Detak Media — Florian Wirtz akhirnya angkat bicara mengenai perjalanan awalnya yang belum mulus bersama Liverpool di kompetisi Liga Inggris. Gelandang asal Jerman itu mengaku sudah berdiskusi dengan pelatih Arne Slot terkait tantangan adaptasi yang dihadapinya, khususnya pada aspek fisik.
Musim panas lalu, Liverpool memboyong Wirtz dari Bayer Leverkusen dengan nilai transfer 116 juta paun, yang sempat menjadi rekor Premier League sebelum digeser oleh transfer Alexander Isak seharga 125 juta paun dari Newcastle ke Liverpool. Namun, performa pemain berusia 22 tahun ini masih belum sesuai harapan tinggi yang melekat padanya.
Wirtz dan Pembicaraan dengan Pelatih Arne Slot
Dalam wawancara eksklusif bersama Sky Germany, Wirtz mengungkapkan isi pembicaraannya dengan Slot. “Mungkin saya terlalu terburu-buru mengoper bola,” ujarnya. Ia menambahkan, “Saya baru saja berbicara dengan pelatih, dan ia menjelaskan mengapa saya belum berada pada posisi yang biasanya saya dapatkan, seperti ketika saya membuat permainan menjadi lebih cepat melalui dribel atau umpan.”
Menurut Wirtz, pelatih Arne Slot menilai intensitas pressing Liverpool yang sangat tinggi membuatnya sering kehabisan energi saat menguasai bola. “Pelatih bilang, karena kami banyak melakukan pressing dan saya harus berlari ekstra, statistik lari saya selalu tinggi. Saya berusaha keras memenuhi tuntutan itu, namun membutuhkan banyak tenaga. Jadi saat bola ada di kaki saya, mungkin saya agak kehabisan energi,” jelasnya.
Wirtz menyampaikan optimisme dari pelatih bahwa proses adaptasi akan berjalan secara bertahap. “Semakin sering saya bermain, kebugaran dan kemampuan saya semakin meningkat. Saat saya mulai terbiasa dengan ritme permainan, saat bola ada di kaki saya, saya akan lebih siap dan punya energi untuk menekan kembali,” ungkapnya.
Klaim Karl-Heinz Rummenigge soal Wirtz Lebih Cocok di Bayern
Sementara itu, Bayern Munich masih menyimpan penyesalan gagal mendapatkan Wirtz. Klub raksasa Jerman ini sempat terang-terangan memburu gelandang muda tersebut untuk menjadi tulang punggung proyek baru mereka.
Karl-Heinz Rummenigge, mantan CEO Bayern sekaligus anggota dewan klub, menyatakan bahwa Wirtz sebenarnya lebih cocok bertahan di Bundesliga. “Saya harus jujur, saya masih merasa kasihan pada Florian Wirtz. Menurut saya, ia akan lebih baik di Bayern Munich ketimbang Liverpool,” kata Rummenigge kepada media Welt. Ia menambahkan, “Pada akhirnya, kegilaan finansiallah yang membuat kami gagal mendapatkannya.”
Meski begitu, Wirtz menegaskan bahwa pilihannya jatuh pada Liverpool karena alasan teknis dan visi yang ditawarkan oleh Arne Slot. “Saya tahu Liverpool adalah klub yang memiliki nuansa kekeluargaan,” ujarnya. “Namun yang paling meyakinkan saya tentu adalah aspek sepak bolanya,” pungkas Wirtz.