Logo

Alexander Isak Akui Awal Kariernya di Liverpool Belum Berjalan Sesuai Ekspektasi

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
18 November 20250
Alexander Isak Akui Awal Kariernya Di Liverpool Belum Berjalan Sesuai Ekspektasi

Sumber: Getty Images Sport

Iklan

Alexander Isak akhirnya buka suara mengenai awal kariernya yang jauh dari kata ideal sejak bergabung dengan Liverpool. Striker asal Swedia itu didatangkan dengan biaya mencengangkan, mencapai 125 juta paun, menjadikannya pemain termahal dalam sejarah sepak bola Inggris. Namun ekspektasi besar tersebut belum berbanding lurus dengan kontribusi yang mampu ia berikan di lapangan. Cedera demi cedera membuatnya kesulitan menemukan ritme permainan yang stabil.

Isak bahkan harus menunggu lebih dari dua minggu sebelum menjalani debut resmi untuk Liverpool. Hal itu terjadi akibat proses transfer yang berlarut-larut dengan Newcastle United dan kurangnya waktu untuk menjalani persiapan pramusim. Pelatih Arne Slot pun memilih langkah hati-hati dengan tidak langsung memainkan Isak sebagai starter reguler.

Sayangnya, pendekatan itu belum sepenuhnya membuahkan hasil, karena Isak kembali mengalami masalah otot setelah tampil dalam dua pertandingan beruntun.

Cedera Beruntun Masih Menghantui

Cedera otot yang dialaminya memaksa Isak absen dalam empat laga terakhir Liverpool. Meski sudah kembali duduk di bangku cadangan saat menghadapi Manchester City, kondisi fisiknya tetap perlu diawasi dengan ketat. Ia juga hanya tampil singkat saat membela Timnas Swedia pada jeda internasional. Isak sendiri mengakui bahwa semua ini membuatnya sulit menunjukkan performa terbaik di awal musim.

“Ini jelas belum seperti yang saya inginkan,” ujar Isak kepada Aftonbladet. Ia menyebut bahwa meski kondisi fisik tidak ideal, ia tetap berusaha tampil maksimal setiap kali diberi kesempatan bermain. Hingga kini, Isak baru tampil 12 kali untuk klub dan negara, hanya mencetak satu gol dan merasakan delapan kekalahan. Catatan itu jauh dari standar seorang striker yang dihargai lebih dari 100 juta paun.

Isak juga menjelaskan bahwa ia tidak ingin bersembunyi di balik alasan. Baginya, ketika berada di lapangan, tugasnya adalah memberi kontribusi. Namun, ia tak menampik bahwa terus-menerus berurusan dengan cedera membuatnya frustrasi dan kesulitan menjaga konsistensi performa.

Riwayat Cedera yang Sudah Lama Mengintai

Masalah cedera bukan hal baru bagi Isak. Selama tiga musim bersama Newcastle, ia sempat absen dalam 38 pertandingan jumlah yang setara dengan satu musim penuh Liga Inggris. Riwayat tersebut kembali menjadi hambatan begitu ia tiba di Liverpool. Meski begitu, Isak menganggap bahwa pengalaman telah mengajarkannya untuk lebih bijak dalam menghadapi situasi seperti ini.

“Tidak ada yang mudah dalam sepak bola. Tapi saat karier berjalan, Anda belajar bagaimana menghadapi cedera, tekanan, dan situasi lainnya,” ujarnya. Isak menegaskan bahwa meski kecewa, ia tetap berusaha bangkit dan menjalani proses pemulihan dengan benar agar bisa segera kembali membantu tim.

Dengan tekanan besar sebagai pemain termahal, ditambah ekspektasi tinggi dari fans Liverpool, Isak kini berada di fase penting. Ia harus kembali menemukan ketajamannya sekaligus menjaga kebugaran agar bisa membuktikan bahwa nilai transfernya bukan sekadar angka fantastis tanpa pembuktian. Liverpool pun berharap masa adaptasi sulit ini hanya sementara sebelum Isak benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai striker top dunia.

Iklan
Iklan