Logo

Real Madrid Resmi Umumkan Franco Mastantuono Alami Masalah Cedera Pubalgia

Mamet Janzuke
Mamet Janzuke
4 November 20250
Real Madrid Resmi Umumkan Franco Mastantuono Alami Masalah Cedera Pubalgia

Sumber: Getty Images Sport

Iklan

Real Madrid mendapat kabar kurang menyenangkan jelang laga besar melawan Liverpool di Liga Champions. Klub raksasa Spanyol itu mengonfirmasi bahwa gelandang muda mereka, Franco Mastantuono, didiagnosis mengalami Pubalgia, cedera kronis yang kerap menghantui para pesepak bola elit dunia.

Cedera ini membuat Mastantuono harus absen dari sesi latihan terakhir tim dan hampir dipastikan tidak akan tampil saat Los Blancos bertandang ke Anfield. Kabar tersebut diumumkan secara resmi oleh Real Madrid melalui laman klub pada Senin (4/11/2025).

“Setelah dilakukan tes medis terhadap Franco Mastantuono, pemain tersebut didiagnosis mengalami pubalgia. Proses pemulihannya akan terus dipantau oleh tim medis,” tulis pernyataan resmi klub.

Mastantuono, yang baru berusia 17 tahun, direkrut dari River Plate pada musim panas lalu dengan nilai transfer mencapai £38,5 juta. Ia digadang-gadang sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di sepak bola Amerika Selatan dan sudah mulai mendapat menit bermain di tim utama.

Cedera Kompleks dan Sulit Disembuhkan

Pubalgia bukan cedera yang asing di dunia sepak bola, tetapi penanganannya dikenal sangat rumit. Kondisi ini menimbulkan nyeri kronis pada bagian tulang kemaluan dan selangkangan akibat ketegangan otot yang berlebihan, terutama pada pemain yang sering melakukan gerakan eksplosif seperti menendang atau berlari cepat.

Mantan fisioterapis Barcelona, Lluis Puig, menjelaskan bahwa pubalgia tidak bisa dianggap sebagai cedera otot biasa. “Ini adalah cedera kompleks di area tempat berbagai otot bertemu,” ujarnya kepada SPORT.

“Tidak bisa disembuhkan hanya dalam sebulan. Pemain harus belajar hidup dengan kondisi ini, menjalani latihan pencegahan, dan melakukan kompensasi agar tetap bisa bermain di level tinggi,” lanjutnya.

Ahli traumatologi olahraga, Dr. Pedro Luis Ripoll, juga menyebut pubalgia sebagai cedera yang paling menyulitkan untuk disembuhkan secara total.

“Rasa sakitnya bisa mengurangi kemampuan pemain menendang atau bergerak hingga 50 persen. Mereka masih bisa tampil, tetapi performanya jelas menurun signifikan,” ungkap Ripoll kepada El Larguero.

Cedera yang Pernah Dialami Messi dan Yamal

Kasus pubalgia ini mengingatkan publik pada cedera serupa yang pernah dialami Lionel Messi dan Lamine Yamal. Messi, dalam wawancara dengan The Mirror, mengaku bahwa masa pemulihannya kala itu sangat melelahkan.

“Pubalgia itu rumit. Saya hanya bisa berlatih sedikit dan tidak bisa tampil di semua pertandingan. Dibutuhkan kesabaran dan manajemen latihan yang baik,” ujar sang legenda Argentina.

Meski bisa sembuh, pemain yang mengalami pubalgia sering kali harus mengatur ulang gaya bermain dan beban latihan agar tidak memicu kambuhnya rasa sakit.

Tantangan Besar Bagi Mastantuono

Cedera ini tentu menjadi ujian berat bagi Mastantuono yang baru mulai beradaptasi dengan kehidupan di Eropa dan sistem permainan Real Madrid. Ia sebelumnya tampil gemilang di tim junior dan sempat mencuri perhatian Carlo Ancelotti dalam beberapa laga awal musim.

Kini, tim medis Real Madrid akan memantau kondisinya secara ketat, dengan kemungkinan program rehabilitasi jangka panjang untuk menstabilkan otot-otot panggul dan selangkangan.

Los Blancos berharap proses pemulihan berjalan lancar, meski cedera pubalgia biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum pemain benar-benar pulih total.

Dengan jadwal padat di La Liga dan Liga Champions, absennya Mastantuono menjadi kehilangan penting bagi skuad muda Real Madrid. Namun, klub tetap optimistis sang pemain bisa kembali lebih kuat dan beradaptasi menghadapi cedera kronis yang kerap menghantui karier para bintang besar.

Iklan
Iklan