Logo

Gasperini Sesalkan Tiga Penalti Gagal AS Roma saat Dikalahkan Lille

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
3 Oktober 20250
Gasperini Sesalkan Tiga Penalti Gagal AS Roma saat Dikalahkan Lille

Sumber: REUTERS/MATTEO CIAMBELLI

Iklan

AS Roma menelan kekalahan memalukan di kandang sendiri saat menghadapi Lille dalam lanjutan Liga Europa, Kamis (2/10/2025) malam WIB. Meskipun gagal meraih poin, pelatih Gian Piero Gasperini memilih untuk melihat sisi positif dari hasil tersebut.

Gol cepat Hakon Arnar Haraldsson pada menit keenam membawa Lille unggul 1-0, yang kemudian menjadi hasil akhir pertandingan di Stadion Olimpico. Roma berusaha keras mencari gol balasan, bahkan mendapat peluang emas lewat penalti pada menit ke-81, namun sayang eksekusi penalti berakhir dengan kegagalan beruntun.

Tiga Penalti Gagal Beruntun

Wasit menunjuk titik putih setelah handball Aissa Mandi, memberi kesempatan bagi Roma untuk menyamakan skor. Namun, eksekusi penalti pertama oleh Artem Dovbyk gagal. Wasit kemudian meminta penalti diulang karena pelanggaran pemain Lille yang masuk kotak penalti terlalu cepat.

Dovbyk kembali mengeksekusi dengan arah tendangan yang sama dan kembali gagal. Wasit kembali meminta penalti diulang karena pelanggaran serupa. Kali ini, Dovbyk menyerahkan eksekusi kepada Matias Soule, tetapi tendangan ke kiri juga berhasil dibendung oleh kiper Berke Ozer.

“Saya belum pernah mengalami sebelumnya, tiga penalti gagal dalam situasi yang sama. Kami tertinggal di awal dan itu memberi mereka kondisi terbaik,” ujar Gasperini kepada Football Italia.

Evaluasi Gasperini Soal Kinerja Roma

Meski mengalami kekalahan, Gasperini menilai Roma tetap bermain dengan semangat dan ritme tinggi hingga akhir laga. Menurutnya, ketajaman dalam memanfaatkan peluang masih kurang, namun dari pertandingan seperti ini, tim bisa mengambil pelajaran penting.

“Tiga penalti gagal itu unik dan kebetulan, tapi tentu memengaruhi hasil. Tim sudah memberikan banyak dari segi semangat,” tambahnya.

Kesalahan dan Kerentanan Roma

Selain masalah efektivitas, Roma juga menunjukkan kerentanan yang cukup signifikan. Gol Lille tercipta dari kesalahan Kostas Tsimikas yang berujung pada serangan balik lawan. Statistik menunjukkan Roma kehilangan bola sebanyak 12 kali, jauh lebih banyak dibanding Lille yang hanya dua kali.

“Kami harus menekan kesalahan, tapi saya juga harus melihat hal-hal positif. Kompetisi ini terdiri dari delapan laga, bukan langsung tersingkir, dan tim tetap fokus sampai akhir,” tutur Gasperini.

Pelatih asal Italia ini juga menegaskan bahwa sebagai atlet, kesalahan adalah bagian dari permainan, dan tidak ada ruang untuk putus asa. Jadwal pertandingan yang padat, dengan interval tiga hari, membuat tim bisa segera bangkit dan melanjutkan perjuangan.

Iklan
Iklan