
DM – Direktur PT Royal Totalitas Indonesia, Norman membantah soal pernah memberikan uang ratusan juta Rupiah dan ribuan Dolar Singapura kepada Bupati Bintan non aktif, Apri Sujadi.
Bantahan tersebut dilakukan Norman saat menjadi saksi korupsi pengaturan barang kena Cukai dalam pengelolaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) wilayah Kabupaten Bintan Tahun 2016 hingga 2018, di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang.
Dalam keterangannya, Norman sema sekali tidak mengakui bahwa pernah memberikan uang senilai 3000 dolar Singapura untuk terdakwa Apri Sujadi, melalui ajudannya Rizki Bintani.
“Tidak pernah (memberikan uang untuk Apri Sujadi),” ujarnya menjawab pertanyaan JPU dari KPK, Kamis (10/2/2022).
Norman mengaku, dirinya mengenal Rizki Bintani saat dikenalkan oleh temannya di salah satu kedai kopi yang ada di Kota Batam
“Teman saya yang kenalkan, Rizki saat itu kuliah dan sempat tukaran nomor telepon,” ungkap Norman dalam sidang yang dipimpin Ketua Mejelis Hakim, Riska Widiana.
Setelah bertukar nomor hendphon, Rizki menghubungi Norman untuk pinjam mobil. Sehingga Norman, mewujudkan keinginan si ajudan tersebut.
“Ya, saya kasih aja mobil. Dia pinjam sama teman-temannya. Saya gak tau mereka kemana,” terangnya.
Dari sekian banyak pertanyaan yang dilontarkan JPU, Norman tidak bisa menjawab secara jelas. Hal tersebut, membuat JPU mengingatkan saksi Norman untuk tidak memberikan keterangan palsu dalam persidangan.
“Jadi saya ingatkan kepada saudara saksi untuk tidak memberikan keterangan palsu. Dan kami mohon kepada majelis untuk mendalami dan memberikan pertimbangan dari keterangan saudara saksi Norman ini,” tegasnya kepada Mejlis Hakim dan saksi Norman.
Kemudian JPU dari KPK ini pun langsung menyatakan sejumlah fakta dalam Berita Acara Pemeriksaan. Dalam BAP tersebut menerangkan bahwa Norman pernah memberikan uang ke Rizki di Singapura sebanyak 200 juta dan 3 ribu Dolar Singapura, serta 3 ribu dolar lagi di Hotel CK Tanjungpinang.
Sebelumnya, Rizki Bintani mengungkapkan pernah menerima uang dari Norman sebesar 3.000 dolar Singapura yang diserahkan di Singapura pada 2018, saat itu terdakwa Apri Sujadi berada di Singapura sedang melakukan pengecekan kesehatan. Uang dolar Singapura diserahkan sebelum PT Mega Tama menerima kuota rokok.
Setelah izin kuota rokok PT Mega Tama keluar, Norman kembali menyerahkan uang sebesar Rp300 Juta di salah satu hotel di Tanjungpinang. Ia juga menerima dari Asiong pada 2018 sebesar Rp200 Juta.
Penulis : Mael
Editor : Redaksi
Discussion about this post