Logo

Rodri Masih Berjuang Bangkit dari Cedera Demi Kembali ke Level Tertingginya

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
1 November 20250
Rodri Masih Berjuang Bangkit Dari Cedera Demi Kembali Ke Level Tertingginya

Sumber: Getty Images

Iklan

Lebih dari setahun sejak cedera lutut yang dideritanya, Rodri masih berjuang untuk kembali ke performa terbaik bersama Manchester City. Pemain asal Spanyol itu menjadi topik rutin dalam setiap konferensi pers Pep Guardiola, yang selalu ditanya soal perkembangan kondisi sang gelandang andalannya.

Guardiola menegaskan bahwa Rodri belum sepenuhnya siap bermain meski telah mulai berlatih bersama skuad utama. “Rodri sudah membaik, tapi belum siap tampil di laga kompetitif,” ujar Guardiola di pusat latihan City, Selasa lalu.

Cedera itu terjadi dalam laga melawan Arsenal pada September 2024. Rodri mengalami kerusakan ligamen anterior lutut, cedera serius yang membuatnya harus naik meja operasi dan menepi selama berbulan-bulan.

Setelah menjalani masa rehabilitasi intensif, ia sempat tampil kembali di akhir musim 2024/25, termasuk di Piala Dunia Antarklub 2025, namun masalah kebugaran terus menghambat stabilitas performanya.

Proses Pemulihan yang Tak Mudah

Meski sudah kembali ke lapangan, perjalanan Rodri untuk pulih total masih jauh dari kata selesai. Ia sempat mengalami beberapa kambuhan cedera, termasuk nyeri lutut saat menghadapi Al Hilal dan masalah hamstring ketika melawan Brentford pada Oktober 2025.

Guardiola menilai bahwa proses pemulihan pemain dengan riwayat cedera berat seperti ini tidak boleh terburu-buru. “Kami tahu seberapa penting Rodri bagi tim, tapi kami juga tahu risiko memaksanya bermain terlalu cepat,” ucap pelatih asal Spanyol itu.

Rodri merupakan pemenang Ballon d’Or 2024, dan perannya di lini tengah Manchester City tak tergantikan. Namun, Guardiola sadar bahwa untuk mengembalikan Rodri ke level terbaiknya, butuh kesabaran dan kehati-hatian.

Beratnya Rehabilitasi Fisik dan Mental

Proses pemulihan cedera ligamen anterior lutut tidak hanya menguras fisik, tapi juga mental. Ben Thornley, mantan pemain Manchester United yang mengalami cedera serupa, menggambarkan betapa sulitnya masa rehabilitasi tersebut.

“Selama pemulihan, kamu sering sendirian di gym, mendengar rekan-rekanmu berlatih di lapangan. Itu sangat berat secara mental,” ungkapnya kepada ESPN.

Hal senada disampaikan Colin Lewin, mantan kepala layanan medis Arsenal. Ia menilai setiap pemain memiliki kecepatan pemulihan berbeda. “Tahap akhir rehabilitasi justru yang paling menantang. Secara medis mereka pulih, tapi mental dan rasa percaya diri sering kali belum sepenuhnya kembali,” ujarnya.

Lewin menegaskan, dibutuhkan waktu berbulan-bulan bagi seorang pemain untuk merasa “normal” lagi di lapangan. “Rasa percaya diri, ritme permainan, dan kepercayaan terhadap tubuh sendiri tidak kembali begitu saja setelah operasi,” tambahnya.

Tantangan di Lapangan dan Dalam Pikiran

Sejak bergabung dari Atletico Madrid pada 2019, Rodri hampir selalu menjadi pilihan utama Guardiola. Dalam lima musim pertama, ia tampil di lebih dari 170 laga Liga Inggris bukti konsistensi luar biasa. Namun musim ini, ia baru mencatat 293 menit bermain, hanya sekitar 36 persen dari total waktu tempur Manchester City dalam sembilan laga.

Guardiola sempat memainkannya tiga kali dalam sepekan melawan Manchester United, Napoli, dan Arsenal, tetapi kemudian Rodri kembali absen. Dalam laga kontra Monaco, ia bahkan harus ditarik keluar lebih awal.

Menurut Lewin, aspek mental memainkan peran besar dalam kasus seperti ini. “Rasa takut untuk cedera lagi selalu ada di kepala pemain, terutama ketika menghadapi tekel keras pertama setelah pulih,” katanya.

Thornley menambahkan, “Secara fisik kamu bisa pulih, tapi secara mental, butuh waktu untuk benar-benar merasa aman kembali. Itu bukan proses semalam.”

Keyakinan dari Guardiola

Manchester City kini memiliki kedalaman skuad yang lebih baik dengan kehadiran Nico González dan kembalinya Mateo Kovačić, namun kehilangan Rodri tetap terasa besar. Ia adalah pengatur tempo, pelindung pertahanan, dan pemecah kebuntuan dalam transisi permainan.

Guardiola sadar, mengembalikan Rodri ke performa terbaik membutuhkan waktu lebih dari sekadar kesembuhan medis. “Rodri adalah pemain luar biasa. Tapi ini bukan soal enam atau delapan bulan. Butuh satu musim penuh untuk memulihkan ritme dan rasa percaya dirinya,” kata Pep.

Ia juga menegaskan bahwa target sebenarnya bukan hanya membuat Rodri kembali bermain, tapi mengembalikan dominasi dan pengaruhnya di lini tengah seperti sebelum cedera. “Saya yakin dia akan kembali jadi Rodri yang sesungguhnya musim depan. Musim ini, yang terpenting adalah kesabaran.”

Menuju Titik Balik

Rodri kini berlatih penuh di Etihad Campus dan terus menjalani program individual dari tim medis City. Guardiola menutup dengan nada optimistis: “Normal jika tubuh berubah setelah setahun pemulihan. Yang penting, dia tetap bekerja keras dan percaya pada prosesnya. Cepat atau lambat, dia akan kembali ke level terbaik.”

Perjalanan panjang sang peraih Ballon d’Or itu memang belum berakhir. Namun, dengan disiplin dan dukungan penuh dari klub, kembalinya Rodri sebagai maestro lini tengah Manchester City tinggal menunggu waktu.

Iklan
Iklan