Logo

Tuchel Tanggapi Kemarahan Bellingham saat Diganti Rogers: Sikap dan Rasa Hormat Jadi Prioritas Utama

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
17 November 20250
Tuchel Tanggapi Kemarahan Bellingham Saat Diganti Rogers Sikap Dan Rasa Hormat Jadi Prioritas Utama

Sumber: Getty Images Sport

Iklan

Pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, akhirnya merespons sikap kesal Jude Bellingham ketika ditarik keluar dalam kemenangan 2-0 atas Timnas Albania pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Bellingham, yang tampil sebagai starter untuk pertama kalinya sejak Juni, menunjukkan ekspresi tidak puas saat digantikan oleh Morgan Rogers di menit ke-84.

Pemain Real Madrid itu sempat mengangkat tangan, tampak keberatan dengan keputusan pergantian. Padahal, ia sudah menerima kartu kuning lebih awal dan satu kartu tambahan akan membuatnya absen pada laga pembuka Piala Dunia 2026. Situasi inilah yang membuat Tuchel mengambil langkah antisipatif.

Kepada media Inggris, Tuchel menegaskan bahwa “attitude adalah kunci”, dan semua pemain harus menunjukkan rasa hormat terhadap keputusan tim, termasuk kepada rekan yang menggantikan mereka.

Reaksi yang Akan Dievaluasi

Tuchel menyatakan dirinya tidak ingin memperbesar insiden tersebut, namun memastikan akan mengevaluasi reaksi Bellingham.

“Saya melihat ia tidak senang, tetapi kami tidak boleh terlalu membesarkan ini. Keputusan telah dibuat, dan sebagai pemain Anda harus menerimanya,” ujar Tuchel.

Ia menambahkan bahwa Rogers juga punya alasan untuk tidak senang karena tidak menjadi starter, terlebih ia sedang berada dalam performa bagus dan baru diberi istirahat setelah memainkan banyak menit di level klub.

Stephen Warnock, mantan bek Inggris, bahkan menyebut Bellingham tampak “marah besar”. Namun, ia memuji sang gelandang karena tetap menghormati fans dan pelatih dengan menyalami Tuchel sebelum duduk di bangku cadangan.

Respons Skor dan Standar Tim

Bellingham adalah satu dari tujuh perubahan dalam susunan pemain Inggris. Ia tampil mengesankan sepanjang laga, berkontribusi dalam serangan sekaligus membantu fase pertahanan.

Namun, beberapa momen kurang rapi diperlihatkan Bellingham, termasuk kehilangan bola di area berbahaya. Menurut Conor Coady, yang menjadi rekan setimnya di Piala Dunia 2022, Bellingham mungkin sedang mencoba membayar ketertinggalan jam terbang setelah absen dalam pemusatan latihan sebelumnya.

Tuchel pun menegaskan bahwa standar perilaku harus tetap dipegang semua pemain, tak peduli bagaimana performa mereka. “Kami menjunjung komitmen satu sama lain dan rasa hormat dalam tim. Kami tidak akan mengubah keputusan hanya karena seseorang melambaikan tangan,” tegasnya.

Rasa Frustrasi yang Dapat Dimaklumi

Meski menuai sorotan, beberapa analis menyebut kemarahan Bellingham adalah sesuatu yang manusiawi. Ia adalah pemain muda dengan ambisi besar, ingin bermain di setiap menit permainan, terlebih mendekati Piala Dunia 2026.

Warnock menyebut bahwa para pemain seperti Dan Burn dan Phil Foden tampak mendekati Bellingham untuk menenangkannya. “Mereka sepertinya berkata ‘jangan lakukan hal bodoh’. Semua mengerti ia kesal, tapi keputusan ini untuk kebaikan tim,” ujarnya.

Akhirnya Mengerti Keputusan Pelatih

Coady percaya bahwa setelah emosi mereda, Bellingham akan memahami alasan Tuchel. Selain potensi skorsing, Rogers juga sedang dalam kondisi terbaik dan menjadi pilihan rasional untuk menit akhir laga.

“Ketika semuanya dingin, Jude akan tahu itu keputusan yang tepat,” kata Coady.

Pada akhirnya, insiden ini menjadi pengingat bahwa meski pemain muda seperti Bellingham memiliki ambisi tinggi, rasa hormat dan profesionalisme tetap menjadi fondasi utama dalam tim yang ingin memenangkan turnamen besar seperti Piala Dunia.

Iklan
Iklan