Samsung Pecahkan Rekor Industri Chip: Exynos 2600 Jadi Prosesor 2nm Pertama, Gunakan GPU Internal dan Tinggalkan AMD
Samsung secara resmi telah meluncurkan Exynos 2600, prosesor aplikasi seluler (AP) pertama di dunia yang dibangun di atas proses fabrikasi 2 nanometer (nm) Gate-All-Around (GAA). Pengumuman ini menandai pencapaian signifikan bagi raksasa teknologi Korea Selatan tersebut dalam perlombaan semikonduktor global, sekaligus menyoroti langkah strategisnya menuju kemandirian dalam pengembangan unit pemrosesan grafis (GPU) melalui desain mandiri Xclipse 960.
Chipset canggih ini dijadwalkan akan debut pada seri ponsel pintar Galaxy S26 yang akan meluncur pada awal tahun 2026, kemungkinan pada acara “Galaxy Unpacked 2026” di Amerika Serikat pada akhir Februari mendatang. Exynos 2600 diposisikan sebagai fondasi penting bagi Samsung untuk memperkuat posisinya di pasar AP kelas atas, khususnya untuk perangkat dengan kemampuan kecerdasan buatan (AI) on-device yang semakin meningkat.
Terobosan Teknologi 2nm GAA dan Keunggulan Manufaktur
Exynos 2600 menjadi yang terdepan dalam adopsi proses 2nm GAA, sebuah teknologi yang diharapkan menawarkan efisiensi daya 25% lebih tinggi, peningkatan kinerja 12%, dan pengurangan area cetakan 5% dibandingkan dengan chip 3nm generasi kedua Samsung. Proses GAA, yang sebelumnya telah digunakan Samsung pada node 3nm-nya, memberikan keunggulan dalam meminimalkan kebocoran arus dan meningkatkan efisiensi daya dibandingkan desain FinFET tradisional.
Produksi massal Exynos 2600 telah dimulai, dengan perkiraan tingkat hasil (yield rate) sekitar 50% hingga 60%, yang dianggap cukup layak untuk produksi komersial. Meskipun tingkat yield TSMC untuk 2nm dilaporkan lebih tinggi, Samsung berpotensi mengungguli TSMC dalam menghadirkan chip 2nm ke pasar komersial. Keberhasilan ini menjadi sangat krusial mengingat dominasi TSMC di industri manufaktur chip, dengan Samsung berupaya merebut pangsa pasar yang lebih besar.
Kemandirian GPU dan Transisi dari Ketergantungan AMD
Salah satu fitur paling menonjol dari Exynos 2600 adalah GPU Xclipse 960 yang dirancang secara independen oleh Samsung. Meskipun arsitektur dasar GPU ini masih mengadopsi teknologi RDNA4 dari AMD, Samsung telah mengambil alih seluruh proses pengembangan dan desain GPU secara in-house. Langkah ini merupakan fase transisi penting bagi Samsung untuk mengurangi ketergantungannya pada arsitektur berbasis AMD, sebuah strategi yang telah dimulai sejak Samsung merekrut insinyur GPU berpengalaman pada tahun 2023.
Kemandirian dalam desain GPU akan memungkinkan Samsung untuk memangkas biaya lisensi dan mendapatkan kendali penuh atas inovasi perangkat kerasnya, mengoptimalkan kinerja AI on-device, dan memperluas teknologi ini ke berbagai aplikasi di luar smartphone, seperti kacamata pintar, perangkat mobil otonom, hingga robotika. Samsung berencana untuk mengimplementasikan arsitektur GPU yang sepenuhnya kustom dan mandiri, tanpa bantuan arsitektur AMD sama sekali, mulai dari chip Exynos 2800 yang dijadwalkan rilis pada tahun 2027.
Peningkatan Performa dan Tantangan ke Depan
Exynos 2600 hadir dengan peningkatan performa yang signifikan. Chipset ini menampilkan CPU 10-inti berbasis arsitektur Arm v9.3, diklaim memberikan peningkatan kinerja CPU hingga 39% dibandingkan pendahulunya, Exynos 2500.
Unit Pemrosesan Saraf (NPU) yang lebih bertenaga juga meningkatkan kinerja AI generatif hingga 113%, memungkinkan eksekusi model AI on-device yang lebih besar dan beragam. Untuk sektor grafis, GPU Xclipse 960 menawarkan peningkatan kinerja ray-tracing hingga 50% dan kinerja komputasi dua kali lipat.
Mengatasi masalah panas yang sering melanda chip Exynos sebelumnya, Samsung memperkenalkan teknologi Heat Path Block (HPB) pada Exynos 2600. Desain HPB, yang menggunakan material High-k EMC, bertujuan untuk meningkatkan pembuangan panas hingga 16% dan mempertahankan kinerja puncak lebih lama di bawah beban kerja berat.
Meskipun demikian, Samsung masih menghadapi tantangan dalam hal tingkat produksi (yield) dan persaingan ketat dari pemain utama seperti Qualcomm, yang akan menggunakan chip 3nm Snapdragon 8 Elite Gen 5 pada Galaxy S26 Ultra secara eksklusif.