Andy Robertson Angkat Bicara Soal Kekalahan Liverpool dari Brentford

Sumber : Reuters
Krisis performa Liverpool terus berlanjut setelah mereka kembali menelan kekalahan, kali ini dari Brentford dengan skor 2-3 pada laga pekan ke-9 Liga Inggris 2025/2026 di Gtech Community Stadium, Sabtu (25/10/2025) malam WIB. Hasil ini memperpanjang tren negatif The Reds yang kini sudah kalah empat kali beruntun di liga dan lima kali dari enam pertandingan terakhir di semua kompetisi.
Liverpool yang berstatus juara bertahan tampak kesulitan mengimbangi intensitas dan gaya permainan langsung yang diterapkan Brentford. Tuan rumah tampil agresif sejak awal, memanfaatkan kekuatan bola mati dan pressing tinggi untuk menekan lini pertahanan The Reds.
Gol cepat Dango Outarra di menit ke-5 menjadi pembuka keunggulan Brentford. Winger asal Burkina Faso itu sukses memanfaatkan bola hasil lemparan jauh yang gagal diantisipasi dengan sempurna oleh bek Liverpool. Selang 12 menit kemudian, Kevin Schade menggandakan keunggulan melalui sepakan mendatar setelah menerima umpan terobosan dari Mikkel Damsgaard.
Liverpool baru mampu memperkecil ketertinggalan menjelang babak pertama berakhir lewat gol Milos Kerkez. Bek muda asal Hungaria itu mencetak gol perdananya bagi klub setelah memanfaatkan umpan tarik dari Dominik Szoboszlai. Namun, performa debutnya tidak berlangsung lama karena ia ditarik keluar pada menit ke-61 setelah beberapa kali gagal mengantisipasi serangan lawan.
Di babak kedua, Brentford kembali menambah keunggulan lewat eksekusi penalti Igor Thiago. Liverpool hanya mampu mencetak gol hiburan melalui Mohamed Salah di menit-menit akhir pertandingan. Skor 3-2 menutup laga dan semakin memperburuk posisi Liverpool di klasemen sementara.
Robertson Akui Liverpool Tak Jalankan Rencana Permainan
Usai pertandingan, Andy Robertson mengakui bahwa Liverpool tampil di bawah standar. Dalam wawancara dengan LFC TV, bek asal Skotlandia itu menyoroti kegagalan tim dalam menerapkan rencana permainan yang telah disiapkan Arne Slon.
“Kami tidak melakukan cukup banyak hal tanpa bola,” ujar Robertson. “Saat memiliki bola, terutama di babak pertama, kami sempat menguasai permainan dengan baik dan menciptakan peluang, tapi itu tidak cukup.”
Menurutnya, salah satu kesalahan terbesar Liverpool adalah gagal mengantisipasi kekuatan utama Brentford: bola kedua dan set-piece. “Anda tidak bisa datang ke Brentford dan berharap bisa menguasai permainan dengan mudah. Mereka selalu siap menempatkan banyak pemain di kotak penalti, menghadapi bola kedua, dan menjaga posisi mereka dengan disiplin,” tambahnya.
Robertson juga mengkritik lini belakang yang terlalu mudah terbuka di awal laga. “Lima menit pertama, kami sudah kebobolan dari situasi long-throw tiga kali. Itu jelas tidak cukup baik. Kami bermain sesuai keinginan mereka dan membuat pertandingan jadi sulit,” tegasnya.
Struktur Permainan Runtuh di Tengah Pertandingan
Liverpool sebenarnya sempat mendapat momentum setelah gol Milos Kerkez, namun mereka gagal mempertahankan ritme permainan. Robertson menyebut struktur tim benar-benar runtuh setelah Brentford mencetak gol ketiga.
“Kami mencoba menyerang, tapi semuanya menjadi kacau. Tidak ada struktur, tidak ada koordinasi, dan itu tidak pernah baik,” ujarnya. “Gol kedua kami memang memberi sedikit harapan, tapi bahkan jika kami menyamakan kedudukan, rasanya itu akan terlalu berlebihan.”
Bek berusia 31 tahun itu juga menegaskan perlunya peningkatan intensitas dalam latihan dan laga. “Kami harus bekerja lebih keras, memperbaiki diri secara individu dan kolektif. Di klub sebesar Liverpool, semua orang menuntut hasil, jadi kami harus menunjukkan reaksi cepat,” katanya menegaskan.
Arne Slot di Bawah Tekanan
Kekalahan ini menempatkan Arne Slot di bawah tekanan besar. Liverpool kini terpaut jauh dari empat besar klasemen, dan performa mereka di lapangan tidak menunjukkan tanda-tanda stabil.
Para pendukung mulai mempertanyakan keputusan rotasi pemain dan ketergantungan pada pemain senior seperti Salah, Van Dijk, dan Alisson, sementara beberapa rekrutan baru belum tampil konsisten.
Liverpool akan berusaha bangkit saat menjamu West Ham United di Anfield akhir pekan depan. Namun, dengan kondisi mental dan struktur permainan yang masih goyah, Klopp harus segera menemukan solusi jika tak ingin krisis ini berlanjut.
