• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Maret 21, 2023
Detak Media
  • Home
  • Nasional
  • KEPRI
    • Tanjungpinang
    • Natuna
    • Batam
    • Bintan
  • JATIM
  • Hukrim
  • Ekonomi & Budaya
  • Politik
  • Pendidikan
  • Webtorial
  • Galeri
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • KEPRI
    • Tanjungpinang
    • Natuna
    • Batam
    • Bintan
  • JATIM
  • Hukrim
  • Ekonomi & Budaya
  • Politik
  • Pendidikan
  • Webtorial
  • Galeri
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Fakta Unik Rumah Adat Suku Asli Pulau Lombok

by harry kurniadi
10 Juni 2019
in Ragam
339
5.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

DM-Saat mengunjungi Lombok, tentunya kamu sudah cukup mendengar tentang salah satu desa adat terkenal di sana yang masih terjaga hingga saat ini. Ya, ialah Desa Sade, desa tempat bermukimnya Suku Sasak yang merupakan suku asli masyarakat Lombok.

Kabarnya kebudayaan suku ini juga tercatat dalam Kitab Negara Kertagama karangan Mpu Nala dari Kerajaan Majapahit. Jika ingin menikmati wisata budaya di Lombok kamu harus berkunjung ke Desa Sade.

Karena tak hanya mengenal kehidupan masyarakat Suku Sasak, kamu juga bisa melihat bangunan-bangunan rumah adat suku Sasak yang sangat unik. Jika membicarakan tentang rumah adat Suku Sasak tersebut ada beberapa hal menarik di dalamnya. Apa saja? Yuk simak.

1. Memiliki tiga tipe bangunan

Rumah adat Sasak dibagi menjadi tiga tipe yaitu Bale Bonter, rumah yang dimiliki pejabat desa. Bale Kodong untuk warga yang baru menikah atau untuk para orang tua yang ingin menghabiskan masa tuanya. Sedangkan Bale Tani, adalah tempat tinggal bagi yang sudah berkeluarga.

Mengutip dari laman Pesona Indonesia, Bale Tani terbuat dari kayu dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu dan beratapkan daun alang-alang kering. Bale Tani terbagi menjadi dua bagian yaitu Bale Dalam dan Bale Luar, ruangan Bale Dalam biasanya diperuntukkan untuk anggota keluarga wanita, yang sekaligus merangkap sebagai dapur. Sedangkan ruangan Bale Luar diperuntukkan anggota keluarga lainnya, dan juga berfungsi sebagai ruang tamu.

2. Lantainya terbuat dari campuran tanah liat dan kotoran kerbau

Keunikan lainnya dari rumah adat Suku Sasak adalah, lantainya yang terbuat dari campuran tanah liat, kotoran kerbau, abu jerami, dan lainnya.

Penggunaan kotoran kerbau ini berfungsi untuk membersihkan lantai dari debu dan membuat lantai terasa halus dan lebih kuat.

Mereka percaya kotoran kerbau ini dapat mengusir serangga sekaligus menangkal serangan magis untuk penghuni rumah. Tradisi ini dilakukan setiap sekali dalam seminggu atau pada waktu-waktu tertentu seperti sebelum dimulainya upacara adat.

Lantai rumah juga digosok dengan kotoran kerbau kemudian dicampur dengan air. Setelah kering disapu dan digosok dengan batu. Namun, biarpun menggunakan kotoran kerbau nyatanya tidak ada bekas bau kotoran kerbau yang tercium sama sekali.

Keunikan lainnya adalah dinding rumah adat Suku Sasak dibuat dari anyaman bambu. Pada bagian dindingnya, Suku Sasak menggunakan anyaman bambu yang ringan namun juga kokoh terkena guncangan.

Sementara itu, atap rumah Suku Sasak biasanya berbentuk gunungan dan terbuat dari alang-alang. Dan bahan ini juga merupakan bahan yang ringan namun tetap tahan terhadap guncangan.

Oleh sebab itu, rumah adat Suku Sasak dipercaya mampu menahan guncangan gempa.

4. Rumah adat Suku Sasak tidak dibangun sembarangan

Selain dari struktur dan bahan bangunannya, Suku Sasak juga masih mempertahankan tradisi untuk melakukan pembangunan rumah pada hari yang dianggap baik.

Suku Sasak juga sangat selektif dalam menentukan lahan di mana rumah akan dibangun. Tempat-tempat yang dihindari seperti bekas perapian, bekas pembuangan sampah, dan juga bekas sumur. Hal ini dilakukan karena mereka percaya bahwa rumah-rumah yang dibangun di tempat tersebut akan bernasib kurang baik.

5. Bangunanya tidak mudah roboh dan rumah adat Suku Sasak juga nyaman

‌Selain bangunannya yang terbuat dari bahan-bahan yang ringan. Rumah adat suku sasak juga memiliki pondasi yang tidak mudah roboh.

