Juventus Krisis Kemenangan Dalam Tujuh Laga Terakhir, Igor Tudor Dapat Sorotan Tajam

Sumber: REUTERS/Susana Vera
Juventus tengah menghadapi periode kelam dalam perjalanan mereka di musim 2025/2026. Klub asal Turin itu belum mampu meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir di semua kompetisi, situasi yang memunculkan kekhawatiran besar di kalangan tifosi dan manajemen.
Kemenangan terakhir Bianconeri terjadi pada 13 September 2025, ketika mereka menumbangkan Inter Milan dengan skor tipis 4-3. Namun sejak saat itu, performa Juventus menurun drastis di bawah komando Igor Tudor, yang baru mengambil alih kursi kepelatihan pada awal musim ini.
Rentetan Hasil Buruk dan Catatan Kelam Juventus
Dalam tujuh laga terakhir, Juventus mencatat lima hasil imbang dan dua kekalahan di ajang Serie A dan Liga Champions. Catatan tersebut bukan hanya menghambat posisi mereka di klasemen, tetapi juga menjadi periode terburuk Juventus sejak 2009, ketika tim masih ditangani oleh Claudio Ranieri.
Penurunan performa ini membuat banyak pihak mempertanyakan arah permainan dan strategi yang diterapkan oleh Tudor. Beberapa pengamat menilai bahwa pelatih asal Kroasia itu belum menemukan kombinasi ideal antara agresivitas serangan dan stabilitas pertahanan dua aspek yang selalu menjadi identitas Juventus di masa lalu.
Salah satu masalah utama yang tampak jelas adalah menurunnya produktivitas lini depan. Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa belum menunjukkan konsistensi, sementara dukungan dari lini tengah sering kali tidak maksimal. Di sisi lain, pertahanan yang biasanya kokoh kini mudah ditembus lawan, terutama dalam situasi bola mati.
Performa Lebih Baik di Liga Champions, Tapi Belum Cukup
Meski gagal menang, Juventus sejatinya menunjukkan performa yang sedikit membaik saat menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu. Dalam pertandingan itu, pasukan Tudor mampu tampil lebih berani dengan menciptakan sejumlah peluang berbahaya, meski akhirnya kalah tipis.
Dusan Vlahovic hampir membuka keunggulan melalui sundulan di babak pertama, sementara Lois Openda juga memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan menjelang laga usai. Sayangnya, ketidakefisienan di depan gawang kembali menghantui Juventus.
Pertandingan tersebut setidaknya memberikan secercah harapan bagi para suporter bahwa tim masih memiliki potensi untuk bangkit. Namun, hasil akhir tetap memperpanjang catatan tanpa kemenangan yang kini mulai menggerogoti kepercayaan diri skuad.
Igor Tudor Dapat Sorotan Tajam
Krisis ini membuat Igor Tudor menjadi sorotan utama. Pelatih berusia 47 tahun itu kini berada dalam tekanan besar untuk segera mengubah situasi. Laporan dari media Italia menyebutkan bahwa manajemen Juventus mulai mempertimbangkan opsi alternatif jika performa tim tidak membaik dalam waktu dekat.
Beberapa pemain disebut mulai kehilangan kepercayaan terhadap sistem permainan yang diterapkan Tudor, yang dianggap terlalu kaku dan tidak fleksibel menghadapi lawan-lawan besar. Meskipun demikian, pelatih asal Kroasia itu menegaskan bahwa ia masih yakin dengan proyek yang sedang dijalankannya.
“Saya tahu kami sedang dalam masa sulit, tetapi tim ini punya karakter kuat. Kami hanya perlu satu kemenangan untuk memulihkan kepercayaan diri,” ujar Tudor dikutip dari Sky Sport Italia.
Ujian Berat Menanti di Stadio Olimpico
Juventus kini bersiap menghadapi Lazio pada laga lanjutan Serie A akhir pekan ini di Stadio Olimpico, Roma. Duel ini akan menjadi ujian penting bagi Tudor dalam membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih top di level tertinggi.
Lazio sendiri tengah dalam performa menanjak setelah meraih dua kemenangan beruntun, membuat pertandingan ini berpotensi berjalan ketat. Tudor dituntut untuk menemukan kembali keseimbangan antara pertahanan yang solid dan serangan yang efektif.
Kemenangan menjadi harga mati bagi Juventus, tidak hanya untuk memperbaiki posisi di klasemen tetapi juga untuk menjaga stabilitas ruang ganti. Kekalahan lagi akan memperdalam krisis kepercayaan dan bisa mempercepat keputusan manajemen terkait masa depan Tudor.
Juventus Harus Bangkit
Dengan skuad yang berisi pemain berkualitas seperti Vlahovic, Chiesa, Bremer, dan Locatelli, seharusnya Juventus mampu tampil lebih baik. Tantangan terbesar kini adalah bagaimana Tudor memanfaatkan potensi besar tersebut menjadi kekuatan nyata di lapangan.
Bagi para tifosi, kesabaran mulai menipis. Mereka menuntut perubahan cepat agar Juventus kembali ke jalur kemenangan dan bersaing di papan atas Serie A.
Jika gagal menang melawan Lazio, tekanan terhadap Igor Tudor kemungkinan akan mencapai puncaknya dan bisa menjadi momen penentu apakah era kepelatihannya di Turin akan berlanjut atau berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
Juventus kini berada di titik krusial musim 2025/2026. Ujian berat menanti, dan hanya kemenangan yang bisa menyelamatkan Igor Tudor dari badai tekanan yang kian mengguncang Turin.
