Quartararo & Rins Beberkan Rintangan Terbesar di Sirkuit Mandalika, Pengaruhnya ke Ban Sangat Besar

Sumber: MotoGP
Fabio Quartararo dan Alex Rins, dua pembalap andalan Monster Energy Yamaha, mengungkapkan bagian paling menantang di Sirkuit Mandalika yang akan mereka hadapi dalam MotoGP Mandalika 2025 pada 3-5 Oktober. Sirkuit ini dikenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena tingkat kesulitannya yang tinggi.
Sirkuit Mandalika memiliki panjang 4,3 kilometer dengan 17 tikungan, terdiri dari 11 tikungan ke kanan dan 6 ke kiri. Trek lurus terpanjang di sirkuit ini mencapai 723 meter, yang menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap dalam menjaga kecepatan dan kestabilan motor.
Sektor 3 Jadi Ujian Berat bagi Ban
Dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Prime Park, Mataram, Lombok, pada Rabu (1/10/2025), Quartararo menyebut bahwa bagian terakhir sirkuit, yakni Sektor 3 dengan rangkaian Tikungan 15-16-17, adalah tantangan tersulit yang ia rasakan. Tikungan tersebut berada tepat sebelum trek lurus dan garis finis.
“Memang benar trek lurus terakhir cukup sulit, terutama bagi pembalap muda. Mereka mungkin melaju lebih pelan menuju tikungan, tapi kami tetap mencapai hampir 270 km/jam. Pengereman di zona itu sangat panjang dan sangat kritis karena ban sudah dalam kondisi panas,” ujar Quartararo yang akrab disapa ‘El Diablo’.
Ia menambahkan bahwa kondisi ban panas membuat pengendalian motor menjadi lebih rumit, sehingga sektor ini tidak termasuk bagian favoritnya di sirkuit.
Tikungan 4-5-6 Juga Jadi Tantangan Berat
Alex Rins juga mengakui kesulitan di Sektor 3, namun ia menyoroti bagian lain yang sama beratnya, yakni Tikungan 4-5-6 di perbatasan Sektor 1 dan 2. Menurut pembalap asal Spanyol berusia 29 tahun ini, area tersebut sangat menentukan waktu putaran.
“Sektor 3 memang salah satu yang tersulit, tapi Tikungan 4-5-6 juga tidak kalah sulit. Kalau melakukan kesalahan di situ, waktu yang hilang cukup banyak,” kata Rins.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, “Tikungan-tikungan itu berkecepatan tinggi dan harus dilewati dengan sangat tepat. Jika tidak, kecepatan akan menurun dan berpengaruh ke sisa lintasan.”
