Gabi Fernandez Kritik Keras Vinicius Junior Usai Insiden El Clasico: “Itu Sikap Egois”

Sumber: AFP/OSCAR DEL POZO
Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, kembali menjadi pusat perhatian usai memperlihatkan reaksi emosional ketika ditarik keluar dalam laga El Clasico melawan Barcelona akhir pekan lalu. Pemain asal Brasil itu tampak frustrasi ketika pelatih Xabi Alonso menggantinya pada menit ke-71, meski Madrid sedang unggul di pertandingan tersebut.
Gestur marah Vinicius memunculkan spekulasi tentang adanya ketegangan antara dirinya dan Alonso di ruang ganti. Meski beberapa hari kemudian sang pemain telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, insiden itu tetap menimbulkan perdebatan di kalangan publik dan mantan pemain profesional.
Salah satu komentar paling tajam datang dari Gabi Fernandez, mantan kapten Atletico Madrid, yang menilai sikap Vinicius sebagai bentuk egoisme dan kurangnya rasa hormat terhadap pelatih maupun rekan setim.
Gabi: “Kalau Ada Masalah, Selesaikan di Ruang Ganti”
Dalam wawancara bersama Cadena SER, Gabi menegaskan bahwa tindakan Vinicius tidak pantas dilakukan oleh pemain di level profesional, apalagi di klub sebesar Real Madrid.
“Yang paling saya benci dari pesepak bola adalah gestur dan drama di depan publik. Kalau ada masalah, seharusnya diselesaikan secara internal, bukan dengan menunjukkan ekspresi marah di depan kamera,” ujar Gabi, seperti dikutip dari Football Espana, Jumat (31/10/2025).
Menurut Gabi, tindakan Vinicius bisa menciptakan atmosfer negatif di ruang ganti dan memberi tekanan tidak perlu kepada pelatih yang baru saja memulai masa kerjanya di Madrid.
“Setelah pertandingan, dia seharusnya langsung berbicara dengan pelatih, bukan membuat pernyataan publik yang seolah menyalahkan orang lain. Apalagi dia bahkan tidak menyebut nama pelatihnya dalam klarifikasi. Itu jelas sikap egois,” tambahnya.
Gabi juga menyindir bahwa seorang pemain, betapapun hebatnya, tidak boleh menempatkan dirinya di atas kepentingan tim. “Tim selalu di atas segalanya, kecuali kalau namamu Lionel Messi. Vinicius tampaknya masih punya masalah dalam memahami hal itu,” sindirnya dengan nada tajam.
Masalah Lama yang Belum Usai
Gabi tidak hanya menyoroti insiden di El Clasico, tetapi juga mengingatkan publik tentang serangkaian kontroversi Vinicius Junior yang kerap menimbulkan perdebatan di Spanyol. Salah satunya adalah komentarnya terkait isu rasisme yang sempat membuat hubungan antara pemain dan sebagian publik Spanyol menjadi tegang.
“Setiap hari dia menilai orang lain rekan setim, pelatih, bahkan negara ini dengan tuduhan rasisme. Tentu tidak ada yang mendukung tindakan rasis, tapi bukan berarti dia bisa menggeneralisasi semua orang,” ujar Gabi.
Menurutnya, sikap Vinicius yang terlalu emosional bisa berdampak buruk bagi reputasinya sendiri di masa depan. “Dia pemain hebat, tapi terkadang terlihat seperti melawan semua orang. Ini tidak sehat bagi dirinya maupun tim,” tegas Gabi.
Real Madrid Harap Situasi Segera Membaik
Meski tensi sempat meningkat, laporan dari media Spanyol menyebut hubungan antara Vinicius Junior dan Xabi Alonso mulai mencair setelah pertemuan pribadi di pusat latihan Valdebebas. Vinicius dikabarkan telah meminta maaf secara langsung dan berjanji untuk lebih profesional dalam menghadapi keputusan pelatih di masa depan.
Xabi Alonso sendiri memilih untuk tidak memperpanjang polemik. Dalam konferensi pers setelah pertandingan, ia menyebut bahwa reaksi Vinicius adalah “bagian dari emosi permainan” dan menegaskan tidak ada masalah serius di antara mereka.
“Vinicius pemain penting bagi kami. Semua pemain tentu ingin bermain 90 menit penuh, tapi kadang saya harus membuat keputusan demi keseimbangan tim,” ujar Alonso dengan diplomatis.
Fokus Madrid Kembali ke Lapangan
Kini, Real Madrid berusaha mengalihkan fokus ke performa di lapangan. Los Blancos masih berada di puncak klasemen La Liga dengan 27 poin dari 10 pertandingan, unggul tipis atas Girona dan Barcelona.
Vinicius diharapkan bisa kembali tampil fokus saat Madrid menghadapi Sevilla pada akhir pekan ini. Para penggemar berharap insiden di El Clasico menjadi pelajaran penting bagi sang bintang untuk lebih dewasa dan menyalurkan emosinya dengan cara positif.
Dengan bakat luar biasa yang dimilikinya, Vinicius tetap menjadi andalan utama di lini depan Madrid. Namun, kedisiplinan dan kematangan emosional akan menjadi kunci apakah ia mampu bertahan lama sebagai figur sentral dalam proyek Xabi Alonso di Santiago Bernabeu.
