Selebrasi Lepas Jersey Richarlison Berujung Sial, Tottenham Gagal Menang Atas MU
Euforia Richarlison berubah menjadi kesedihan mendalam setelah Tottenham Hotspur gagal mempertahankan keunggulan atas Manchester United. Dalam laga pekan ke-11 Liga Inggris 2025/2026 di Tottenham Hotspur Stadium, Sabtu (8/11/2025) malam WIB, Spurs hanya mampu bermain imbang 2-2 meski sempat unggul di menit-menit akhir.
Momen paling emosional terjadi ketika Richarlison mencetak gol yang sempat membuat Tottenham berbalik unggul 2-1. Dengan luapan emosi yang besar, penyerang asal Brasil itu melepas bajunya dan berlari ke arah tribun suporter, menandai seolah-olah kemenangan sudah di tangan.
Namun, selebrasi yang penuh gairah itu justru berujung pahit. Beberapa menit kemudian, Manchester United menyamakan kedudukan lewat sundulan Matthijs de Ligt di masa injury time. Gol tersebut memupus harapan Spurs untuk meraih tiga poin, dan sekali lagi, nasib buruk menghantui Richarlison usai selebrasi euforik tanpa baju.
Kutukan yang Terulang
Ini bukan kali pertama selebrasi emosional Richarlison berujung antiklimaks. Dua tahun lalu, kejadian serupa pernah menimpa dirinya saat melawan Liverpool. Kala itu, ia mencetak gol penyeimbang 3-3 di menit akhir dan merayakannya dengan membuka baju, namun Diogo Jota memastikan kemenangan The Reds beberapa detik kemudian.
Kini, sejarah kembali berulang. Ekspresi gembira Richarlison yang seolah menebus performa buruknya berubah menjadi kecewa mendalam hanya dalam hitungan menit. Wajahnya yang semula penuh semangat langsung muram setelah de Ligt menanduk bola ke gawang Guglielmo Vicario.
Momen ini bahkan membuat para pendukung Spurs di stadion terdiam. Mereka yang sempat bersorak kegirangan kini hanya bisa menatap ke lapangan dengan wajah tak percaya. “Euforia lalu patah hati” tampaknya menjadi kisah yang akrab bagi Richarlison di Liga Inggris.
Dari Penebusan ke Rasa Frustrasi
Gol ke gawang Manchester United sebenarnya menjadi momen penting bagi Richarlison. Ia sempat menjadi sasaran kritik pedas setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Copenhagen di ajang Eropa.
Sebelum mencetak gol, ia juga sempat menyia-nyiakan peluang emas di babak pertama. Namun, ketika umpan silang Mathys Tel datang di menit ke-91, Richarlison sukses menanduk bola melewati kiper Maarten Lammens dan seisi stadion pun bergemuruh.
Tangisan bahagia dan pelukan rekan setim menunjukkan betapa pentingnya gol tersebut bagi dirinya secara emosional. Sayangnya, tak sampai lima menit kemudian, semua kebahagiaan itu sirna. Sundulan de Ligt memaksa laga berakhir imbang 2-2, sekaligus menghapus momen penebusan yang baru saja tercipta.
Pembelajaran bagi Tottenham dan Richarlison
Kegagalan Tottenham mempertahankan keunggulan menunjukkan bahwa mereka masih memiliki masalah dalam menjaga fokus hingga akhir pertandingan. Sementara bagi Richarlison, insiden ini menjadi pelajaran pahit bahwa perayaan terlalu dini bisa berbalik menjadi bumerang.
Pelatih Thomas Frank kabarnya tetap memberikan dukungan kepada sang striker. Ia menilai semangat yang ditunjukkan Richarlison adalah hal positif, meski hasil akhirnya mengecewakan. “Saya senang dia mencetak gol, tapi sepak bola mengajarkan kita untuk tetap tenang sampai peluit akhir,” ujar Frank seusai laga.
Kisah ini menambah daftar panjang momen pahit Richarlison di Liga Inggris di mana kegembiraan sering kali berubah menjadi kesedihan hanya dalam hitungan detik.