Selisih Nyaris 8 Kali, Ini Bukti Mobil Listrik Lebih Hemat dari Mobil Bensin
Harga mobil listrik yang kian terjangkau bukan lagi alasan tunggal orang beralih dari mobil bensin. Data simulasi terbaru menunjukkan faktor biaya kepemilikan dan operasional membuat peralihan itu semakin jelas — dalam lima tahun, total biaya mobil listrik bisa nyaris delapan kali lebih murah dibandingkan mobil bensin.
Temuan ini merefleksikan perubahan perilaku konsumen otomotif Indonesia pada 2025. Model seperti Wuling Air EV tidak hanya menjanjikan teknologi yang ramah lingkungan, tetapi juga efisiensi biaya yang signifikan, terutama saat harga bahan bakar terus meningkat.
Biaya Servis Lebih Ringan
Salah satu keuntungan utama mobil listrik adalah ongkos perawatan yang lebih rendah. Untuk model seperti Wuling Air EV, estimasi biaya servis rutin tahunan sekitar Rp500.000.
Mobil bensin sekelas seperti Toyota Avanza atau Honda Jazz membutuhkan perawatan lebih intensif. Biaya servis tahunan diperkirakan mencapai Rp3.000.000, belum termasuk penggantian komponen berkala seperti kampas rem, busi, dan filter.
Biaya Energi: Listrik Vs Bensin
Penggunaan harian di perkotaan dengan jarak rata-rata 20 km per hari menunjukkan konsumsi energi mobil listrik jauh lebih hemat. Pengisian daya di rumah diperkirakan menghabiskan sekitar Rp1.200.000 per tahun.
Bandingkan dengan mobil bensin yang bisa menghabiskan sekitar Rp12.000.000 per tahun untuk bahan bakar, angka yang sensitif terhadap kenaikan harga BBM. Dalam proyeksi lima tahun, keseluruhan biaya operasional mobil listrik hanya sekitar Rp8 juta, sementara mobil bensin dapat menembus lebih dari Rp60 juta.
Garansi Baterai Kurangi Risiko Besar
Meskipun hemat dalam operasional, mobil listrik memiliki potensi biaya besar jika baterai perlu diganti. Perkiraan penggantian baterai untuk model kecil seperti Air EV mencapai Rp70 juta–Rp90 juta.
Namun, beberapa pabrikan, termasuk Wuling dan Hyundai, memberikan garansi baterai delapan tahun atau hingga 160.000 km. Garansi ini menurunkan risiko pembeli unit bekas, khususnya untuk kendaraan berusia di bawah tiga tahun.
Dukungan Pajak Daerah
Dari sisi kebijakan, pemerintah daerah memberi insentif untuk kendaraan listrik. Di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, pemilik mobil listrik dapat menikmati potongan pajak kendaraan hingga 90 persen.
Sementara itu, mobil bensin masih dikenai tarif pajak penuh berdasarkan kapasitas mesin dan usia kendaraan. Insentif pajak ini memperkuat argumen ekonomis untuk memilih mobil listrik untuk penggunaan jangka panjang.
Simulasi Biaya Kepemilikan 5 Tahun (Perkiraan 2025)
| Komponen Biaya | Mobil Listrik (Wuling Air EV) | Mobil Bensin (Toyota Avanza) |
|---|---|---|
| Servis Rutin Tahunan | Rp500.000 | Rp3.000.000 |
| Biaya Energi (Listrik/BBM) per Tahun | Rp1.200.000 | Rp12.000.000 |
| Total Biaya 5 Tahun | Rp8.500.000 | Rp60.000.000+ |
| Potongan Pajak Kendaraan | Hingga 90% | Tidak Ada |
| Risiko Komponen Utama (Baterai/Mesin) | Garansi 8 Tahun | Tidak Bergaransi Penuh |
Sumber: Simulasi internal berdasarkan rata-rata biaya kepemilikan kendaraan di Indonesia tahun 2025.