Logo

Ratusan Pelayat Antar Yaya Moektio ke Peristirahatan Terakhir, Sang Anak Ungkap Sifat Asli

Venicka Arlia Putriana
Venicka Arlia Putriana
11
Pelayat antar Yaya Moektio ke TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025).

Pelayat antar Yaya Moektio ke TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025). (Foto: Grid.ID/Ulfa Lutfia)

Iklan

Suasana haru menyelimuti Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Senin (8/12/2025). Ratusan pelayat, termasuk keluarga, kerabat, dan musisi lintas generasi, berkumpul untuk mengantar mantan drummer God Bless, Yaya Moektio, ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Terik matahari tak menyurutkan niat para pelayat untuk memberikan penghormatan terakhir. Bagi Rama Moektio, putra almarhum, banyaknya orang yang hadir menjadi bukti kehangatan sosok sang ayah semasa hidup.

“Alhamdulillah. Ya memang begitu dia. Kalau sudah ke mana-mana tuh selalu bikin orang merasa nyaman,” ujar Rama Moektio saat ditemui usai proses pemakaman.

Di mata Rama, Yaya bukan hanya musisi berbakat, tetapi juga figur ayah yang luar biasa. Ia mengenang ayahnya sebagai pribadi yang memiliki kemampuan komunikasi sangat baik, baik kepada teman sejawat maupun keluarga di rumah.

He is a good father, he is a good drummer. Memang banyak belajar dari dia,” tutur Rama.

“Untuk sosialisasinya dia baik, kuat, gampang berteman, dan ke keluarganya juga good communication,” imbuhnya.

Kepribadian Yaya yang luwes dan mudah bergaul membuatnya memiliki tempat istimewa di hati banyak orang. Hal ini terbukti dari kesediaan para pelayat yang rela menunggu lama di bawah terik matahari demi mendoakan almarhum.

“Orang-orang kayak tadi bela-belain lama, panas Masya Allah emang. Mudah-mudahan doanya sampai,” tambah Rama.

Sifat hangat Yaya Moektio juga tercermin dari loyalitasnya kepada sahabat. Rama menceritakan sebuah rencana mulia yang sedang dipersiapkan sang ayah sebelum jatuh sakit.

Yaya berniat menggelar acara mengenang sahabatnya, mendiang bassis Reddy Noor, dengan mengumpulkan rekan-rekan musisi dari “Geng Pegangsaan”.

“Dia mau bikin ‘Reddy Noor Night’, dikumpulin ada Om Kinan (Nasution), semua lah. Akhirnya dia lagi tengah jalan mau ngurus, sakit,” cerita Rama.

Kini, rencana tersebut berpotensi menjadi panggung penghormatan ganda. Teman-teman musisi berencana melanjutkan acara tersebut sebagai tribut untuk dua sahabat yang telah berpulang: “Yaya Moektio & Reddy Noor Night”.

Kepergian Yaya Moektio tidak hanya meninggalkan karya musik yang abadi, tetapi juga kenangan akan sosok pribadi yang hangat, setia kawan, dan selalu membawa kenyamanan bagi orang-orang di sekitarnya.

Yaya Moektio dikenal sebagai salah satu drummer rock papan atas Indonesia yang namanya lekat dengan sejarah grup musik legendaris seperti God Bless, Gong 2000, dan Cockpit. Kariernya bersinar terang, terutama pada era 90-an.

Kehadirannya di formasi God Bless turut memberikan warna tersendiri dalam diskografi band tersebut, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai musisi berpengalaman di kancah rock Tanah Air.

Ia meninggal dunia pada Senin (8/12/2025) pukul 04.00 WIB di RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Sang drummer tutup usia akibat komplikasi penyakit usus buntu yang dideritanya.

Sumber: Grid.id

Iklan
Iklan