Supercar Listrik Pertama Ferrari Akan Meluncur 2026, Apa yang Kita Tahu Sejauh ini?
Ferrari bersiap membuka babak baru dalam sejarah panjangnya. Pabrikan asal Maranello itu mengumumkan akan meluncurkan supercar listrik pertama pada 2026. Langkah ini menjadi simbol pergeseran besar, mengingat Ferrari selama ini identik dengan raungan mesin V12.
Model tersebut dijadwalkan diperkenalkan ke publik pada awal 2026 dan diproduksi massal di fasilitas baru Ferrari di Maranello. Bahkan, Ferrari menyiapkan lintasan uji khusus bernama e-Vortex yang difokuskan untuk pengembangan kendaraan listrik.
CEO Ferrari, Benedetto Vigna, menegaskan proyek ini bukan sekadar eksperimen, melainkan visi masa depan perusahaan. “Ferrari akan tetap menghadirkan emosi, performa, dan teknologi dalam setiap model, termasuk mobil listrik,” ujarnya.
Ferrari Melangkah ke Dunia EV
Peralihan Ferrari ke mobil listrik menunjukkan bahwa tren EV kini mencakup seluruh segmen, termasuk supercar. Ferrari mengklaim ingin mempertahankan karakter berkendara khasnya meski tanpa suara mesin tradisional.
Perusahaan menegaskan pengembangan platform EV khusus untuk menjaga pengalaman berkendara yang setara dengan supercar bermesin bensin. Filosofi yang dipegang adalah bahwa kesunyian tidak harus mengurangi getaran emosi, atau seperti yang disinggung Ferrari, Emotion over silence.

Foto-foto uji jalan yang beredar menampilkan sosok misterius dengan proporsi berbeda dari supercar Ferrari tradisional. Bentuknya terlihat sedikit lebih tinggi, mirip versi modifikasi Maserati Levante dengan wajah bergaya Ferrari Roma.
Sumber menyebutkan model ini kemungkinan memiliki empat kursi, sehingga menawarkan fungsi lebih luas tanpa mengorbankan tampilan sporty.
Jejak Elektrifikasi Ferrari
Ferrari bukan pendatang baru dalam soal elektrifikasi. Jejaknya dimulai sejak LaFerrari (2013) dan LaFerrari Aperta (2016) yang mengombinasikan mesin V12 dengan teknologi hybrid.
- LaFerrari (2013) dan LaFerrari Aperta (2016): perpaduan V12 dan sistem hybrid.
- SF90 Stradale dan SF90 Spider: plug-in hybrid dengan mesin V8 twin-turbo dan tiga motor listrik, total output 986 hp.
- 296 GTB dan 296 GTS (2022): kombinasi mesin V6 dan motor listrik, menghasilkan sekitar 819 hp.
Pengalaman panjang dengan teknologi hybrid menjadi basis Ferrari saat merancang mobil listrik full EV, baik dari sisi performa maupun rekayasa sistem penggerak listrik.
Siap Tantang Segmen Supercar Listrik
Jika berjalan sesuai rencana, peluncuran 2026 akan menempatkan Ferrari bersaing langsung dengan deretan supercar listrik dari merek lain, antara lain Maserati GranTurismo Folgore, Rolls-Royce Spectre, dan Rimac Nevera.
Meski datang belakangan ke arena EV, Ferrari mengandalkan strategi matang untuk memastikan mobil listriknya tetap memancarkan emosi dan performa yang menjadi ciri khas rumah balap Maranello.