Detak Media — Legenda Manchester United, Wayne Rooney, mengungkapkan penyebab utama di balik penurunan performa klub raksasa Inggris itu dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Rooney, masalah utama bukan terletak pada pelatih, melainkan hilangnya sosok pemimpin yang kuat di ruang ganti.
Sejak pergantian pelatih yang melibatkan pemecatan Erik ten Hag dan kedatangan Ruben Amorim, performa Setan Merah justru menurun drastis. Di bawah asuhan Amorim, tim lebih sering mengalami kekalahan ketimbang kemenangan, meski sempat mencapai final Liga Europa musim lalu sebelum akhirnya kalah dari Tottenham Hotspur di Bilbao.
Tekanan Meningkat Usai Kekalahan dari Tim Divisi Bawah
Situasi semakin pelik saat MU dipermalukan oleh Grimsby Town, klub asal divisi bawah, pada awal musim ini. Kekalahan itu menambah tekanan besar kepada pelatih Ruben Amorim dan memunculkan spekulasi tentang kemungkinan pemecatannya.
Namun, keputusan untuk melepas pelatih asal Portugal tersebut tidak mudah karena berpotensi menimbulkan konsekuensi finansial besar. Dewan direksi klub hingga kini belum menunjukkan indikasi akan melakukan pergantian pelatih, walaupun harapan agar MU kembali tampil di kompetisi Eropa, khususnya Liga Champions, masih tetap ada.
Rooney Soroti Hilangnya Kepemimpinan di Ruang Ganti
Dalam wawancara bersama Football Insider melalui podcast Rio Meets, Wayne Rooney menegaskan bahwa hilangnya pemimpin di ruang ganti menjadi akar masalah utama. “Saya pergi pada 2017, dan hanya saya serta Michael Carrick yang tersisa dari kelompok kami. Kami melihat para pemain yang ada dan bertanya, siapa yang akan memimpin ruang ganti ini?” ujar Rooney.
Dia melanjutkan, “Ashley Young ada di sana, tapi tidak ada kelompok pemimpin yang solid. Jesse Lingard, Paul Pogba, Marcus Rashford adalah pemain hebat, tapi siapa yang benar-benar mengambil tanggung jawab memimpin dan menjaga semangat tim? Sejak saya dan Michael pergi, itu tidak ada lagi.”
Kesulitan Membangun Kembali Identitas Tim Juara
Pernyataan Rooney cukup beralasan mengingat sejak kepergian dirinya dan Carrick, Manchester United belum berhasil membangun kembali kultur kepemimpinan yang kuat di ruang ganti. Minimnya figur yang mampu menginspirasi dan menjaga motivasi menjadi salah satu faktor utama penurunan performa klub.
Manchester United kini menghadapi tantangan besar untuk menemukan kembali identitasnya sebagai tim juara. Tanpa kehadiran pemimpin sejati di antara para pemain, perjalanan Setan Merah untuk bangkit dan kembali ke level tertinggi sepak bola Eropa tampak masih panjang dan penuh perjuangan.