James Cameron Digugat Lagi Atas Dugaan Jiplak Alur Cerita Avatar: The Way of Water

Foto: Amazon Prime Video
Sutradara ternama James Cameron kembali tersandung masalah hukum terkait film terbarunya, Avatar: The Way of Water. Kali ini, ia digugat oleh seorang penulis dan animator 3D bernama Eric Ryder yang menuding plot film fiksi ilmiah populer itu diambil dari proyeknya yang berjudul KRZ 2068.
Ryder mengajukan gugatan di Pengadilan Tinggi Los Angeles, menuduh Cameron dan perusahaan produksinya, Lightstorm Entertainment, melakukan penjiplakan. Ia mengklaim telah menjalin kesepakatan dengan Lightstorm untuk mengembangkan film berdasarkan ceritanya yang dibayangkan sebagai “sebuah epik 3D bertema lingkungan tentang penjajahan dan penjarahan oleh sebuah korporasi terhadap lingkungan alam yang subur dan menakjubkan di sebuah bulan yang jauh.”
Kronologi Dugaan Penjiplakan
Menurut gugatan tersebut, Ryder telah bekerja sama dengan Lightstorm selama hampir dua tahun. Namun, proyek tersebut dihentikan dengan alasan “tidak akan ada yang tertarik pada film fiksi ilmiah bertema lingkungan.” Tak lama setelah itu, Ryder mendapati Lightstorm mulai mengerjakan proyek Avatar.
Ryder menuding Avatar, dan secara spesifik The Way of Water, “secara luas dan substansial menggunakan materi yang termasuk dalam perjanjian LEI-Ryder.” Gugatan tersebut merinci bahwa cerita Ryder melibatkan seorang protagonis yang dikirim ke bulan planet jauh oleh perusahaan pertambangan Bumi, sebuah elemen yang juga ada dalam serial Avatar.
Proyek KRZ 2068 bahkan disebut secara spesifik membutuhkan efek 3D untuk “menambahkan unsur cerita.” Perjanjian antara Ryder dan Lightstorm juga mengatur bahwa materi dari proyek tersebut tidak akan digunakan tanpa Ryder mendapatkan bagian dari pendapatan komersial serta kredit sebagai penulis atau produser.
Tuntutan dan Upaya Hukum Sebelumnya
Ryder menuntut ganti rugi yang belum ditentukan, termasuk ganti rugi perbuatan melawan hukum, ganti rugi hukuman, dan keuntungan yang diperoleh para tergugat dari tindakan salah mereka. Mengingat pendapatan miliaran dolar yang diraih franchise Avatar, tuntutan ini berpotensi sangat besar.
Ini bukanlah kali pertama Ryder mengajukan gugatan serupa. Pada tahun 2011, ia pernah menggugat terkait film Avatar pertama. Namun, gugatan tersebut ditolak oleh pengadilan California yang memutuskan bahwa Cameron telah menciptakan Avatar sebelum Ryder menyerahkan ceritanya kepada Lightstorm.
Gugatan baru ini diklaim tidak berkaitan dengan upaya hukum sebelumnya. “Tindakan ini bukanlah upaya untuk menggugat kembali klaim sebelumnya,” bunyi gugatan tersebut. “Gugatan ini menantang tindakan penjiplakan baru yang terjadi untuk pertama kalinya di Avatar 2.”
Ryder menambahkan bahwa Avatar: The Way of Water berkisah tentang “pemanenan zat berbasis hewan yang, jika dimurnikan, dapat memperpanjang umur manusia.” Alur cerita ini, menurutnya, terdapat dalam KRZ namun tidak di film Avatar pertama. “Penggunaannya sebagai perangkat plot mendasar merupakan inti dari peng appropriation (pengambilalihan hak cipta) oleh Para Terdakwa,” tegas gugatan tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, juru bicara Disney dan Lightstorm belum memberikan komentar terkait pengaduan tersebut.
