Logo

Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Pelatih Eropa Selalu Dianggap Pilihan Terbaik untuk Timnas Indonesia

Yusril Fahmi
Yusril Fahmi
4 November 20250
Terungkap Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Pelatih Eropa Selalu Dianggap Pilihan Terbaik Untuk Timnas Indonesia

source: Tempo

Iklan

PSSI tengah menyeleksi pelatih baru untuk Timnas Indonesia, dan pilihan pelatih asal Eropa kembali mengemuka sebagai opsi utama. Pengamat menilai nama dari Benua Biru memiliki keunggulan, asalkan memenuhi beberapa syarat teknis dan kultural.

Menurut pengamat sepak bola nasional Kesit Budi Handoyo, PSSI butuh arsitek yang punya karakter kuat, disiplin, serta wawasan soal sepak bola Asia. Keseluruhan kriteria itu dianggap penting agar keputusan menunjuk pelatih tidak sekadar bersifat jangka pendek.

Mengapa Pelatih Eropa Masih Dianggap Tepat

Kesit menegaskan federasi harus berhati-hati dalam memilih pelatih karena keputusan ini berpengaruh pada pembangunan tim jangka panjang. Faktor karakter, rekam jejak, dan pemahaman taktik jadi sorotan utama.

“Kita butuh pelatih yang kuat. Pelatih yang punya karakter dan kedisiplinannya kuat. Kemudian, pelatih baru juga harus punya wawasan sepak bolanya, terutama mengenal lebih jauh sepak bola Asia,” ujar Kesit, dikutip dari acara Dua Sisi di kanal YouTube.

Keunggulan Pelatih Belanda

Kesit menyebut pelatih Belanda tetap masuk radar karena beberapa alasan praktis. Salah satunya soal komunikasi dengan pemain naturalisasi yang kebanyakan berakar dari Belanda.

“Saya lebih cenderung pelatih dari Eropa. Kalau mau dari Belanda lagi sebetulnya tidak masalah. Kalau dari Belanda, ada beberapa nama yang masih bisa dipertimbangkan, salah satunya Bert van Marwijk,” kata Kesit.

Ia menambahkan pengalaman Van Marwijk di kawasan Asia menjadi nilai tambah, meski usia sang pelatih sudah di atas 70 tahun. Van Marwijk pernah membesut Timnas Arab Saudi dan Australia, sehingga dinilai memahami karakter sepak bola di wilayah tersebut.

Alternatif Dari Jerman dan Spanyol

Selain Belanda, Kesit menilai pelatih dari Jerman dan Spanyol juga layak dipertimbangkan. Namun, yang terpenting adalah kemampuan adaptasi terhadap konteks Asia dan profil pemain Indonesia.

“Pelatih dari Jerman dan Spanyol saat ini juga okelah. Saya menganggap bahwa dari Eropa masih sangat dibutuhkan. Kalau memilih dari Belanda, karena kan pemain-pemain kita kebanyakan dari Belanda,” ujar Kesit.

Ia menambahkan bahwa pelatih Belanda dinilai lebih mudah menjalin komunikasi dan membentuk karakter pemain yang besar di sana sejak usia muda.

Nama-Nama yang Muncul

Belakangan, muncul kabar seorang agen menawarkan tiga nama pelatih asal Spanyol kepada PSSI: Roberto Donadoni, Juan Carlos Osorio, dan Oscar Garcia. Ketiga nama itu disebut sebagai opsi yang dapat dievaluasi lebih lanjut.

  • Bert van Marwijk (Belanda)
  • Roberto Donadoni (Spanyol)
  • Juan Carlos Osorio (Spanyol)
  • Oscar Garcia (Spanyol)

Pertimbangan Untuk Kandidat Berlabel Bintang

Kesit juga menyinggung soal figur populer seperti Xavi Hernandez. Meski memiliki reputasi sebagai pemain besar, Xavi dinilai kurang ideal jika belum memiliki pengalaman menukangi tim nasional.

“Xavi Hernandez? Masalahnya dia belum pernah menangani tim nasional,” ujar Kesit. Ia mengingatkan risiko mengulang kesalahan pemilihan pelatih berlabel nama besar namun minim pengalaman internasional, seperti kasus sebelumnya ketika menunjuk Patrick Kluivert.

Diskusi mengenai kriteria dan kandidat pelatih sekarang berlangsung di internal PSSI, sementara publik dan pengamat terus mengamati keputusan yang diharapkan bersifat strategis dan berjangka panjang.

Iklan
Iklan