Jelang SEA Games 2025: Tujuh Pemain Tak Dilepas Klub, Pelatih Malaysia U-22 Soroti Krisis Persiapan

Sumber: Twitter/@FAM_Malaysia
Kecemasan menyelimuti skuad Timnas Malaysia U-22 menjelang gelaran SEA Games 2025. Pelatih Nafuzi Zain harus memutar otak mencari solusi atas badai masalah yang menerpa timnya, mulai dari hambatan pemanggilan pemain hingga persiapan yang belum optimal.
Tujuh pilar utama dipastikan absen membela Harimau Muda pada laga perdana di pesta olahraga Asia Tenggara tersebut. Situasi ini bukan hanya mengancam kekuatan tim, tetapi juga membangkitkan memori kegagalan di turnamen sebelumnya yang disebabkan oleh kekalahan di pertandingan pembuka.
Nafuzi Zain secara terang-terangan mengungkapkan kekhawatirannya. “Sejauh ini, tujuh (pemain) dipastikan tidak masuk tim,” ujarnya, seperti dikutip dari Berita Harian. Ia menambahkan, ada kemungkinan pemain dari klub Selangor bisa bergabung setelah diskusi lebih lanjut, namun kepastian untuk pemain lain masih abu-abu.
Meski tidak merinci identitas para pemain yang dimaksud, absennya tujuh pemain kunci ini jelas menjadi pukulan telak. Kekuatan Harimau Muda berpotensi melemah, padahal mereka dihadapkan pada laga krusial melawan Laos U-22 pada Sabtu, 6 Desember 2025, yang dapat menentukan langkah awal di kompetisi.
Juru taktik berusia 47 tahun ini tak bisa melupakan pengalaman pahit dari Piala AFF U-23 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dua turnamen tersebut menjadi saksi kegagalan Malaysia U-22 melangkah jauh akibat kekalahan di partai pembuka. “Dua turnamen sebelumnya menyebabkan kegagalan lolos ke babak selanjutnya karena kekalahan di pertandingan pertama, dan tentu saja kami membutuhkan pemain terbaik,” tegas Nafuzi.
Permasalahan utama terletak pada jadwal SEA Games 2025 yang tidak masuk dalam kalender resmi FIFA. Kondisi ini membuat klub-klub peserta Liga Super Malaysia 2025/2026, yang jadwalnya bersamaan, memiliki hak penuh untuk tidak melepas pemain mereka.
“Kami tahu SEA Games 2025 ini tidak ada dalam kalender FIFA dan klub berhak untuk tidak melepas pemain, tetapi kami berharap pertandingan ini dipertimbangkan,” kata pelatih yang pernah menukangi Kedah Darul Aman itu. Ia mengakui adanya opsi pemain lain, namun kualitas dan pengalaman dari penggawa Liga Super dinilai lebih ideal untuk menghadapi tekanan turnamen.
Tak hanya masalah pemanggilan pemain, pemusatan latihan (TC) yang telah dimulai sejak 25 November 2025 pun tak berjalan mulus. Skuad Harimau Malaya Muda terpaksa berlatih dengan kondisi yang kurang ideal akibat minimnya jumlah pemain yang hadir.
“Dalam hal persiapan, kami juga berlatih dalam situasi kekurangan pemain. Tidak cukup banyak pemain yang benar-benar bagus dan mungkin beberapa yang bergabung dalam latihan kemudian kembali untuk pertandingan bersama negara, bersama klub, kemudian akan bergabung kembali dengan kami,” jelas Nafuzi. Meski demikian, skuad asuhan Nafuzi Zain tetap bertekad untuk mempersiapkan diri semaksimal mungkin guna mencapai target di Grup B, bersaing dengan Laos dan Vietnam.
