Zinedine Zidane Siap Kembali Melatih, Bocorkan Dua Tim yang Menarik Minatnya

Sumber: AFO/FRANCK FIFE
Zinedine Zidane memberi sinyal kuat akan kembali ke dunia kepelatihan setelah cuti sejak mundur dari Real Madrid pada 2021. Legenda sepak bola Prancis itu menyebut melatih Timnas Prancis sebagai salah satu “pekerjaan impian” yang masih dia idamkan.
Meski sempat dikaitkan dengan beberapa klub besar, termasuk Manchester United dan Juventus, Zidane tampak lebih memusatkan pandangannya pada peluang memimpin Les Bleus jika kursi pelatihnya lowong selepas Piala Dunia 2026.
Jejak Kepelatihan di Real Madrid
Zidane memulai karier kepelatihan di Real Madrid Castilla sebelum dipromosikan menjadi pelatih utama pada Januari 2016. Dalam dua periode kepelatihan bersama Los Blancos, ia meraih catatan gemilang.
Di bawah arahan Zidane, Real Madrid meraih tiga trofi Liga Champions dan dua gelar La Liga. Namun setelah tak mampu menutup musim 2020/2021 dengan trofi, ia memilih mundur dan mengambil jeda dari dunia kepelatihan.
Zidane Bidik Kursi Pelatih Timnas Prancis
Di usianya yang 53 tahun, Zidane menyatakan kesiapan kembali melatih bila kesempatan datang. Ia mengakui hasratnya untuk menangani Timnas Prancis, tim yang membesarkan namanya sebagai pemain dan ikon global.
“Saya pasti akan kembali melatih. Juventus? Saya tidak tahu kenapa itu tidak terjadi, tapi klub itu selalu ada di hati saya,” ujar Zidane. “Salah satu impian saya adalah melatih tim nasional Prancis. Kita lihat saja nanti.”
Didier Deschamps saat ini masih menukangi Timnas Prancis sejak 2012, membawa tim meraih Piala Dunia 2018 dan mencapai final Piala Dunia 2022. Masa jabatan Deschamps diperkirakan baru akan berakhir usai Piala Dunia 2026, sehingga peluang bagi Zidane untuk menggantikan posisi tersebut terbuka pada saat itu.
Hubungan Antara Zidane dan Deschamps
Sebagai mantan rekan setim di Juventus dan Timnas Prancis, hubungan profesional antara Zidane dan Deschamps kerap menjadi sorotan. Meski ada desas-desus hubungan yang renggang, Deschamps menepis spekulasi tersebut.
“Ah, itu cuma anggapan orang,” kata Deschamps. “Kami sudah lama saling kenal dan tetap saling menghormati. Terakhir kali kami bertemu, kami mengobrol dengan baik. Kami saling mengakui kesuksesan masing-masing.”
Ia menambahkan, “Kami memang bukan sahabat dekat, tapi apapun yang terjadi, rasa hormat itu akan selalu ada di antara kami.”