Agar tahan terhadap guncangan, rumah adat Suku Sasak juga ditopang oleh balok penyangga dari bambu yang dikaitkan dengan sistem sambung pasak. Pintu masuk rumah adat ini juga unik, sengaja dibuat serendah mungkin sebagai simbol penghormatan kepada pemilik rumah.

Rumah adat Suku Sasak juga punya sirkulasi udara yang cukup baik sebab dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Hal ini akan membuat penghuninya tetap merasa sejuk meski berada di dalam rumah.

Bagaimana menurutmu?

Sumber:Kumparan

‌

Tags: Desa SadeRumah Adat Suku SasakSuku Asli LombokSuku Sasak
SendShare434Tweet272
Previous Post

Menkopolhukam Minta Polisi Buka-bukaan Mengenai Perkembangan Kasus Kerusuhan 22 Mei

Next Post

Mendagri Pastikan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Tidak Ada Perubahan

Related Posts

No Content Available
Next Post
Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri RI. 
Foto Jawa Pos

Mendagri Pastikan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Tidak Ada Perubahan

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono. 
Dok Suara.com

12.000 Personil TNI-Polri Disiapkan Amankan Sidang Sengketa Pilkada

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Petugas Bea Cukai Tanjungpinang saat Membongkar Ballpres Hasil Penegahan, foto: Mael/detak.media

Bea Cukai Tanjungpinang Amankan 6 Koli Ballpres

20 Maret 2023
Benyamin Ginting saat Pisah Sambut dengan Pegawai KSOP Tanjungpinang, foto: Mael/detak.media

Gantikan Benyamin Ginting, Ridwan Chaniago Jabat Kepala KSOP Tanjungpinang

20 Maret 2023
PKK Kota Tanjungpinang, Agung Wira Dharma, foto : ist

Berdayakan UMKM, PKK se Tanjungpinang akan Berbagi Takzil di Bulan Ramadhan

20 Maret 2023
Pelaku usai Diringkus Unit Jatanras Satreskrim Polresta Tanjungpinang, foto: Mael/detak.media

Melawan saat Ditangkap, Polisi Tembak Dua Pelaku Curanmor di Tanjungpinang

16 Maret 2023

Hanya Rp. 90 Ribuan Dapat 70 Menu Berbuka Puasa di Aston Tanjungpinang

20 Maret 2023
Wali Kota Tanjungpinang, Rahma saat membagikan sembako kepada Para Honorer, foto: doc.prokomopim/detak.media

Seusai Pimpin Apel Pagi, Rahma Bagikan Sembako Untuk Honorer, Satpam dan Petugas Kebersihan

20 Maret 2023

Hanya Rp. 90 Ribuan Dapat 70 Menu Berbuka Puasa di Aston Tanjungpinang

20 Maret 2023

Penilaian Lomba Dasawisma Tingkat Provinsi Kepulauan Riau

20 Maret 2023
Petugas Bea Cukai Tanjungpinang saat Membongkar Ballpres Hasil Penegahan, foto: Mael/detak.media

Bea Cukai Tanjungpinang Amankan 6 Koli Ballpres

20 Maret 2023
Bupati Blitar Rini Syarifah, saat menanam bibit pohon penguat tanah di Desa Binangun, foto: Dani ES/detak.media

Tanggulangi Bencana Tanah Gerak, Bupati Blitar Tanam 7000 Bibit Tanaman Penguat Tanah

20 Maret 2023

Pos-pos Terbaru

  • Seusai Pimpin Apel Pagi, Rahma Bagikan Sembako Untuk Honorer, Satpam dan Petugas Kebersihan
  • Hanya Rp. 90 Ribuan Dapat 70 Menu Berbuka Puasa di Aston Tanjungpinang
  • Penilaian Lomba Dasawisma Tingkat Provinsi Kepulauan Riau
  • Bea Cukai Tanjungpinang Amankan 6 Koli Ballpres
  • Tanggulangi Bencana Tanah Gerak, Bupati Blitar Tanam 7000 Bibit Tanaman Penguat Tanah

casa del rio hoà bình
sunneva island

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
PT. GEMILANG INDAH MADANI

© 2019 Detak.Media.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • KEPRI
    • Tanjungpinang
    • Natuna
    • Batam
    • Bintan
  • JATIM
  • Hukrim
  • Ekonomi & Budaya
  • Politik
  • Pendidikan
  • Webtorial
  • Galeri

© 2019 Detak.Media.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • 2021 Rules of Procedure
What It Would Mean for Big Pharma If Vaccine IP Rights Are Waived testosterone cypionate 250 for sale home | anabolic steroids safer, anabolic steroids qatar | ene.media Oral steroids alone or followed by intranasal steroids versus watchful waiting in the management of otitis media with effusion | The Journal of Laryngology & Otology | Cambridge Core how to cycle anavar how rocket pharma quietly became one of gene therapy's high flyers | biopharma dive