DM – Tim Gugus Tugas Penangan Covid-19, dan Pemerintah Kota Tanjungpinang turun langsung melakukan peninjauan simulasi pelaksanaan ibadah dalam menghadapi New Normal kesiapan sarana dan prasarana Gereja Katolik “Kristus Raja” Paroki Hati Santa Maria tak Bernoda, dihadiri Plt. Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma. S.IP, Yang bertempat di, Jl. Batu Kucing, Tanjungpinang, Kamis (9/7) Pagi.
Plt. Walikota Tanjungpinang, Hj. Rahma. S.IP mengatakan, pengecekan ini untuk memastikan kesiapan gereja sehubungan dengan akan dibukanya rumah peribadatan. “Menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Tanjungpinang maupun di sekitarnya untuk selalu mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak walaupun di tempat peribadahan kita tetap harus wajib mematuhi protokol kesehatan, perhatikan tanda-tanda yang ada di kursi, tanda-tanda tersebut memang dibuat jaraknya sesuai protokol kesehatan,” ujarnya.
Rahma juga menitipkan pesan agar seluruh masyarakat dan tempat peribadatan yang ada di Kota Tanjungpinang untuk berdoa memohon keselamatan. “Mudah-mudahan kita dijauhkan dari pandemi saat ini, dan selalu diberi kesehatan, kepada Pastor kepala Gereja Katolik Kristus Raja Paroki Hati Santa Maria tak Bernoda di wilayah Kota Tanjungpinang, saya ucapkan terima kasih karena telah diberi waktu di sini mudah-mudahan ini bisa membantu dan sosialisasi kita bersama dalam upaya terus dapat menerapkan protokol kesehatan di Kota Tanjungpinang dalam kondisi New Normal pada saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Pastor Kepala Paroki wilayah Kota Tanjungpinang, Agustinus Dwi Pramodo mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 jamaahnya melakukan ibadah dari rumah masing-masing melalui virtual. Pihaknya menyambut baik bila tempat ibadahnya dibuka kembali tapi tetap sesuai dengan protokol kesehatan, namun pihaknya berkomitmen tetap menjalankannya sesuai protokol kesehatan.
“Ketika jemaat ingin masuk ke tempat ibadah kita wajib lakukan pengukuran suhu tubuh, pakai masker, cuci tangan dan tetap menjaga jarak, untuk jamaah yang biasnya mencapai ribuan jemaat, maka kita kurangi menjadi 200 jemaat saja, maksimal ibadah 1 jam, kapasitas 200 jemaat, waktu ibadah hari Sabtu sore, dan Minggu pagi,” katanya.
Dalam peninjauan turut didampingi, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs.Tamrin Dahlan, M.Si, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tanjungpinang, H. Dedy Sjufri Yusja, Kepala Dinas Kesehatan, Rustam, SKM, M,Si, Kasubag Kemenag Kepri, Zahid, dan Pembimbing masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Kepri, Norman Ginting, SH.
Discussion about this post