Ruben Amorim Beberkan Update Cedera Matheus Cunha dan Krisis Penyerang Manchester United

Sumber: Twitter/@ManUtd)
Manchester United dipastikan tanpa penyerang andalan Matheus Cunha saat menghadapi Crystal Palace dalam lanjutan Liga Inggris akhir pekan ini. Konfirmasi dari manajer Ruben Amorim ini memperparah krisis lini serang Setan Merah yang sebelumnya telah kehilangan Benjamin Sesko akibat cedera lutut.
Situasi ini menyoroti rapuhnya kedalaman skuat United di sektor depan, terutama setelah kekalahan memalukan dari Everton. Amorim, dalam konferensi pers pada Jumat (29/11) waktu setempat, menyatakan bahwa Cunha tidak akan siap untuk laga hari Minggu (1/12).
Namun, ia memberikan sedikit harapan dengan menyebut bahwa penyerang asal Brasil itu berpotensi kembali untuk pertandingan berikutnya melawan West Ham pada Kamis (5/12). Absennya dua striker utama ini menjadi tantangan serius bagi Amorim untuk meracik strategi penyerangan di tengah performa tim yang belum stabil, terdampar di posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris.
Dilema Lini Depan dan Dampak Kekalahan Everton
Kondisi cedera Matheus Cunha bermula dari benturan dalam sesi latihan pekan lalu, sesaat sebelum pertandingan melawan Everton. Meski awalnya digambarkan sebagai “tidak serius”, insiden tersebut cukup parah hingga memaksa Cunha absen dalam kekalahan 0-1 dari Everton pada Senin (25/11). Sumber-sumber internal menyebut bahwa Cunha harus menjalani protokol gegar otak, yang menghalangi partisipasinya.
Ketiadaan Cunha dan Benjamin Sesko sangat terasa dalam pertandingan melawan Everton. Manchester United, yang bermain dengan keunggulan satu pemain selama 77 menit setelah Idrissa Gueye diusir keluar lapangan, gagal mencetak gol meski melepaskan 25 tembakan dan menguasai 69% bola. Kekalahan ini menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah Liga Primer United kalah di kandang dari tim yang bermain dengan 10 orang sejak menit awal.
Benjamin Sesko sendiri telah menepi sejak mengalami cedera lutut dalam pertandingan imbang 2-2 melawan Tottenham Hotspur sebelum jeda internasional. Penyerang Slovenia berusia 22 tahun itu diperkirakan akan absen selama kurang lebih satu bulan, dengan target kembali pada bulan Desember. Adaptasinya di sepak bola Inggris juga belum mulus, dengan hanya mencetak dua gol dari 12 penampilan untuk United musim ini.
Pencarian Solusi dan Target Transfer
Dengan absennya Cunha dan Sesko, Ruben Amorim terpaksa mengandalkan Joshua Zirkzee sebagai starter di lini depan saat melawan Everton. Namun, Amorim sendiri sebelumnya pernah menyatakan bahwa ia melihat Zirkzee lebih sebagai pemain nomor 10 yang beroperasi di antara lini, bukan sebagai striker murni. Hal ini mengindikasikan bahwa Man United masih kekurangan opsi penyerang tengah yang sesuai dengan filosofi permainan sang manajer.
Krisis ini memicu spekulasi mengenai target transfer Manchester United. Beberapa nama telah muncul dalam radar klub. Salah satunya adalah striker Borussia Dortmund, Serhou Guirassy, yang memiliki klausul rilis £44 juta. Namun, ada kekhawatiran karena Guirassy akan berusia 30 tahun Maret mendatang, di luar profil usia 25-26 tahun yang menjadi kebijakan rekrutmen tidak resmi INEOS, pemilik sebagian saham klub.
Mantan bek Arsenal, Bacary Sagna, juga menyarankan Manchester United untuk merekrut striker Crystal Palace, Jean-Philippe Mateta. Sagna berpendapat bahwa Mateta, yang berusia 28 tahun dan memiliki pengalaman di Liga Primer, akan membawa karakteristik ‘nomor 9’ yang tinggi, mampu menahan bola, dan menyelesaikan umpan silang, sesuatu yang tidak dimiliki oleh Sesko maupun Zirkzee. Mateta telah menunjukkan performa produktif di Palace dan kontraknya akan berakhir pada Juni 2027.
Kondisi Pemain Lain dan Tekanan Terhadap Amorim
Selain Cunha dan Sesko, Manchester United juga akan bermain tanpa bek Harry Maguire yang masih dalam tahap pemulihan cedera hamstring yang didapatnya saat melawan Tottenham. Kabar baiknya, bek Lisandro Martínez berpotensi kembali memperkuat tim setelah absen panjang akibat cedera ACL.
Amorim mengakui bahwa pekan setelah kekalahan dari Everton sangat “sulit” dan “frustrasi”. Ia menekankan pentingnya tim untuk terus berproses dan bangkit di pertandingan berikutnya. Dengan posisi ke-10 di liga dan tanpa kemenangan dalam lebih dari sebulan, tekanan terhadap Ruben Amorim dan skuatnya semakin meningkat.
Performa tandang tim juga menjadi sorotan, dengan hanya satu kemenangan dari 11 laga tandang terakhir. Laga kontra Crystal Palace di Selhurst Park akan menjadi ujian berat lainnya bagi Manchester United untuk keluar dari krisis ini.
