SUV Listrik Xiaomi YU7 Pecahkan Rekor Penjualan, Kalahkan Dominasi Tesla Model Y di China

Pasar kendaraan listrik (EV) di China kembali bergejolak dengan kehadiran pendatang baru yang mencuri perhatian. Xiaomi, raksasa teknologi yang baru saja merambah industri otomotif, berhasil mencatatkan pencapaian signifikan melalui SUV listrik andalannya, YU7.

Pada Oktober 2025, Xiaomi YU7 sukses melampaui penjualan domestik Tesla Model Y, menandai momentum penting bagi Xiaomi di segmen EV yang semakin kompetitif.

Keberhasilan ini bukan sekadar angka, melainkan indikasi kuat pergeseran preferensi konsumen di China. YU7 tidak hanya menantang dominasi Model Y, tetapi juga menegaskan ambisi Xiaomi sebagai pemain serius yang mampu bersaing dengan merek global dalam menghadirkan inovasi dan personalisasi di pasar mobil listrik.

Dominasi Penjualan YU7 Ungguli Model Y di Pasar Domestik

Berdasarkan data resmi Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) yang dirilis pada 10 November 2025, Xiaomi membukukan total 48.654 penjualan kendaraan energi baru di China pada Oktober lalu. Dari jumlah tersebut, 33.662 unit merupakan model YU7, menjadikannya bintang penjualan dan berhasil mengungguli sedan SU7.

Sebagai perbandingan, Tesla mengirimkan sekitar 61.500 unit Model Y pada bulan yang sama. Namun, 35.400 unit di antaranya dikapalkan ke pasar luar negeri, sehingga penjualan Model Y di pasar domestik China hanya mencapai sekitar 26.100 unit. Angka ini menunjukkan bahwa YU7 melampaui penjualan Model Y di China dengan selisih lebih dari 7.000 unit.

Sejak pengiriman pertama YU7 dimulai pada Juli 2025, Xiaomi diperkirakan telah mengirimkan sekitar 70.000 unit SUV ini. Kecepatan pertumbuhan ini mencerminkan antusiasme tinggi dari konsumen domestik terhadap YU7, bahkan mendekati target 100.000 unit.

Layanan Personalisasi ala Xiaomi

Menanggapi kesuksesan penjualan SUV ini, Xiaomi memperkenalkan Layanan Kustomisasi (Customization Service) pada ajang Guangzhou Auto Show 2025. SUV YU7 Max berwarna Crystal Purple dipamerkan sebagai simbol peluncuran layanan baru ini.

Layanan ini memungkinkan pembeli memilih lebih dari 100 pilihan warna cat unik, menyerupai program “Paint to Sample” milik Porsche. Harga khusus untuk cat eksklusif ini dimulai dari 11.000 yuan (sekitar Rp25.500.000). Selain itu, pembeli dapat memilih pelek alloy khusus serta kaliper rem Brembo berwarna untuk sentuhan personal tambahan.

Bagi pelanggan yang menginginkan kemewahan ekstra, Xiaomi juga menawarkan emblem emas 24 karat, emblem hitam-putih, atau versi serat karbon berlapis emas, memperkuat kesan premium dan eksklusif bagi SUV listrik ini.

YU7 tersedia dalam beberapa varian performa. Versi motor tunggal menggunakan penggerak roda belakang dengan tenaga 315 hp (235 kW) dan torsi 528 Nm, ditopang baterai berkapasitas 96,3 kWh.

Xiaomi juga menawarkan varian dual-motor dengan tenaga 489 hp (365 kW) dan versi lebih bertenaga 681 hp (508 kW). Seluruh lini YU7 dilengkapi dengan Xiaomi HyperEngine V6s Plus yang ditingkatkan, mampu mencapai putaran maksimal hingga 22.000 rpm.

Xiaomi berencana menghadirkan versi YU7 yang lebih kuat lagi di masa depan, meskipun detail spesifik mengenai kemampuan varian tersebut belum diungkap.

Strategi Xiaomi Tantang Pendekatan Tesla

Strategi kustomisasi Xiaomi menjadi kontras jelas dengan pendekatan Tesla, yang cenderung menawarkan pilihan warna dan trim terbatas demi efisiensi produksi dan margin keuntungan yang lebih besar.

Dengan langkah ini, Xiaomi mencoba menarik konsumen yang menginginkan kendaraan listrik bukan hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai pernyataan gaya dan personalisasi. Dengan penjualan yang terus meningkat dan layanan kustomisasi yang unik, YU7 menunjukkan bahwa Xiaomi bukan sekadar pemain baru di pasar EV, melainkan kompetitor serius yang mampu menantang dominasi Tesla di China.