Jay Idzes Kian Matang di Serie A, Jadi Pilar Pertahanan Andal Sassuolo Musim Ini

Sumber: Luca Amedeo Bizzarri/Getty Images
Performa Jay Idzes di Serie A 2025/2026 semakin memperlihatkan kematangannya sebagai bek tengah modern. Pemain berdarah Indonesia-Belanda itu kini menjadi pilihan utama pelatih Fabio Grosso di lini pertahanan Sassuolo, yang sedang berjuang memperbaiki posisi di papan tengah klasemen.
Pada laga terbaru, Jay Idzes kembali dipercaya turun sebagai starter saat Sassuolo menjamu AS Roma di MAPEI Stadium Città del Tricolore, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Meski tampil solid sepanjang 90 menit, Sassuolo harus menyerah tipis 0-1 dari tamunya lewat gol tunggal Paulo Dybala.
Kendati hasilnya kurang memuaskan, performa Jay Idzes tetap mendapat sorotan positif. Bek berusia 25 tahun itu menunjukkan disiplin tinggi dalam menjaga pergerakan Kylian Mbappe dan Paulo Dybala, dua pemain yang dikenal dengan kemampuan eksplosif di lini depan Roma.
Musim ini, Idzes telah tampil dalam tujuh dari delapan pertandingan Serie A. Ia selalu menjadi starter dan belum sekali pun digantikan, menandakan betapa besarnya kepercayaan Grosso terhadapnya. Sejak debutnya melawan Cremonese pada akhir Agustus lalu, Jay sudah mencatat total 630 menit bermain dan membantu Sassuolo mengamankan tiga kali clean sheet.
Adaptasi Cepat dan Kerja Sama Solid
Salah satu kunci keberhasilan Idzes beradaptasi cepat di sepak bola Italia adalah kemampuannya memahami dinamika permainan dan membangun komunikasi baik dengan rekan-rekannya di lini belakang.
Di awal musim, ia lebih sering berduet dengan Tarik Muharemovic. Namun setelah Muharemovic mengalami cedera, pelatih Grosso memasangkan Jay dengan Filippo Romagna sebagai bek tengah utama.
Perubahan itu tidak memengaruhi konsistensinya. Idzes tetap tampil stabil dan mampu menjaga koordinasi pertahanan dengan baik.
“Filippo memang berkaki kanan, tapi dia juga nyaman bermain di sisi kiri, jadi itu tidak menjadi masalah. Sebelumnya saya juga bermain bersama Tarik dan kami tampil solid. Bagi saya, siapa pun rekan duetnya tidak penting selama kami bermain baik untuk tim,” ujar Jay Idzes seusai laga melawan Roma.
Komentarnya menunjukkan kedewasaan dalam bersikap dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, sesuatu yang penting bagi bek tengah di level kompetisi seperti Serie A.
Pertahanan Sassuolo Semakin Kokoh
Meski Sassuolo belum konsisten dalam meraih hasil positif, peningkatan kinerja lini belakang mereka tak bisa dipungkiri. Dalam empat pertandingan terakhir, I Neroverdi hanya kebobolan dua gol peningkatan signifikan dibandingkan dua laga pembuka ketika mereka kebobolan total enam kali melawan Napoli dan Cremonese.
“Awal musim memang sulit karena kami belum banyak berlatih bersama. Tapi setelah beberapa bulan, kami mulai memahami pergerakan satu sama lain,” jelas Idzes.
“Kami punya banyak bek kuat dan kiper yang luar biasa. Pertahanan bukan hanya soal kami di belakang, tapi juga kontribusi dari para penyerang yang bekerja keras menekan lawan sejak lini depan,” lanjut kapten Timnas Indonesia itu.
Pernyataan Idzes selaras dengan filosofi Fabio Grosso yang mengutamakan kerja kolektif dalam bertahan. Bek dengan postur 190 cm itu menjadi elemen penting dalam sistem pertahanan Sassuolo, terutama berkat kemampuannya membaca arah serangan, duel udara yang kuat, serta distribusi bola yang akurat dari belakang.
Masa Depan Cerah di Italia
Penampilan konsisten Idzes di Serie A semakin memperkuat reputasinya sebagai salah satu pemain Asia yang sukses menembus sepak bola Eropa. Media Italia bahkan mulai menyoroti kontribusinya sebagai bek yang tenang namun efektif dalam menghadapi tekanan lawan.
Dengan usia yang masih 25 tahun, karier Jay Idzes di Italia tampak menjanjikan. Jika mampu menjaga performa seperti ini, bukan tidak mungkin ia akan menarik minat klub-klub besar Serie A lainnya di masa mendatang.
Bagi Sassuolo, kehadiran Idzes adalah aset berharga. Selain kualitas defensifnya, kepemimpinan yang ia tunjukkan di lapangan menjadikan dirinya sosok panutan bagi para pemain muda.
Musim masih panjang, namun sejauh ini Jay Idzes telah menunjukkan bahwa ia bukan sekadar pemain pelengkap di Serie A melainkan bagian penting dari fondasi pertahanan Sassuolo yang terus berkembang.
