Antonio Conte Sindir Manchester United Lagi Usai Napoli Juara Piala Super Italia Berkat Hojlund dan McTominay
Pelatih Napoli, Antonio Conte, kembali melontarkan sindiran terhadap Manchester United setelah timnya menjuarai Piala Super Italia. Kesuksesan Napoli musim ini banyak ditopang oleh performa apik dua pemain yang sebelumnya sempat disisihkan oleh klub berjuluk Setan Merah tersebut, yaitu Rasmus Hojlund dan Scott McTominay.
Napoli Juara Piala Super Italia
Napoli, sebagai juara bertahan Serie A, berhasil mengalahkan Bologna dengan skor 2-0 dalam partai final yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa (23/12) dini hari WIB. Kemenangan ini semakin melengkapi dominasi Napoli di kancah domestik.
Peran Krusial Hojlund dan McTominay
Usai pertandingan, Conte ditanya mengenai performa Hojlund dan McTominay yang menjadi andalan di timnya. Scott McTominay, yang didatangkan lebih dulu, telah membuktikan kualitasnya di bawah arahan Conte. Ia menjadi kunci kesuksesan Napoli meraih gelar Serie A musim lalu, bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik liga. Gelandang asal Skotlandia ini telah mencatatkan 18 gol dan 9 assist untuk Napoli.
Sementara itu, Rasmus Hojlund baru bergabung pada bursa transfer musim panas lalu dengan status pinjaman. Striker muda asal Denmark ini langsung menunjukkan taringnya dengan mencetak 7 gol dan 3 assist, termasuk satu gol krusial di semifinal Piala Super Italia melawan AC Milan.
Conte: Pikirkan Penyebabnya!
Perbedaan performa signifikan antara Hojlund dan McTominay saat di Manchester United dibandingkan saat ini di Napoli menjadi sorotan. Keduanya, yang sempat kesulitan menembus skuad utama di Old Trafford, kini bersinar terang di bawah asuhan Conte. Menanggapi hal ini, Conte meminta publik untuk merenungkan faktor di balik perubahan tersebut.
“Sekarang semua orang terus membicarakan Hojlund dan McTominay. Ingatlah bahwa mereka tidak bermain di Manchester United,” ujar Conte kepada Sport Mediaset.
Ia menambahkan, “Tanyakan pada diri kalian sendiri. Saya dan staf saya pasti telah melakukan sesuatu yang benar. Pasti ada alasannya.” Pernyataan ini mengindikasikan adanya kritik tersirat terhadap manajemen dan strategi Manchester United dalam mengelola talenta pemainnya.