiga kali, disebut sebagai kandidat utama. Selain itu, ada juga nama Raffaele Palladino dan Gian Piero Gasperini yang masuk dalam radar manajemen klub.
Meski begitu, Juventus diyakini tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Mereka ingin memastikan bahwa pelatih berikutnya benar-benar cocok dengan visi jangka panjang klub.
Akhir yang Sudah Diprediksi
Pemecatan Igor Tudor sebenarnya bukan hal yang mengejutkan bagi para penggemar Juventus. Isu ketidakpuasan terhadap performa tim sudah merebak sejak awal Oktober 2025, terutama setelah klub gagal tampil meyakinkan di Liga Europa.
Dengan materi pemain berkualitas seperti Federico Chiesa, Dusan Vlahovic, dan Manuel Locatelli, hasil yang dicapai Juventus sejauh ini dinilai jauh dari harapan. Manajemen pun tak punya pilihan lain selain melakukan perubahan besar di kursi pelatih.
Kini, fokus Juventus beralih pada bagaimana Brambilla dapat memulihkan kepercayaan diri tim sebelum duel penting melawan Udinese. Kemenangan di laga tersebut akan menjadi langkah pertama untuk mengembalikan kebanggaan Bianconeri yang sempat memudar di bawah asuhan Igor Tudor.
